Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Bagaimana Seorang Ayah Mengelabuhi Rasa Takut

Ahmad Wahyu Rizkiawan by Ahmad Wahyu Rizkiawan
February 28, 2020
in Cecurhatan
Bagaimana Seorang Ayah Mengelabuhi Rasa Takut
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Sebuah gambar tentang seorang ayah yang mengelabuhi rasa takut dan keceriaan anak kecil yang membuat dada saya serasa rontok tak beraturan.

Saya mendapat kiriman sebuah link video melalui pesan pribadi. Sebuah video yang direpost oleh sebuah akun Instagram. Saya membukanya. Berulangkali membuka dan melihat dan mendengar isinya.

Lamat-lamat, saya memahami pesan tersirat yang disampaikan video itu. Terlebih, seorang kawan dekat saya, juga tampak terbawa untuk berkomentar dalam kolom komentar di bawah postingan video itu.

Saya segera mengkonfirmasi kawan saya tersebut. Dia membenarkan jika dia merasa harus berkomentar, sambil mempertegas keharusan itu dengan kalimat: kita harus bersyukur hidup di Indonesia.

Tanpa membaca deskripsinya pun, sesungguhnya saya tahu apa pesan dalam video itu. Tapi, tetap saja saya membacanya. Saya agak susah untuk tak membaca gumpalan kalimat yang tertera tepat di depan mata saya.

Dalam video yang menampilkan seorang ayah dan seorang gadis kecil berambut ikal tersebut, tampak jika sang ayah seperti mengajarkan pada anaknya: saat mendengar bom, tertawalah, Nak!

Ya, mereka berdua tampak tak sabar seperti menunggu kado ulang tahun, beberapa detik kemudian, saat suara bom — yang seolah ada di belakang mereka itu — berdentum, mereka berdua tertawa lebar sekali.

Tawa yang begitu lebar muncul dari celah dagu berjenggot ayah yang terlihat tabah. Sementara tawa tak kalah lebar juga muncul dari pipi kemerahan si gadis kecil. Segenggam tawa yang terasa begitu absurd di dalam hati saya.

Saya menatap lama gadis kecil itu. Saya menangkap keceriaan bercampur rasa cemas membabi-buta di dalam wajahnya. Wajah gadis kecil tanpa dosa yang senyumnya mampu membuat hujan di dekat saya tiba-tiba mereda begitu saja.

Video itu bercerita tentang seorang ayah di Suriah yang mengajak anak perempuannya tertawa setiap mendengar suara bom, agar anaknya tak merasa takut. Sebuah upaya mengelabuhi ketakutan yang begitu mengharukan.

Dalam deskripsinya, tertulis: seorang ayah bernama Abdullah Muhammad, berusaha menyelamatkan putri kecilnya yang berusia 4 tahun dari mimpi buruk perang.

Ketika bom meledak di seluruh Aleppo, dia dan putrinya, Selve, membuat permainan. Yaitu, saat mereka mendengar bom meledak di dekatnya, mereka akan tertawa sekeras yang mereka bisa.

Momen kebahagiaan singkat memenuhi ruangan dan realitas brutal perang tetap ada di balik pintu. Ketika kenyataan terlalu mengerikan untuk dihadapi, cinta ayah masuk untuk membungkam bom.

Saya entah kenapa, merasa begitu terharu membaca deskripsi itu. Dengan keharuan seorang pria muda, saya mencari sumber video itu. Saya menemukan, video itu merupakan tweet sebuah akun Twitter bernama @Ali_Mustafa.

Dalam pengantar videonya, tertulis paragraf:

What a sad world,
To distract 4-year old Selva, her father Abdullah has made up a game.
Each time a bomb drops in Idlib #Syria, they laugh, so she doesn’t get scared.

Dalam video berdurasi 20 detik itu, saya bisa melihat tangis dan tawa menghablur menjadi satu. Sesekali, tampak bahwa ketakutan hanyalah ilusi. Tapi berkali-kali, rasa takut benar-benar tak bisa dihindari.

Video itu merupakan upaya seorang ayah untuk mengajak anak perempuannya tak takut pada mengerikannya perang. Dengan latar suara bom, seorang ayah dan anak perempuannya tampak begitu ceria.

Sebuah gambar tentang seorang ayah yang mengelabuhi rasa takut dan keceriaan anak kecil yang membuat dada saya serasa rontok tak beraturan.

Saya, seolah merasa seperti ingin melindunginya. Ingin mengajak keluarganya ke Indonesia, ke tempat paling aman di dunia.

Tags: bahagiaKetakutanPerangSenyum

BERITA MENARIK LAINNYA

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen
Cecurhatan

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen

March 6, 2021
Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati
Cecurhatan

Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

March 3, 2021
Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan
Cecurhatan

Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

February 26, 2021

REKOMENDASI

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen

March 6, 2021
Irsyadusy Syubban, Sekolah Tahfiz yang Fokus pada Sifat-sifat Huruf dan Kefasihan

Irsyadusy Syubban, Sekolah Tahfiz yang Fokus pada Sifat-sifat Huruf dan Kefasihan

March 5, 2021
Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

March 4, 2021
Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

March 3, 2021
Panggil Saja Aku, Jum

Panggil Saja Aku, Jum

March 2, 2021
Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

March 1, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved