Perut keroncongan tengah malam. Sedangkan mata belum menunjukkan tanda ingin terlelap. Memaksa tidur pun percuma. Jeritan lambung menyambar hingga telinga. Hawa dingin menambah derita. Kelaparan harus segera diatasi tanpa basa-basi.
Mie Instan menjadi salah satu solusi. Obat pemadam kelaparan di malam yang sunyi. Mudah ditemukan di lemari atau warung makan yang biasa dijumpai.
Mie instan asal Indonesia termasuk yang terbaik di dunia. Misalnya Indomie. Surat kabar harian asal Amerika Serikat, The Los Angeles Times merilis daftar mie instan terenak di dunia tahun 2019. Food Columnist di LA Times, Lucas Kwan Peterson menilai Indomie memiliki kelebihan.
Melansir idntimes. Lucas menilai bahwa rasa pedas dari saus membuat Indomie begitu nikmat. Khususnya Indomie Goreng Rasa BBQ Chicken. Kerenyahan bawang goreng mebuat rasanya menjadi sangat enak. Kenikmatan Indomie mengalahkan rasa mie instan produk negeri sakura Jepang.
Itu mengingatkan pertanyaan seorang teman asal Kota Surabaya. Olivia Tupan. Dia kerap bertanya tentang rasa Indomie. Sampai saat ini, dia terus bertanya karena belum mendapat jawaban pasti.
“Kenapa sih Indomie beli selalu lebih enak dibanding masak sendiri?” tanya Olive.
Pertanyaan tersebut membawa pada sebuah riset kecil. Beberapa teman aku wawancara dengan pertanyaan yang sama. Hasilnya cukup mengejutkan. Misalnya, seoran teman kost dan kuliah, Rizky Dahlan. Rizky menganggap itu hanya mindset penikmat. Tergantung keadaan saat menikmati Indomie.
“Indomie enak itu sudah biasa. Tapi, kalau pas tidak ada duit, rasa enaknya berlipat ganda. Apalagi pas lapar tengah malam dan malas masak,” jawab Rizky.
Menurutnya, Indomie hanya cocok saat keadaan kepepet. Kelaparan yang membuat tengah malam begitu menderita. Jika harus masak sambil kelaparan, tentu penderitaan akan semakin terasa. Jadi, membeli di warung lebih terasa nikmat. Pesan, duduk, tinggal santap. Singkat tanpa energi.
Serupa tapi berbeda dengan jawaban satu teman lainnya. Seorang pemuda emo sekaligus gitaris Blaw Snack, Adityo Dwi Wicaksono menilai lebih enak rasa indomie di warung. Sesuai dengan namanya, mie instan harus dinikmati secara substansi. Letak substansinya terdapat di kata ‘instan’.
“Lebih enak karena namanya mie instan. Jika beli di warung, akan semakin instan. Jadi yang enak itu adalah instan. Saya suka yang instan-instan,” jawab pemuda yang akrab disapa Dito tersebut.
Keduanya sama dengan jawaban seorang gamer bernama Hendra Mulya Wibawa. Namun, lebih spesifik lagi. Menurut Hendra, mie instan paling enak adalah yang instan tinggal makan. Tidak perlu masak sendiri atau beli di warung.
“Daripada masak sendiri atau beli, paling enak buatan istri. Itu yang terpenting,” jawab Hendra.
Jadi, kesimpulannya adalah mie instan itu enak. Dibanding masak sendiri, beli lebih enak. Dibanding beli, dimasakin lebih enak. Tanpa energy, tanpa biaya. Mie instan memiliki dimensi kenikmatan yang berlipat. Semakin instan akan semakin enak.
Rasa enak mie instan berasal dari kata instan itu sendiri. Setiap dimensi ‘instan’ akan membawa mie semakin enak dan nikmat.