Di Persibo, karir Eugene Dadi memang tak begitu menonjol. Namun siapa sangka, pemain ini jadi aktor penting dalam peristiwa bersejarah klub Persibo Bojonegoro.
Bagi suporter Persibo, nama Eugene Dadi mungkin tak begitu diingat. Namanya kalah mentereng dibanding legiun asing Persibo lainnya seperti Varnet Pas Boakay, Victor da Silva, Abel Ceilo, atau Perry Sah Kolie.
Namun yang perlu kamu tahu nih Nabs, Eugene Dadi jadi sosok penting dalam lembaran sejarah Persibo. Ia menjadi aktor penting atas satu-satunya kemenangan Persibo Bojonegoro di pentas Indonesian Super League. Bagaimana ceritanya?
Eugene Dadi merupakan pemain Pantai Gading yang lahir pada 20 Agustus 1970. Meski berasal dari Pantai Gading, Dadi memulai karir sepakbola dari Perancis. Kala itu, Dadi memperkuat tim Ligue 2 Perancis, Stade Lavallos pada 1989.
Karir Dadi kemudian menanjak hingga akhirnya bisa memperkuat tim Ligue 1 Perancis, Toulouse. Dadi pun bisa merasakan atmosfer kompetisi elit Ligue 1 yang saat itu dikuasai oleh Paris Saint Germain, Marseille, dan Nantes.
Baca juga: Mengingat 5 Pemain Asing Brazil yang Pernah Merumput di Persibo Bojonegoro
Pemain bertinggi 188 cm ini kemudian hijrah ke tanah Britania pada 2001. Dalam kurung waktu 5 tahun, Dadi memperkuat beberapa klub Inggris dan Skotlandia. Seperti Aberdeen, Livingston, Tranmere Rovers, Nottingham Forest, hingga Notts County.
Saat memperkuat Tranmere Rovers, Dadi pernah mencetak gol di kompetisi sepakbola tertua di dunia yakni FA Cup. Dadi sukses membobol gawang Bolton Wanderes di babak ketiga FA Cup pada musim 2002/2003.
Setelah wara-wiri di Eropa, Eugene Dadi meneruskan petualangannya di Liga Australia pada 2008. Ada 2 tim yang A-League yang pernah dibela Dadi. Yakni Perth Glory dan Wellington Phoenix.
Petualangan Eugene Dadi kemudian berlanjut ke Indonesia. Pemain yang pernah memperkuat timnas Pantai Gading sebanyak 2 kali ini jadi bagian skuat Persibo Bojonegoro untuk kompetisi Indonesia Super League atau ISL 2010/2011.
Di Persibo, karir Eugene Dadi memang tak begitu menonjol. Namun siapa sangka, pemain ini jadi aktor penting dalam peristiwa bersejarah klub Persibo Bojonegoro.
Eugene Dadi dan Tinta Emas Persibo di ISL
Pada 2010, Persibo tampil di kasta tertinggi sepakbola Indonesa. Yakni Indonesian Super League. Saat itu, Persibo berstatus sebagai tim promosi usai menjuarai Divisi Utama 2009/2010.
Untuk memperkuat tim, manajemen Persibo mengontrak sejumlah pemain asing. Salah satunya adalah Eugene Dadi. Pemain asal Pantai Gading ini berposisi sebagai penyerang.
Di beberapa pertandingan awal ISL, Persibo masih kesulitan untuk beradaptasi. Di 2 laga tandang awal melawan Persema dan Arema, Persibo selalu menelan kekalahan.
Saat tampil di kandang pun, Persibo juga masih belum bisa menuai kemenangan. Maklum Nabs, saat itu Persibo harus berkandang di Stadion Brawijaya Kediri karena Stadion Letjen H. Soedirman sedang direnovasi.
Persibo akhirnya bisa menggunakan Stadion Letjen H. Soedirman saat menjamu Bontang FC. Namun lagi-lagi, Laskar Angling Dharma gagal memetik kemenangan.
Beberapa hari setelahnya, Persibo kembali tampil di hadapan publik sendiri melawan Persisam Putra Samarinda. Inilah partai bersejarah yang pasti masih diingat oleh banyak suporter Persibo.
Baca juga: 7 Momen Monumental Sepanjang Sejarah Persibo Bojonegoro
Di pertandingan tersebut Eugene Dadi menunjukkan sinarnya. Pemain yang punya rambut gimbal ala Bob Marley tersebut membuka keunggulan Persibo di babak pertama melalui sundulan maut. Persibo unggul 1-0.
Sayangnya, Persibo tak mampu mempertahankan keunggulan. Di babak kedua, Persisam Putra Samarinda berhasil menyamakan kedudukan melalui aksi Pavel Solomin. Skor berubah jadi 1-1.
Karena tak ingin gagal lagi, para pemain Persibo berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan kemenangan perdana di ISL. Di saat inilah, Eugene Dadi menunjukkan kekuatan magisnya.
Pada menit ke-52, bek Persibo asal Brazil, Eduardo Bizzaro memberikan umpan sundulan ke kotak penalti. Eugene Dadi yang dituju berhasil meneruskan umpan tersebut dengan gol sundulan indah. Persibo kembali unggul.
Di sisa laga yang ada, Persisam tak mampu mencetak gol penyama kedudukan. Persibo pun akhirnya meraih kemenangan perdana dan terakhir di pentas Indonesia Super League lewat kejeniusan Eugene Dadi.
Usai partai tersebut, Eugene Dadi hengkang dari Persibo yang saat itu menyeberang ke Indonesian Premier League, liga ilegal yang menandai sejarah dualisme kompetisi sepakbola Indonesia.
Meski hanya memperkuat Persibo selama seperempat musim, nama Eugene Dadi akan terus tercatat di buku sejarah Persibo. Matur suwun, Eugene!