Sampah masih jadi masalah bagi banyak negara. Berbagai cara dicari untuk mengatasi permasalahan satu ini. Sejumlah solusi pun muncul ke permukaan. Dari yang logis hingga yang di luar akal sehat.
Keberadaan sampah masih menjadi polemik. Berbagai solusi masih diutak-atik untuk mengurangi jumlahnya. Melansir The World Counts, terdapat 2,12 miliar ton sampah yang diproduksi dunia. Jika sampah tersebut dimasukkan ke dalam truk, maka truk itu akan berkeliling dunia sebanyak 24 kali.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sempat mempublikasikan data terkait sampah pada Juli lalu. Data itu menyebutkan jumlah rata-rata produksi sampah Indonesia mencapai 175 ribu ton per hari. Jumlah itu setara dengan 64 juta ton per tahun.
Berbagai solusi pernah dicoba. Namun, cara-cara tersebut sangat beresiko. Setiap solusi memiliki efek samping yang justru merugikan. Misalnya sampah dibuang ke kawah gunung berapi. Ini pernah dilakukan oleh seorang ilmuwan pada 2012 lalu.
Sampah yang dilempar ke kawah berapi akan terbakar. Ini justru akan memperbesar semburan api. Belum lagi asap yang dilontarkan akan menjadi polusi udara. Seluruh sampah dunia tidak mungkin dibuang ke kawah gunung berapi. Jumlah sampah dan gunung berapi tidak sebanding.
Belum lagi, jika gunung berapi meletus, lava yang keluar tentu terkontaminasi kandungan sampah. Ini justru akan merusak lingkungan alam. Lava yang membuat tanah subur malah akan mencemari lingkungan.
Setelah mengumpulkan informasi dari berbagi sumber, cara ini tentu ditolak. Pengurangan sampah tidak bisa dilakukan dengan membuangnya di kawah gunung berapi.
Selain itu, terdapat pula solusi untuk membuah sampah ke luar angkasa. Tentu biaya akan sangat besar. Sedangkan roket dengan muatan terbesar milik Space X hanya mampu mengangkut beban 150 ribu kilogram.
Kalau pun sampah tersebut kembali ke bumi, bisa jadi terbakar dan hancur di atmosfer. Bukankan itu malah membuat polusi di lapisan udara bumi? Tentu saja berbahaya. Bagaimana jika dihancurkan di matahari? Tentu bisa. Jelas saja roket yang dikirim akan ikut hancur. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat roket terus menerus?
Namun, ada solusi yang belum pernah dicoba. Mungkin, terpikirkan saja belum. Alternatif solusi ini ditemukan seorang penjaga gudang ide Jurnaba.co, Adityo Dwi Wicaksono. Sosok tersebut memiliki gudang ide yang berlokasi jauh di dalam saraf-saraf kepalanya.
Adityo mengaku mengerti tempat pembuangan sampah selain kawah atau luar angkasa. Sabtu (3/8/2019) malam lalu dia membahas hal tersebut.
“Dibuang di Segitiga Bermuda, barang apa saja kalau lewat situ pasti hilang tidak kembali,” kata Adityo.
Segitiga Bermuda merupakan tempat yang cukup menarik. Banyak kejadian misterius terjadi di sana. Antara lain pesawat dan kapal yang hilang dan tidak kembali. Bahkan, jejaknya tidak pernah ditemukan.
Jika benar adanya demikian, tempat tersebut menjadi alternatif solusi untuk mengurangi sampah dunia. Sampah yang dibuang ke sana tidak akan pernah kembali.
Namun, tentu perlu adanya riset yang serius. Kondisi Segitiga Bermuda harus dipastikan. Sebenarnya, ada apa di sana? Pasalnya, pengurangan jumlah sampah merupakan masalah yang sangat serius dan krusial.