Berbagai langkah dan upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Baru-baru ini, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar program perpustakaan keliling di beberapa objek wisata Kota Ledre.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bojonegoro terus berupaya meningkatkan daya baca masyarakat. Salah satunya dengan menyediakaan mobil perpustakaan keliling di objek wisata pada hari libur.
Program ini dimulai sejak awal November lalu. Tepatnya pada Sabtu (2/11/2019) di wisata Waduk Grobogan, Kecamatan Kapas. Program ini kemudian berlanjut pada Minggu (17/11/2019) kemarin. Kali ini, tim Perpusda Bojonegoro “mangkal” di objek Wisata Negeri Atas Angin di Desa Deling, Kecamatan Sekar.
Satu unit mobil perpustakaan keliling siap sedia sejak pagi untuk menyambut pengunjung wisata. Ada 1.000 lebih buku bahan bacaan yang bisa dilihat dan dibaca di tempat.
Kepala Seksi Promosi dan Layanan Pustaka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bojonegoro, Heri Purwanto menjelaskan, program ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat baca warga.
Program perpustakaan keliling di beberapa objek wisata Bojonegoro ini merupakan bagian komitmen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk mengkampanyekan budaya membaca di masyarakat.
“Ini sudah menjadi komitmen kami untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Kalau di sekolah-sekolah sudah biasa, kali ini kita sasar tempat wisata pada hari libur,” tuturnya.
Namun Heri mengakui jika peminat atau pengunjung dari perpustakaan keliling di objek wisata ini masih minim. Ini jadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
“Peminat masih sedikit. Mungkin ini baru pertama kali,” ujar Heri Purwanto.
Secara berkala, tim dari Perpusda Bojonegoro akan mendatangi sejumlah objek wisata andalan Bojonegoro. Mulai Waduk Grobokan, Kayangan Api, Teksas Wonocolo, Agrowisata Belimbing Desa Ngringinrejo dan Dander Water Park
Berbagai Terobosan untuk Tingkatkan Minat Baca Masyarakat
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memang sering membuat inovasi maupun terobosan untuk meningkatkan minat baca sekaligus mengkampanyekan budaya membaca di masyarakat.
Sebelumnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bojonegoro telah bersinergi dengan Dinas Pendidikan untuk meningkatkan budaya membaca. Yakni mewajibkan setiap sekolah mendatangkan siswa-siswinya ke Perpustakaan Daerah.
Terobosan perpustakaan keliling ke berbagai tempat wisata di Bojonegoro ini tentunya layak diapresiasi. Namun harus ada kajian yang lebih mendalam agar program ini bisa berjalan dengan maksimal.
Dari pengakuan pihak Perpusda sendiri, mobil perpustakaan keliling yang berada di objek wisata masih sepi peminat. Ini jadi satu hal yang harus dikoreksi dan jadi bahan pertimbangan di kemudian hari.
Beberapa terobosan atau inovasi lain bisa dimunculkan. Bisa juga mengadaptasi program dari daerah lain dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat.
Salah satu contoh inovasi yang bisa ditiru atau diadopsi adalah iMagelang. Inovasi iMagelang yang merupakan buatan Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah ini membuat masyarakat tak harus datang ke perpustakaan untuk meminjam buku.
Melalui iMagelang, pembaca cukup melihat koleksi buku dari perpustakaan melalui layar telepon genggam. Ini jadi terobosan yang tak hanya inovatif tapi juga adaptif dengan perkembangan zaman.
Kita tentu berharap, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tak henti dan lelah dalam membuat terobosan dan inovasi. Sehingga, tujuan untuk meningkatkan minat baca di masyarakat bisa tercapai.