Bojonegoro bukan hanya ramai dengan warung kopi, melainkan juga ramai dengan domba-domba. Bukan domba yang tersesat lho ya. Tapi domba di Yusuf Farm.
Nabs, di kabupaten yang konon sebagai lumbung pangan dan energi ini, ada sebuah peternakan yang unik plus tiada dua. “Yusuf Farm” namanya.
Peternakan domba Yusuf Farm terletak di pinggir Bengawan Solo. Luas lahan mencapai 800m/segi. Jadi, peternakan tersebut dikelola oleh orang-orang yang profesional.
Pertenak domba kebanyakan hari ini mengalami kesulitan dalam hal perawatan. Begitu juga yang ditakuti adalah resiko besar kematian pada domba.
Kali ini di Bojonegoro hadir perternakan domba yang profesional. Mengajarkan bagaimana cara merawat domba dengan baik dan benar. Perternak memang sangatlah banyak di Bojonegoro ini. Tetapi minim yang tahu bagaimana cara merawat domba dengan baik.
Begitu juga qurban sudah dilakukan orang-orang terdahulu, dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berqurban dengan dua ekor kambing kibas bertanduk.
Beliau menyebut nama Allah dan bertakbir, dan beliau meletakkan kaki beliau di atas dahi binatang itu. Dalam suatu lafadz: Beliau menyembelihnya dengan tangan beliau
sendiri. Dalam suatu lafadz: Dua ekor kambing gemuk.(Muttafaq ‘alaih).
Begitu juga umat muslim, setiap Hari Raya Idul Adha “Qurban” kebanyakan mereka menyembelih (mengkurbankan) kambing. Jadi, merawat kambing ini bukan hal yang sepela. Namun, harus diperhatikan dengan baik.
Mengembangbiakkan domba dengan siklus perkawinan yang mudah, juga tidaklah gampang. Perlu adanya teknis-teknis tertentu. Maka dari itu perlu belajar dan bergabung bersama Yusuf Farm.
Nabs, itulah gambaran ihwal Yusuf Farm. Sebuah peternakan kambing tiada dua di kabupaten dengan slogan ‘Jer Karta Raharja Mawa Karya’.