Tentang semut, burung, kucing, dan sisa-sisa makananmu.
Syekh Muhammad Mutawali asy-Syarowi (1911-1998), merupakan ulama besar Aswaja asal Mesir. Ia tercatat dalam sejarah sebagai figur pendekar mufassir, sosok yang pertama kali menafsiri Al-Quran secara lisan dengan sempurna.
Syekh Mutawali juga figur yang pertama kali menghidangkan tafsir ar-Razi, tafsir ath-Thabari, tafsir al-Qurthubi, tafsir Ibnu Katsir, dan lain-lain dengan mudah, yang mampu dicerna dengan baik oleh ulama dan orang awam. Beliau sosok mufassir kontemporer ternama.
1. Tentang Semut
Bila kau lihat semut, jangan kau bunuh, tapi kasihani. Dengan itu, carilah ridha Allah. Semoga Allah mengasihanimu sebagaimana kau kasihani semut itu. Semut bertasbih pada Allah. Maka jangan kau hentikan tasbih itu dengan membunuhnya.
2. Tentang Burung
Bila kau lihat burung sedang minum air dari kolam, jangan kau mendekat hingga ia takut. Biarkan ia minum dengan perasaan yang aman. Dengan itu, carilah ridha Allah. Semoga Allah mengamankanmu pada hari di mana nyawa telah sampai di tenggorokan, seperti kau mengamankan saat burung itu sedang minum.
3. Tentang Kucing
Bila kau ingin meminggirkan kucing yang sedang mengganggu di tengah jalan, pinggirkan dengan halus dan jangan buat ia kaget dan terkejut. Dengan itu, carilah ridha Allah. Semoga Allah memelihara dan menjagamu dari kematian yang mengejutkan.
4. Tentang Sisa Makananmu
Bila kau terpaksa membuang sisa makanan, berniatlah engkau memberi makan makhluk lain selain manusia. Dengan itu, carilah ridha Allah. Semoga Allah memberimu rizki dari jalan yang tak disangka-sangka.