Persebaya Surabaya mengontrak pemain asal Australia, Aryn Williams. Pemain tersebut pernah merumput di A-League bersama Perth Glory. Aryn bukanlah pemain asing asal Australia pertama yang pernah tampil di Liga Indonesia. Sebelumnya, sudah ada puluhan pemain asal Negeri Kanguru yang tampil di tanah air.
Liga Indonesia dulu sempat diramaikan oleh deretan pemain asing asal Australia. Keberadaan para legiun asing Australia itu tentu jadi sesuatu yang spesial. Mengingat, klub-klub Indonesia lebih suka mengontrak pemain asing asal Afrika maupun Amerika Latin.
Dulu, ada peraturan unik di Liga Indonesia. Yakni penggunaan pemain satu pemain asing asal Asia. Hal itu membuat munculnya banyak pemain Jepang maupun Korea Selatan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Australia memang tidak masuk dalam benua Asia. Namun, Australia jadi anggota AFC yakni konfederasi sepakbola untuk negara di benua Asia. Karena itu, pemain asal Australia dikategorikan sebagai legiun Asia.
Sejumlah pemain Australia pun mengadu peruntungannya di Liga Indonesia. Siapa saja pemain asing Australia yang pernah merumput di Liga Indonesia? Ini dia 5 pemain asing Australia terbaik yang pernah merumput di Liga Indonesia.
1. Robbie Gaspar
Jika berbicara mengenai pemain asing Australia di Liga Indonesia, dosa rasanya jika tak menyebut nama Robbie Gaspar. Dia adalah salah satu pemain Australia yang paling lama pula berkarir di Liga Indonesia. Robbie Gaspar bisa disebut sebagai pemain Australia tersukses di Indonesia.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini mengawali karirnya di Indonesia bersama Persiba Balikpapan. Klub tersebut diperkuatnya selama hampir 4 tahun. Robbie Gaspar kemudian menjajal peruntungan di dua klub lain yakni Persema Malang dan Persib Bandung.
2. Josh Maguire
Satu lagi pemain yang tampil di masa-masa awal eksodus legiun Australia di Liga Indonesia. Dia adalah Josh Maguire. Nama Maguire mencuat ketika membela Persebaya Surabaya pada musim kompetisi 2009/2010. Sama seperti Gaspar, Maguire berposisi sebagai gelandang.
Selain bersama Persebaya, Josh Maguire sempat memperkuat klub-klub lain di Liga Indonesia. Sebut saja PSPS Pekanbaru dan klub LPI, Bali Devata. Setelah berkarir di Indonesia, Josh Maguiere pulang ke Australia. Pemain kelahiran Sydney tersebut akhirnya pensiun pada 2014 silam.
3. Mario Karlovic
Selanjutnya ada pemain Australia yang pernah tampil bersama klub Serie A, Torino, yakni Mario Karlovic. Pemain Australia ini memang sempat berkiprah di Eropa sebelum kembali ke Australia. Ia sempat memperkuat klub Liga Australia, Brisbane Roar.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu kemudian berlabuh di Persebaya Surabaya pada 2012. Dengan penampilan apiknya di lini tengah, Karlovic jadi pemain kesayangan Bonek – suporter Persebaya. Gelandang kelahiran 1984 tersebut akhirnya pensiun dari dunia sepakbola pada 2017 lalu di Australia.
4. Andrew Barisic
Persebaya nampaknya sangat gemar dengan pemain asal Australia. Setelah Maguire dan Karlovic, Bajol Ijo juga sempat mengontrak pemain berposisi penyerang asal Australia, Andrew Barisic. Pemain dengan postur tinggi besar tersebut tampil bersama Persebaya di ajang LPI.
Karir Barisic memang tak terlalu lama di Indonesia. Setelah memperkuat Persebaya dan sempat membela Arema, Barisic kemudian bergabung dengan beberapa klub Asia lain macam East Bengal (India), South China (Hongkong), dan Kerala Blaster (India). Dia kemudian kembali ke Australia dan berkiprah bersama Melbourne Knights.
5. Bruce Djite
Pemain ini pernah memperkuat klub asal Sulawesi, PSM Makassar. Bruce Jose Djtie ini memang terbilang spesial. Dia punya rekam jejak yang bagus dibandingkan pemain Australia lain di Indonesia. Pemain ini pernah memperkuat timnas senior Australia sebanyak 8 kali.
Bruce Djite juga pernah memperkuat 2 tim kuat A-League atau kasta tertinggi sepakbola Australia. Yakni Adelaide United dan Gold Coast United. Sayang, dia hanya tampil sebentar bersama PSM Makassar di kompetisi musim 2018.
Itu tadi 5 pemain asing Australia yang pernah merumput di Liga Indonesia. Nabsky pencnta sepakbola lokal Indonesia masih pada ingat nggak, hayo? Hmmm