Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda ~
Hari pertama berpuasa mengingatkan kita bahwa lebaran masih lama. Yaiyalah. Tapi, nuansa hari pertama bulan puasa sangat menyejukan. Apalagi Bojonegoro yang terkenal panas, awal puasa ini, dibuka dengan langit mendung dari utara. Wow!
Hari pertama adalah hari transisi. Dari yang biasanya bisa minum kopi di pagi hari, kini sudah tak boleh lagi. Transisi, dalam hal apapun, memang agak berat. Sebab butuh langkah adaptasi. Jadi, jangan heran kalau ada istilah kesan-pertama-begitu-menggoda.
Restu Utomo, salah seorang pegawai swasta di Bojonegoro menyatakan, Puasa hari pertama tahun ini, beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini lebih dingin dan sejuk.
“Bedanya, puasa hari pertama tahun ini dibuka dengan mendung,” kata Tomo.
Mendung di awal bulan puasa, kata Tomo, menjadi pembeda dari bulan puasa sebelumnya. Tentu kondisi mendung merupakan berkah bagi Bojonegoro. Sebab biasanya, saat puasa, cuaca Bojonegoro teramat panas.
Dari pantauan tim Jurnaba.co, kondisi lalu lintas di beberapa jalan terbilang sepi. Tak seperti hari-hari sebelumnya. Di mana, jalan utama selalu padat lalu lalang kendaraan. Tak hanya jalan yang sepi, di hari pertama puasa ini, banyak warung kopi yang juga tutup.
Puasa tahun ini jatuh tepat pada hari Senin. Kita tahu, Senin menjadi hari yang tidak disukai oleh sebagian anak sekolah maupun pekerja. Alasannya jelas, mereka lebih suka hari Minggu.
Hingga memunculkan tagline Monday is Monster Day.
Tapi, senin kali ini, saya yakin sangat disayangi oleh banyak orang. Buktinya, tak ada yang tergesa-gesa di jalanan. Tak ada wajah pucat. Yang ada wajah senyum karena bulan puasa telah tiba.
Semoga bisa memunculkan tagline Monday is Monalisa Day.
Karena senin menjadi hari awal puasa dengan menghadirkan mendung. Sebagai penyejuk di tengah dahaga. Ditambah dengan berkurangnya kepadatan lalu lintas. Serta sepinya jalan hingga kita dapat melenggang bebas.
Suasana tengah kota juga berbeda. Dulu rimbunnya pepohonan pinggir jalan. Meneduhkan kita kala siang dan sore hari. Kini pepohonan itu telah ditebang dan keadaan sekitar jadi tak teduh lagi.
Eka Setyawan salah seorang warga Kota Bojonegoro yang sering menghabiskan waktu di Alun-alun kota Bojonegoro mengatakan, sambil menunggu buka, dia sering membeli takjil untuk hidangan buka puasa. Sambil jalan jalan sore menunggu waktu berbuka.
“Semenjak pohon pinggir jalan ditebang, sekarang jadi panas,” kata Eka.
Banyak yang berubah dari Bojonegoro di awal puasa tahun ini. Dari yang biasanya selalu panas, kini disambut oleh mendung. Hilangnya pohon rindang sebagai peneduh kala jalan-jalan sore sambil berburu takjil.
Berkurangnya kepadatan lalu lintas di awal hari puasa. Hingga beberapa kantor yang libur awal puasa. Kalau soal libur anak sekolah memang selalu terjadi kala ramadan tiba.
Begitulah nuansa awal puasa di Bojonegoro. Pagi hingga sore tak terlalu padat dan nampak biasa saja. Namun ketika menjelang buka puasa. Lalu lintas bakal ramai karena banyak warga berburu takjil sebagai menu berbuka.
Belum lagi malam harinya, setiap masjid utama di jalanan kota. Selalu ramai dengan kehadiran para jamaah. Untuk melakukan ibadah salat tarawih. Ditambah lagi kuliner malam yang tetap meramaikan nuansa kota Bojonegoro tercinta.
Jadi, seberapa menggoda bulan puasa pertamamu, Nabsky?