Pemahaman lelaki kebanyakan tentang perempuan berkutat pada pandangan lemah dan seksis (barbau fisik) saja. Hellow, di zaman yang sudah modern ini, perempuan nggak selemah itu, tahu.
Mengapa di pelosok daerah masih terdengar budaya patriarki? Itulah yang membuat saya pusing memikirkan, seperti halnya memikirkan kepastian darimu, huh sangat menyebalkan.
Dan apasih yang mendasari adanya budaya patriarki? Lagi lagi pertanyaan itu berputar-putar di kepalaku, pusing memang kalau dipikirin, tapi sangat penting bagi kita wahai kaum perempuan, eh nggak perempuan juga sih, laki laki juga harus tahu.
Nah, dari banyak diskusi yang sempat saya ikuti, banyak sekali jawaban jawaban yang terlontar tentang budaya patriarki Itu sendiri.
Dari sebab budaya itu muncul di masyarakat, sampai budaya itu harus dihilangkan oleh kata kesetaraan gender, diskriminasi, atau mungkin kalian punya kata-kata yang lain?
Menghilangkan sebuah budaya, memang sesuatu yang sulit. Amat lucu lagi karena ia masih aktif dan berlaku di berbagai lini masyarakat. Itu yang membuat sulit. Sesulit mendapatkan hatimu.
Menurut KBBI, budaya merupakan adat istiadat, sedangkan patriarki adalah perilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu.
Jadi, kesimpulannya, budaya patriarki merupakan sebuah kontruksi sosial dengan menempatkan laki laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan dominan dalam peran kepemimpinan poltik, otoritas moral, hak sosial, dan penguasaan properti.
Dari penjelasan di atas, budaya patriarki merupakan kontruksi atau bangunan dari masyarakat sendiri. Yang menempatkan perempuan selalu kalah.
Nah, budaya patriarki memicu peran lelaki mendominasi terhadap perempuan itu hak biasa. Dan itu yang kurang aku setujui. Apalagi ada yang beralasan membawa dalil atau apalah.
Menurutku, pemahaman lelaki kebanyakan tentang perempuan berkutat pada pandangan lemah dan seksis (barbau fisik) saja. Hellow, di zaman yang sudah modern ini, perempuan nggak selemah itu, tahu.
Di mata lelaki, perempuan juga identik dengan 3 M (macak, masak, manak). Hellow, di zaman modern ini, kerja domestik nggak harus dilakukan perempuan lho. Emang berani aku ajak lomba balap karung? Wqwq ga nyambung.
Perempuan, ketika pulang malam, dianggap wanita kurang baik lah, atau seperti apalah. Hal hal yang seperti itu membuatku sedikit tersinggung. Karena aku juga sering seperti itu, hmm.
Yaiyalah, nggak tahu apa kegiatan aktivis. Padahal orangtuaku aja biasa aja, kenapa tetangga yang repot. Emang benar, mengubah mindset tetangga nggak semudah memindahkan air dari baknya.
Tetapi, dari situ aku mulai sadar, bahwa menghilangkan sebuah budaya merupakan kemustahilan, seperti halnya mustahil bagiku untuk memilikimu. Karena budaya tersebut sudah tertanam di dalam benak masyarakat.
Siti Rochmawati, mahasiswa dan aktivis yang tak suka dipandang sebelah mata.