Semua ada tahapan. Untuk menjadi kolumnis, ada sejumlah tahapan yang wajib kamu ketahui. Berikut uraiannya.
Apa itu kolumnis? Disini pasti ada yang belum akrab dengan istilah kolumnis. Secara sederhana kolumnis dalam KBBI berarti orang yang secara tetap menulis artikel dalam surat kabar atau majalah.
Tentu saja tidak sebatas itu saja, siapapun yang mencoba tetap menulis di media baik cetak maupun elektronik juga bisa disebut sebagai seorang kolumnis.
Tentu saja banyak situs online yang menerima, tentu tidak secara mentah-mentah dari para pengirim naskah. Ada kurasi dan koreksi dari tim redaksi. Gunanya apa? Tentu saja menghindari unsur SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan), tulisan yang dimaksudkan harusnya bersifat netral tidak boleh mencecar salah satu pihak, tidak pula radikal dan menyalahi dasar negara kita atau PANCASILA.
Namun tidak perlu pesimis, penulis sejati tidak pernah mati hanya sebab ada berbagai aturan yang ditetapkan tim redaksi. Penulis sejati akan selalu mencari ide tulisan yang menarik, inspiratif, informatif. Baik itu tulisan fiksi maupun ilmiah. Baik itu sajian faktual maupun berita aktual.
Kalau udah coba nulis tapi belum pernah dipublish apa ada tipsnya kak? Jangan khawatir sobat!! Ada beberapa strategi bagi pemula atau seorang penulis yang berusaha menjadi seorang kolumnis.
Strategi Awal Menjadi Seorang Kolumnis
Tentukan Situs Online Yang Dituju
Kawan. Di era digital ini, situs online sangatlah banyak, kawan tidak perlu cemas. Tinggal buka Gadget (HP, Tablet, Leptop dll), kemudian cari situs online sesuai dengan tulisan yan akan ditulis. Tentu saja sesuai selera masing-masing ya sob, disini penulis hanya mencontohkan beberapa sesuai yang penulis tau. Misalnya:
Jurnaba.co: situs yang memfasilitasi para penulis untuk mengirimkan artikel, foto, video, bahkan infografis. Dengan syarat amat mudah yaitu mengandung unsur inspiratif dan membahagiakan dan ditulis secara santai tapi penuh pendalaman. Teman-teman bisa langsung kirimkan ke email redaksi di [email protected]
Bincangsyariah: situs yang berkaitan dengan tulisan terkait keagamaan yang nantinya disesuaikan dengan rubrik yang ada seperti Kalam, Khazanah, Ubudiyah, Nisa, Zikir dan Doa, Wawancara. Tidak menerima tulisan bernada propaganda dan konflik SARA. Sobat-sobat bisa langsung kirimkan ke email redaksi.
Sanad Media: situs ini menerima tulisan menarik dari siapapun loh sob. Syaratnya hanya satu, menarik menurut tim redaksi. Tulisan yang menarik ada dua unsur, yaitu idenya menarik, cara menyampaikan ide tersebut juga menarik. Sekiranya sudah ada langsung saja kirim ke email redaksi.
Mubadalah.id: situs ini wadah yang menampung tulisan-tulisan yang membahas kajian keadilan dan kesetaraan gender, terutama tulisan bertemakan perempuan, menarik lagi inspiratif sangat dinanti tim redaksi. Jika temen-temen para penulis wanita yang menggaungkan pembahasan mengenai keadilan wanita, silahkan langsung kirim ke redaksi.
Tafsiralquran.id: situs ini menyalurkan naskah-naskah bagi para peneliti islam misalnya atau yang fokus kajiannya tafsir. Tentu saja tidak ada Batasan pengirim naskah harus beragama islam. Karena ketika naskah dikirimkan ke tim redaksi, yang dilihat adalah isi atau konten tulisan tersebut. Jika sudah siap, yuk kirim ke redaksi.
Dan masih banyak lagi situs yang menerima tulisan ya Sob.
Pahami Ketentuan dan Gaya Tulisan Situs
Nah, setelah kawan-kawan menentukan dan melihat sekilas situs yang nantinya teman tuju, langkah selanjutnya harus cek dulu ketentuan dan gaya tulis di situs tersebut. Seperti sebelumnya ada ketentuan tidak boleh mengandung unsur SARA. Teman-teman bisa temukan ketentuan ini di situs nya langsung.
