Sebelum melakukan interview kerja, kita perlu banyak persiapan. Baik mental maupun referensi. Terlebih jika kita benar-benar ingin mendapat pekerjaan tersebut.
Caranya, tentu, belajar tentang berbagai pertanyaan yang akan muncul. Kita perlu menyiapkan jawaban dengan baik dan matang.
Nabs, berikut 7 pertanyaan yang sering disodorkan saat sedang berhadapan interview kerja. Simak baik-baik ya.
1. Apa pengalaman kerja kamu?
Pengalaman kerja lumrah ditanyakan kepada para pencari kerja. Selain itu, pengalaman organisasi atau komunitas. Pengalaman begitu penting di dunia pekerjaan. Adanya pengalaman membuat kinerja lebih cepat. Dalam artian, pegawai baru tak perlu lagi belajar dari awal terkait pekerjaannya.
Kita harus memiliki banyak pengalaman. Tidak hanya dalam bekerja. Namun, terlibat dalam berbagai macam kegiatan pun termasuk pengalaman. Pengalaman patah hati tidak akan ditanyakan saat interview kerja. Jadikan hal itu sebagai perenungan dan motivasi rohani saja.
2. Apa yang kamu ketahui tentang posisi yang kamu lamar?
Ketika melamar suatu pekerjaan, kita perlu tahu terkait posisi, bidang atau jabatan yang kita inginkan. Kita tidak boleh sembarangan memilih suatu jabatan. Posisi yang dituju haruslah sesuai dengan keahlian dan kemampuan kita.
Ketidaktahuan akan posisi yang kita inginkan membuat kita terlihat tidak mampu bekerja. Bagaimana bisa kita bekerja di bidang yang sama sekali kita tidak mengerti? Kita dituntut untuk mampu bekerja, bukan belajar. Meskipun nantinya akan ada banyak hal yang bisa kita pelajari.
3. Kenapa resign dari pekerjaan lama?
Calon perusahaan di tempat kita akan bekerja, ingin tahu alasan resign dari pekerjaan lama. Pertanyaan ini harus dijawab dengan hati-hati. Jika tidak, bisa menjadi boomerang bagi kita. Misalnya, alasan resign karena terdapat kelemahan pada diri kita terhadap pekerjaan lama.
Banyak alasan untuk resign dari pekerjaan lama. Misalnya karena gaji, beban tanggung jawab, suasana kerja atau hal lain yang membuat tidak nyaman. Setidaknya, jawaban dari pertanyaan ini mampu memunculkan penilain psikologis kita dalam bekerja.
4. Apa passion kamu?
Tidak jarang pula calon perusahaan tempat bekerja bertanya tentang passion. Passion adalah gairah dalam melakukan sesuatu. Jika kita bergairah dengan bidang yang kita kerjakan, kemungkinan kita tidak akan bosan. Hal itu mampu mendukung kinerja kita dalam perusahaan.
Tidak semua orang mengetahui passion diri sendiri. Ada pula yang masih meraba-raba jati dirinya. Orang yang menemukan passionnya, dia akan bekerja dengan senang dan penuh semangat. Jika passion kamu berada di dalam lingkungan perusahaan, tentu hal ini akan menguntungkan perusahaan tempat kita bekerja.
5. Kenapa pilih melamar di perusahaan tersebut?
Pertanyaan ini tentunya akan muncul saat interview kerja. Kita perlu mengungkapkan alasan kita melamar di perusahaan tersebut.
Jawaban pertanyaan tersebut adalah kesempatan kita untuk bermain lidah. Kita bisa memberikan jawaban dengan memuji-muji perusahaan. Bahkan terkesan kita memuja perusahaan tersebut. Yang perlu diingat, jangan lebay! Berlebihan akan membuat jawaban terkesan fiksi, mengada-ada.
6. Kamu ingin digaji berapa?
Bagi kita yang belum berpengalaman, mungkin saja pertanyaan ini membingungkan. Yang jelas, ini adalah pertanyaan, bukan penawaran. Jadi, jangan dijawab seenak udel ya, Nabs. hehehe… Mentang-mentang ditanya ingin gaji berapa, langsung ngejawab, “Seratus juta per jam, Pak.”
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui seberapa jauh kita bisa menghargai diri kita. Harga kita untuk melakukan pekerjaan. Gaji bukan hal yang bisa ditentukan secara langsung. Untuk menentukan jumlah gaji, itu tidak sembarangan dilakukan. Terdapat suatu sistem matematikanya sendiri. Yang jelas, suatu perusahaan akan membayar mahal sesuai dengan hasil pekerjaan yang amazing.
7. Kenapa perusahaan harus pilih kamu?
Pertanyaan ini biasanya diajukan di saat-saat terakhir interview kerja. Pada saat inilah kita mulai menawarkan kualitas kita kepada perusahaan. Melalui kualitas tersebut, ceritakan keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan. Kemampuan story telling akan sangat berguna.
Kita harus bisa menjual diri melalui story telling yang baik. Cara ini mampu membuat orang tertarik untuk terus mendengarkan. Ketika seseorang mulai tertarik, saat itu kita bisa mempengaruhi alam bawah sadarnya. Perusahaan akan tahu betapa hebatnya kita dan merasa diuntungkan jika memilih kita. Tentu secara tidak sadar. Tapi jangan dihipnotis lho, Nabs.
Itu tadi beberapa pertanyaan yang sering diajukan saat interview kerja. Memiliki pandangan akan masa depan akan memberikan penilaian positif pada diri kita. Setidaknya, perusahaan akan melihat kita sebagai orang yang penuh perhitungan. Orang seperti ini dianggap memiliki prinsip dan etos kerja profesional.
Ketika interview kerja, kita perlu untuk belajar dan menyiapkan diri. Segala pertanyaan bisa muncul tanpa diduga. Kita harus mempelajari pertanyaan yang bisa saja muncul. Kita juga harus menyiapkan jawaban dengan matang dan penuh perhitungan. Hal ini agar kita mampu meyakinkan perusahaan tentang kualitas kita sebagai sumber daya manusia. Kemampuan dan keahlian perlu kita kuasai terkait bidang kerja yang kita inginkan.