Abuya Sayyid Abbas bin Abdul Aziz Al Maliky (1868-1934 M) merupakan mufti dan qadhi Kota Makkah. Figur ulama besar pembela Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja). Beliau ayah dari Abuya Sayyid Alawi Al Maliky, sekaligus kakek dari Abuya Sayyid Muhammad Al Maliky.
Sayyid Abbas bin Abdul Aziz Al Maliky dikenal dengan nama Sayyid Abbas Al Jad Al Maliky. Istilah “Al Jad” di belakang nama ini, untuk membedakan dengan cucunya
yang bernama Sayyid Abbas bin Alawi Al Maliky (adik kandung dari Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliky).
Nama Abuya Sayyid Abbas Abdul Aziz Al Maliky memang jarang diketahui, setidaknya tidak sepopuler putra dan para cucunya. Namun, kiprah beliau sebagai ulama Aswaja Tanah Hijaz sangat besar.
Beberapa sumber yang membahas biografi dan manaqib Sayyid Abbas Abdul Aziz adalah kitab Al Jawahirul Hisan Fi Tarojim Fudhala karya Syekh Zakaria Billah dan Kitab Nur An-Nibras fi Asanid Al-Jadd As-Sayyid Abbas yang ditulis sang cucu, Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki.
Biografi dan nasab lengkap Abuya Sayyid Abbas Abdul Aziz Al Maliky tercatat secara empiris dalam kitab Al Jawahirul Hisan Fi Tarojim Fudhala karya Syekh Zakaria Billah. Nasab Abuya Sayyid Abbas bin Abdul Aziz tertulis secara lengkap sebagai berikut:
Sayyid Abbas bin Abdul Aziz bin Abbas bin Abdul Aziz bin Muhammad bin Qosim bin Ali bin Arobi bin Ibrahim bin Umar bin Abdurrohim bin Abdul Aziz bin Harun bin Alus bin Mundil bin Ali bin Abdurrohman bin Ais bin Ahmad bin Muhammad bin Ais bin Maula Idris Asyghar bin Maula Idris Akbar bin Abdullah Kamal bin Hasan Mutsana bin Sayyidina Hasan Al Sibti bin Sayyidah Fatimah binti Rasulillah Saw.
Keluarga Al Maliky
Sayyid Abbas Abdul Aziz lahir dari keluarga ulama. Ayahnya ulama besar, kakeknya ulama besar. Tak hanya itu, putranya (Sayyid Alawi bin Abbas Al Maliky) kelak juga dikenal sebagai ulama besar. Dan cucunya (Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliky) masyhur imam mujaddid abad 21 M.
Bahkan cucunya yang lain, Abuya Sayyid Abbas Al Maliky (adik kandung dari Abuya Sayyid Muhammad Al Maliky) juga dikenal sebagai ulama Munsyid Makkah. Keluarga Al-Maliky dikenal sebagai keluarga yang melahirkan banyak Ulama Aswaja dari generasi ke generasi.
Teladan Sayyid Abbas Abdul Aziz
Syahdan, Sayyid Abbas Abdul Aziz Al Maliki berada di Baitul Muqaddas Palestina untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW. Saat itu sedang bershalawat dengan banyak jamaah. Kala itu, beliau melihat pria tua beruban yang berdiri dengan khidmat, mulai awal sampai acara selesai. Melihat keanehan itu, beliau kemudian bertanya.
Lelaki itu bercerita, dulu ia tidak pernah mau mengakui acara Maulid Nabi dan ia memiliki keyakinan bahwa perbuatan itu adalah Bid’ah Sayyi’ah (bid’ah yang jelek). Suatu malam, ia mimpi duduk di acara Maulid Nabi bersama sekelompok orang yang bersiap-siap menunggu kedatangan Nabi SAW ke masjid.
Saat Rasulullah SAW tiba, sekelompok orang itu bangkit dengan berdiri untuk menyambut kehadiran Rasulullah SAW. Di antara semua orang itu, hanya ia yang tidak mampu bangkit untuk berdiri. Rasullullah SAW pun berkata kepadanya: “Kamu tidak akan bisa bangkit!”
Saat ia bangun dari tidurnya ternyata ia dalam keadaan duduk dan tidak bisa berdiri. Hal ini ia alami selama 1 tahun. Kemudian ia pun bernadzar jika sembuh dari sakitnya, ia akan menghadiri acara Maulid Nabi di mesjid dengan bershalawat. Kemudian Allah menyembuhkannya. Ia pun selalu hadir untuk memenuhi nadzarnya dan bershalawat dalam acara Maulid Nabi SAW.
Kisah lelaki tua yang ditemui Abuya Sayyid Abbas Al Jad itu, kerap diceritakan pada sejumlah santri dan penerus beliau. Kisah itu juga menjadi motivasi penting betapa kegiatan Maulid Nabi memang telah dianjurkan para ulama besar Aswaja. Baik dari kalangan ulama Sadah Hijaz maupun Sadah Nusantara.