Mengobati hati adalah menjadikan diri kita menjadi positif vibes, dengan begitu diri kita bisa dikenal baik oleh sesama teman maupun masyarakat sekitar.
Di kalangan anak muda atau remaja, sering sekali hatinya terserang oleh beberapa perasaan yang tidak terbalas. Dari yang tidak terbalas itu seringkali membuat para remaja merasakan yang namanya patah hati. Dari yang biasa saja, hingga yang sangat mendalam.
Untuk yang patah hati, susah sekali untuk menyembuhkannya yang sering kita sebut dengan kata move on. Dari sakit yang dirasakan hati itu pula, mereka para remaja seringkali dibuat depresi hinga stress olehnya.
Untuk yang patah hati, sangatlah susah untuk membukanya kembali untuk menerima perasaan dari orang lain. Dari ketakutan itu, menjadikan mereka para remaja takut membuka hatinya, hanya karena takut untuk tersakiti untuk yang kedua kalinya.
Karena mereka para remaja hanya ingin melindungi hatinya yang rapuh akibat perasaan yang tidak terbalas sebelumnya. Mereka cenderung mengisi hari-harinya dengan kesenangan yang mereka miliki untuk menjaga hatinya.
Ketahuilah teman-teman, bahwa dari yang patah hati itu, Tuhan sedang menunjukan kebaikan untuk dirimu. Terkadang, apa yang menurut kita baik belum tentu baik di mata Tuhan, sehingga Tuhan meluruskanmu sedikit demi sedikit menuju kebaikan dengan cara mematahkan hatimu.
Di balik patahnya hati, Tuhan sedang mempersiapkan apa yang terbaik untuk diri kita dan masa depan kita. Ketauhilah bahwa Tuhan itu sang Maha Cinta, sandarkan cintamu pada-Nya maka Tuhan akan mendekatkan kamu kepada salah satu makhluknya kepadamu.
Untuk hati yang patah banyak sekali cara-cara move on untuk diri kita untuk menjadi diri sendiri dan menjaga mental health dari serangan-serangan toxic dari orang yang kita sukai. Berikut ini cara-cara yang tepat untuk move on antara lain:
Pertama, menyibukan diri sendiri dengan hal-hal yang positif. Banyak sekali hal positif yang harus kita lakukan saat sedang patah hati, tidak hanya patah hati saja, bahkan dijalankan setiap hari. Hal positif bisa diciptakan dari diri sendiri, maupun lingkungan.
Adapun hal positif dari diri kita adalah menyibukan diri untuk membaca buku atau artikel-artikel, olah raga, dan pergi ke suatu kajian untuk menenangkan hati. Dan hal positif dari lingkungan adalah orang-orang terdekat yang selalu mendukung untuk kebiaikan. Dari hal-hal positif itu, dapat menjadikan diri kita menjadi positif vibes.
Kedua, tidak berhungan dengan apa yang membuat hati sakit. Tidak hanya satu atau dua hal yang membuat hati sakit, tapi banyak hal yang membuat hati menjadi sakit, entah sakit hati karena orang lain maupun sakit hati kepada orang lain.
Agar terhindar dari hal tersebut maka yang perlu dilakukan, coba diamkan saja orang yang membuat hati sakit, karena hanya diam yang membuat semua percekcokan berakhir. Kemudia, jadikan diri sendiri baik dimata Tuhan dan berbuat baik kepada sesama, dan yang terakhir mendekatkan diri kepada Tuhan dan berdoa agar dijauhkan dari apa yang tidak baik menurut Tuhan.
Ketiga, healing (Penyembuhan). Proses penyembuhan atau yang biasa disebut dengan healing. Healing bisa dilakukan dengan cara berpergian jauh kesuatu tujuan untuk meluapkan semua masalah yang ada dihati dan pikiran, dengan menuju ketempat tujuan tersebut membuat diri kita lupa dengan semua masalah yang ada.
Tapi healing tidak selalu dengan berpergian jauh, cukup dengan ingat Tuhan, bermunajat, dan memohon agar dijauhkan dari hal-hal yang toxic atau beracun.
Dari ketiga cara di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengobati hati adalah menjadikan diri kita menjadi positif vibes, dengan begitu diri kita bisa dikenal baik oleh sesama teman maupun masyarakat sekitar.
Menjauhkan diri dari hal yang toxic atau berbahaya dengan mencurahkan semua kepada Tuhan YME. Dan perlu kita ketahui bahwa cinta tidak selamanya indah dan bertahan, hanya cinta kepada Tuhan YME yang tidak pernah terputus dan bertahan hingga ke akhirat nanti. Jadi kita bisa menyiapkan apa yang harus dipersiapkan untuk akhirat nanti.
Penulis adalah Mahasiswi PAI UNUGIRI Bojonegoro.