Dan selain itu yang tidak kalah penting adalah pahami gaya tulisan situs. Sebab ada situs-situs yang penulisan artikelnya santai untuk pembaca, ada yang serius seperti sebuah kajian, ada pula yang sederhana atau hanya sebuah informasi saja.
Teman-teman perlu melihat contoh-contoh yang ada di situs tersebut, dan dibaca-baca saja sejenak, nantinya akan tahu seperti apa gaya tulisannya. Apakah ditujukan kepada anak-anak, orang tua, atau bahkan bebas usia.
Pilih Tema Sesuai Rubik Situs
Setelah ketemu situs dan gaya tulis serta ketentuan situs, mari kita sebagai penulis mencoba menentukan situs, baik itu sesuai dengan rubik yang ada di situs tersebut atau tidak.
Menentukan tema harus disesuaikan dengan jenis situsnya, misalkan tulisan keagamaan, maka tujulah situs bertajuk situs agama, atau mengenai wanita, maka tujulah situs yang membahas wanita.
Dengan demikian penulis atau calon kolumnis ini akan lebih mudah mencari tema. Pastikan cek dulu di situs tesebut tema yang nantinya dibahas sudah pernah ada yang membahas atau belum. Jika sudah pernah atau bersubstansi sama, maka carilah tema lain, atau coba kirimkan ke situs lain yang sejenis.
Kumpulkan Referensi Tema Tulisan
Setelah ketemu tema tulisan, silahkan bisa menambah wawasan dengan memperkaya sumber tulisan atau referensi. Gunanya untuk apa?
Tentu saja agar suatu saat nanti tulisan dipermasalahkan pembaca bisa langsung menelusuri ke sumber aslinya. Selain itu juga referensi juga menambah wawasan kepada penulis dan pembaca, bahwa ada informasi lain yang belum diketahui.
Tentu saja, tulisan-tulisan yang ada referensinya adalah tulisan yang bisa butuh pertanggungjawaban, kalau hanya tulisan fiksi atau tidak ilmiah, penulis tidak perlu repot-repot mencari referensi.
Mulai Menulis dan Membaca Ulang Tulisan
Persiapan awal nampaknya sudah semua, lalu sobat bisa langsung menulis, menulis dengan runtut, mudah dibaca dan dipahami pembaca, menarik dan juga membuat pembaca kepo dan terus membaca.
Penting sekali bagi seorang penulis agar membaca ulang tulisannya, untuk apa? Tentu saja untuk mengukur dari diri sendiri dulu, apakah tulisan ini sudah cukup layak dipublish atau tidak, atau bila perlu penulis punya rekan lain yang juga seorang penulis agar bisa saling tukar tulisan dan saling mengoreksi sehingga ada tambahan dan semakin sempurna.
Edit dan Koreksi Ulang Sebelum Dikirim
Edit dan koreksi sebelumnya sudah sempat disinggung sebagai kegiatan yang sangat penting. Termasuk diantaranya adalah menghindari typo kesalahan dalam tulisan.
Selain itu juga dicek ulang apakah format penulisan sudah sesuai dengan yang di minta situs atau belum. Hal ini agar memudahkan tim redaksi agar hanya cukup membaca saja dan langsung tertarik, sehingga langsung dipublish di situsnya.
Tunggu Hasil Dari Tim Redaksi
Nah tidak terasa, tulisan telah selesai dan sudah di re-check lalu tinggal dikirimkan ke email redaksi, penulis tidak perlu berharap lebih harus diterbitkan, bila memang menarik maka tulisan layak diterbitkan, bila belum maka mencoba tulisan lain.
Manfaat Seorang Kolumnis
Siapa sangka dari beberapa situs online ada yang memberikan apresiasi kepada para penulis dengan memberinya reward, meskipun tidak semua. Tentu saja reward itu bermacam-macam, ada yang berupa buku bahkan juga uang.
Nah bagi para penulis, bukankah ini ladang yang sangat bagus, selain menyebarkan ilmu pula kebahagiaan, juga mendapatkan timbal balik penghargaan dari pihak redaksi.
Semangat menulis semua !!! Mulai saja dari hal sekitar. Semoga Bermanfaat Terima kasih