Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

5 Kesalahan dalam Menyebut Istilah Matematika

Ahmad Hasan Saifurrisal by Ahmad Hasan Saifurrisal
January 19, 2020
in Cecurhatan
5 Kesalahan dalam Menyebut Istilah Matematika
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

“Nomor HP aku kosong-delapan-satu-….”

Apakah kamu termasuk yang sering menyebutkan nomor handphone dengan cara demikian? Berhentilah mulai sekarang karena penyebutan semacam itu salah kaprah!

Lalu yang benar bagaimana? Berikut kekeliruan penyebutan istilah matematika yang sering terjadi di masyarakat.

1. Nol dan kosong
Nol (zero, dilambangkan 0) adalah bilangan atau angka. Sedangkan kosong (null) adalah ketiadaan.

Skor pertandingan antara Newcastle United melawan Chelsea semalam yang berakhir 1-0 seharusnya dibaca “satu-nol” alih-alih dibaca “satu-kosong”.

Sementara keadaan hatimu daripada disebut “hati yang nol” lebih tepat kalau disebut “hati yang kosong”. Kuapokmu kapan?!

2. Bilangan dan angka
Bilangan (number) adalah objek matematika yang memiliki nilai tertentu. Angka (numerals) adalah simbol untuk menuliskan bilangan.

Untuk menulis bilangan lima, digunakan satu angka yaitu 5. Sedangkan untuk menulis bilangan sepuluh, digunakan dua angka yaitu 1 dan 0.

Untuk menulis namamu di hatinya? Abot, Lur! Leren …

3. Negatif dan minus
Negatif (negative) adalah bilangan yang kurang dari nol. Sementara minus (ditulis −) adalah simbol yang dapat digunakan untuk menulis bilangan negatif, menulis operasi pengurangan, dan lain-lain.

Maka −5 dibaca “negatif lima” bukan “minus lima”. Karena kita membaca bilangan, bukan menyebutkan simbol.

Serupa dengan cinta yang dibaca “cinta” bukan “ce-i-en-te-a” karena kita membaca kata bukan nyanyi lagunya d’Bagindas.

4. Mencacah dan menghitung
Mencacah (counting) adalah proses menentukan banyaknya objek, biasanya dengan menyebutkan bilangan secara terurut. Menghitung (calculating) adalah proses menyelesaikan operasi matematika, bisa menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan, dan sebagainya.

Ketika kamu sedang menunjuk bintang di langit satu per satu sambil menyebutkan, “satu, dua, tiga, …,” itu dinamakan mencacah bintang. Suatu laku yang jika dilakukan bersama pasangan akan sangat romantis.

Sesudahnya kamu menjumlahkan bilangan wetonmu dan bilangan wetonnya, itu disebut menghitung. Rupanya kamu mendapatkan hasil 19 alias pegat. Duh … ambyar!

5. Banyak dan jumlah
Poin sebelumnya menyebabkan banyak (quantity) didefinisikan sebagai hasil pencacahan atau kuantitas. Sedangkan jumlah (sum) merupakan hasil menghitung dengan operasi penjumlahan.

Jadi ada tiga hal di dunia ini yang tidak akan selesai jika dicacah: banyaknya bintang di langit, banyaknya ikan di laut, dan banyaknya rasa cintaku padamu. Halah, mbel!

Tags: AngkaBilanganIstilah Matematika

BERITA MENARIK LAINNYA

Problematika Petani di Era Pandemi
Cecurhatan

Problematika Petani di Era Pandemi

January 19, 2021
Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19
Cecurhatan

Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

January 17, 2021
Sisi Lain Obrakan: Pancasila, Indonesia Raya, dan Orang Amerika
Cecurhatan

Sisi Lain Obrakan: Pancasila, Indonesia Raya, dan Orang Amerika

January 15, 2021

REKOMENDASI

Penemuan Gunung Vulkanik dan Potensi Mencairnya Ratusan Gunung Es Raksasa

Penemuan Gunung Vulkanik dan Potensi Mencairnya Ratusan Gunung Es Raksasa

January 21, 2021
Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

January 20, 2021
Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

January 20, 2021
Problematika Petani di Era Pandemi

Problematika Petani di Era Pandemi

January 19, 2021
Sainsiklopedia: Saat Pustaka Bergerak Menuju Istanbul Bienal Turki dan Fakta Menarik Tentangnya (1)

Sainsiklopedia: Saat Pustaka Bergerak Menuju Istanbul Bienal Turki dan Fakta Menarik Tentangnya (1)

January 18, 2021
Melihat Sistem Pendidikan Bojonegoro di Awal Abad ke-20

Melihat Sistem Pendidikan Bojonegoro di Awal Abad ke-20

January 18, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved