Bojonegoro menghelat hajatan besar pada awal 2020. Yakni pergelaran Pro Futsal League Indonesia. Bojonegoro dipilih oleh salah satu peserta Pro Futsal League, Bintang Timur Surabaya sebagai homebase atau kandang.
Bintang Timur Surabaya merupakan tim papan atas Pro Futsal League Indonesia. Mereka jadi salah satu tim unggulan yang diprediksi mampu bersaing dalam memperebutkan gelar juara.
Khusus di musim ini, BTS memilih Bojonegoro sebagai markasnya. Pemilik BTS, Dimas Bagus Kurniawan mengatakan jika pemilihan Bojonegoro sebagai homebase didasarkan pada citra olahraga futsal di daerah.
“Kita ingin membangun citra futsal di masyarakat, tentunya dimulai dari daerah-daerah dulu bahwa futsal itu ada dan eksis. Bahkan bisa berprestasi mengharumkan nama bangsa,” ujar Dimas Bagus Kurniawan.
Keputusan untuk bermarkas di Bojonegoro merupakan pilihan brilian BTS. Selain memperbesar pasar, keputusan ini juga berguna untuk memperbanyak suporter BTS di luar Surabaya.
Musim ini, Bintang Timur Surabaya punya ambisi besar untuk menjadi juara Pro Futsal League musim 2020. Persiapan matang pun dilakukan sejak awal musim. Contohnya dengan mengontrak sejumlah pemain berkualitas.
Salah satu pemain bintang nan berkualitas yang musim ini dikontrak adalah Ardiansyah Runtuboy. Pemain asal Papua tersebut jadi rekrutan utama Bintang Timur Surabaya. Keberadaan Runtuboy yang notabene adalah pemain timnas diharapkan mendongkrak peforma BTS.
Selain Runtuboy, pemain berkualitas lain yang jadi rekrutan Bintang Timur Surabaya adalah Andri Kustiawan dan Iqbal Iskandar. Sama seperti Runtuboy, Andri dan Iqbal merupakan pemain timnas futsal Indonesia.
BTS juga melakukan perekrutan di sektor pemain asing. Ada 2 pemain asing baru di kubu BTS musim ini, yakni Khalid El Hattach dan Karim Mossaoui. Keduanya merupakan pemain asing Belanda keturunan Iran yang siap membawa Bintang Timur Surabaya jadi juara.
Dikontraknya 2 pemain keturunan Iran di BTS ini tak bisa dilepaskan dari pengaruh sang pelatih, Hicham Benhammou. Pelatih asal Belanda itu sudah mempersiapkan program demi prestasi gemilang di tahun 2020. Hicham bukanlah nama asing di dunia futsal Indonesia. Ia pernah membawa klub Vamos Mataram juara FPL pada 2017.
Ini adalah tahun kedua Hicham mengarsiteki Bintang Timur. Tahun lalu, Hicham sukses membawa BTS hingga babak final four. Dengan pengalaman yang dimiliki, bukan tidak mungkin jika gelar juara bisa diamankan oleh Hicham dan Bintang Timur Surabaya.
Perjalanan Bintang Timur Surabaya untuk jadi juara FPL musim 2020 masih sangat panjang. Jika nanti berhasil jadi juara, Bojonegoro turut andil dalam goresan prestasi bersejarah. Sukses terus Bintang Timur Surabaya!