Menulis memang seni kelas tinggi yang butuh banyak latihan. Ini alasan digelarnya Seminar Jurnalistik.
Himpunan Mahasiswa Prodi (HIMAPRODI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Unugiri Bojonegoro adakan Seminar Jurnalistik pada Sabtu, (18/12). acara tersebut bertempat di Aula Kampus Unugiri Bojonegoro.
Dengan mendatangkan dua narasumber hebat. Usman Roin, M. Pd., (dosen PAI Unugiri Bojonegoro) dan Ahmad Wahyu Rizkiawan (Founder Jurnaba.co)
Menulis tidak bisa dipandang begitu saja. Mendalami materi Jurnalistik sangatlah lama. Tidak hanya acara ceremonial saja. Melainkan kemauan seseorang untuk mulai menulis.
Acara yang bertajuk “Membangkitkan Percaya Diri dalam Mempublikasikan Karya Tulisan” ini juga melihat kondisi sosial di lingkup Fakultas Tarbiyah khusunya Prodi PAI. Tentunya banyak penulis-penulis lahir dari kalangan Prodi PAI.
Dalam sambutannya, Widodo Ramadhoni selaku Ketua Pelaksana Seminar Jurnalistik mengatakan, seminar jurnalistik diadakan karena melihat kondisi sosial di lingkup Fakultas Tarbiyah khusunya PAI. Sebab banyak mahasiswa yang menulis dan lahir bibit-bibit penulis baru.
“Saya berharap pada peserta pasca seminar ini semuanya mau menulis dan berani mempublikasikan,” tandasnya.
Ketua Umum HIMAPRODI PAI Andi Nurdianto mengatakan, saya ucap terimakasih banyak kepada pihak akademik, pengurus HIMAPRODI PAI, dan Peserta. Tanpa kalian semua acara ini tidak akan berjalan sampai saat ini.
Dalam Sambutannya, Su’udin Aziz, S. Pd. I, M. Ag selaku Ketua Prodi PAI mengatakan, mendalami ilmu jurnalistik sangat perlu, sehingga terus mengembangkan skillnya dalam bidang kepenulisan karya ilmiah maupun populer.
“Saya juga berharap teman-teman HMP PAI dibimbing dalam penggalian bakat di bidang jurnalistik. Agar bisa mengembangkan skill di bidang tersebut,” imbuhnya.
Dr. H. Ahmad Mashur. MA. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Unugiri Bojonegoro menjelaskan. Menulis harus diiringi dengan giat membaca. Dengan membaca, kita sudah pasti bisa menulis dengan mudah.
Lebih jauh Ahmad Mashur menjelaskan, mengutip dari Imam Al-Ghazali, “Jika kau bukan anak raja, atau ulama besar maka jadilah penulis”
“Menulis sangatlah perlu bagi kita semua, tidak bisa pungkiri besok atau kapan saja, kita akan butuh yang namanya menulis, entah waktu skripsi maupun yang lainnya,” tuturnya.
Menulis teramatlah penting. Tetapi, membaca amat sangat penting. Tanpa membaca tulisanmu tak ada artinya apa-apa. Sesungguhnya membaca adalah mendengar tanpa suara.