Perseteruan antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan situs penyedia video dewasa, Pornhub, masih terus berlangsung. Kabarnya, Kemkominfo meminta akses VPN ke Pornhub diblokir.
Semua berawal dari sebuah akun bernama Kominfo yang muncul di situs Pornhub. Alhasil, netizen Indonesia dibikin heboh. Kementerian yang dipimpin Johny G. Plate itu pun mendapat berbagai cibiran. Anehnya, netizen ini kok ya tahu-tahunya. Ini kan nunjukin kalo mereka hobi nonton video sosialisasi cara reproduksi eh ~
Kementerian Komunikasi dan Informatika pun sampai mengeluarkan rilis resmi yang isinya menepis berita tentang keberadaan akun Kominfo di Pornhub. Dalam rilis resminya, Kemkominfo menegaskan jika akun bernama Kominfo di Pornhub adalah bikinan orang tak bertanggung jawab.
Setelah dipermalukan, Kemkominfo mengambil langkah tegas. Mereka meminta akses VPN orang Indonesia ke Pornhub ditutup. Sehingga, orang Indonesia benar-benar tak bisa mengakses situs tersebut.
Nabs, VPN semacam perantara yang digunakan untuk mengakses suatu situs secara pribadi. Sehingga data pribadi pengakses seperti IP Adress tak bisa diungkap.
Pengamat TIK dari Bentang Informatika, Kun Arief Cahyantoro mengatakan jika permintaan pemerintah untuk memblokir akses VPN pengguna Indonesia sulit diwujudkan. Karena, situs porno Pornhub harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan perusahaan penyedia VPN.
“Misalnya saya menyewa dan membayar fasilitas VPN bernama X yang servernya ada di Singapura, Pornhub tidak bisa menutup akses VPN dari X. Dan ISP (penyedia layanan internet) di Indonesia juga tidak bisa serta merta lalu blokir akses VPN ke X,” ungkap Kun Arief seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Perseteruan antara Kekominfo dengan Pornhub ini memang jadi perhatian publik, terutama kalangan anak muda yang tiap hari nonton video bokep menggunakan internet untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang anak muda Bojonegoro, Isna Yuliani mengatakan jika “duel” antara Kemkominfo dan Pornhub ini tak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, membesarkan masalah ini adalah sesuatu yang tidak produktif.
“Seharusnya Kominfo lebih fokus terhadap hal yang signifikan. Misalnya bagaimana mempercepat koneksi internet di Indonesia. Bukan terus-terusan ngurusin konten porno. Itu nggak produktif,” ujar perempuan berusia 26 tahun tersebut.
Isna menambahkan jika ada hal yang lebih penting dari sekadar menanggapi troll di Pornhub. Selain meningkatkan dan pemerataan akses internet, Isna juga berharap pemerintah lebih aktif dalam memberantas situs atau akun medsos penyebar hoax.
Pendapat yang tak jauh berbeda dilontarkan oleh Denny Adisa. Pemuda Bojonegoro yang masih berstatus sebagai mahasiswa tersebut merasa Pemerintah, dalam hal ini Kemkominfo, harus lebih fokus terhadap peningkatan pelayanan di bidang komunikasi.
“Masalah moral dan akhlak biar kami urus sendiri. Yang penting tingkatkan saja pelayanan di bidang komunikasi, banyak tempat yang belum tercover akses internet,” kata Denny.
Sebagai kementerian yang ngurusi dan ngayomi akses informasi digital, Kemkominfo memang kerap jadi sorotan. Tak heran jika netizen dan pengguna internet di Indonesia merasa Kemkominfo selama ini cenderung ngurusi ranah pribadi seseorang, dibanding fokus memberi layanan ke publik.
Masalah yang menyangkut Kemkominfo dan Pornhub sejatinya memang tak perlu dibesarkan. Saatnya Kemkominfo fokus menangani masalah yang lebih konkret bagi kepentingan publik.