Siapa bilang duduk di kursi raja atau kursi DPR itu sesuatu yang menyenangkan. Kalau masalah bayaran okelah. Namun soal kenyamanan dan kenikmatan, sebaik-baiknya tempat duduk ialah jok sepeda motor.
Bagi para pengendara sepeda motor, jok merupakan tempat paling fundamental. Dengan bentuknya yang aerodinamis, jok motor membuat kita merasa nyaman saat berkendara di jalan. Apalagi berkendara sambil bonceng gebetan. Unch~
Selain sebagai tempat untuk duduk, jok motor juga punya fungsi lain. Yakni menghindarkan kita dari pungutan tukang parkir yang kadang kemunculannya tak terduga seperti mantan.
Sudah jadi rahasia umum jika tukang parkir di Indonesia itu punya 1001 cara untuk bikin kita mengeluarkan uang ketika menaruh kendaraan. Jangankan di minimarket, tukang parkir bahkan kerap menunjukkan eksistensinya di parkiran ATM atau dekat tempat fotocopy.
Sejatinya, seorang tukang parkir dituntut menjaga serta merapikan sepeda motor. Namun ada tipe tukang parkir yang lebih suka duduk-duduk saja dan meminta uang tanpa melakukan apapun. Hal yang pastinya bikin saya dan kalian semua jengkel bukan kepalang.
Berangkat dari hal tersebut, saya melakukan eksperimen bersama dengan teman. Suatu hari, ketika mau fotocopy, saya berboncengan dengan teman saya. Sebut saja Raka namanya.
Kebetulan, di tempat yang kami datangi tersebut ada tukang parkir yang kerjaannya duduk-duduk dan kemudian meminta uang. Ketika mau landing, tukang parkir pun sudah siap-siap untuk menyambut kami. Ketika si tukang parkir mulai menghampiri Raka berbisik di telinga saya
“Jangan sampai pindah dari jok motor ya” ucapnya
Akhirnya saya mengikuti bisikan teman saya. Tukang parkir yang tadi mau menghampiri motor yang saya duduki akhirnya menghentikan langkahnya sejenak, lalu menatap saya dengan tatapan yang nanar.
Saya mengacuhkan tatapannya. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kursi malasnya yang biasa dibuat bersantai ria.
Selang waktu beberapa lama Raka tak kunjung keluar juga. Tukang parkir masih menginginkan saya turun dari jok sepeda motor terlihat dari mimik mukanya yang kian cemberut.
Beberapa kali tukang parkir itu caper terhadap saya. Seperti pindahin motor dari satu tempat ke tempat lain, atau sebaliknya.
Tapi saya tetap keukeuh, tak bergeser sedikitpun dari jok motor. Keteguhan saya akhirnya berbuah manis. Setelah Raka keluar dari tempat fotocopy, saya langsung memacu motor meninggalkan tempat itu tanpa membayar uang parkir.
Eksperimen sederhana saya ternyata berbuah manis. Jok motor ternyata mampu menghindarkan saya dari pungutan tukang parkir.
Bagi saya, ini adalah sebuah kemenangan besar. Saya merasakan euforia tak terkira layaknya Andres Iniesta yang mencetak gol kemenangan bagi Spanyol di final Piala Dunia 2010. Meskipun, ada perasaan bersalah juga sih, karena eksperimen usil saya tersebut. Ehehe~
Selain nyaman saat diduduki, jok motor membuktikan fungsinya yang lain. Fungsi sederhana yang kadang luput dari pikiran kita. Terima kasih jok motor!