Festival Merdeka Literasi 2024 diselenggarakan Forum Taman Baca Masyatakat (FTBM) Kabupaten Bojonegoro resmi dibuka. Festival literasi yang dipusatkan di area Kendalisada Creative Corner (KCC), Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas dengan tema Menguatkan Gerakan Literasi Masyarakat.
Digelar selama 4 hari kedepan, Festival Literasi ini diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan yang ddiharapkan dapat memunculkan komitmen bersama untuk mencanangkan program 1 desa 1 taman baca.
Hadir dalam pembukaan Festival Merdeka Literasi, Pj Bupati Bojonegoro yang diwakili Sekda Bojonegoro Hj. Nurul Azizah, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Umi Kulsum, M.Hum, Ketua FTBM Jawa Timur, Perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), perwakilan Dinas Pendidikan, serta perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Ketua FTBM Bojonegoro Bangun S. Nugroho saat sambutan acara menuturkan, gelaran festival merdeka literasi ini merupakan tahun kedua sekaligus memperingati 19 tahun perjuangan gerakan literasi masyarakat yang dilaksanakan Forum TBM. Tujuannya, guna memberikan apresiasi kepada TBM dan komunitas literasi dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat Bojonegoro.
Pentingnya TBM, kata Bangun, bisa dilihat ketika anak-anak jaman sekarang pulang sekolah kemudian mereka masuk kamar, ganti baju, lantas sibuk dengan gadget. Hal itu jelas kontras dengan anak jaman dulu yang cenderung pulang sekolah lanjut untuk bermain dan belajar bersama di luar rumah.
Pihaknya juga menceritakan bahwa Surabaya sudah ada program 1 RW 1 TBM. Bahkan, pengelola TBM juga diberi intensif khusus oleh Pemerintah Kota setempat. Hal itu, tentunya dapat dijalankan juga di Bojonegoro.
“Momentum tahun 2024 ini ada edaran Peraturan Menteri Desa terkait TBM, jadi setelah pembukaan kita sediakan penandatanganan bersama gerakan 1 Desa 1 TBM bersama Bu Sekda, Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan seluruh pegiat literasi semua bisa ikut tanpa paksaan,” kata Bangun.
Dalam kesempatan ini, Sekda Bojonegoro Hj. Nurul Azizah begitu mendukung giat literasi yang digagas FTBM Bojonegoro. Kata Sekda Bojonegoro, di luar Negeri, perpustakaan menjadi rujukan orang yang akan rekreasi. Karena perpusataan nyaman dan jauh dengan sarana, prasarana serta fasilitah yang dimiliki perpustakaan di Bojonegoro.
“Maka kemarin saya menyampaikan kepada Dinas Perpustakaan ketika ada buku-bukunya saya lihat tampilannya kurang. Ini tantangan, maka di tahun 2024 kami merumuskan anggaran untuk perpustakaan, biar namanya perpustakaan enggak nelongso. Karena arsip dan perpustakaan kalau kita ilhami di situ adalah tempatnya ilmu,” jelas Nurul Azizah.
Festival Merdeka Literasi ini, lanjut Sekda Bojonegoro, adalah sebagai bentuk bahwa kita ingin bebas merdeka untuk selalu berpendidikan dan tentu dimulai dari perpustakaan. Maka ke depan, setiap desa harus berpikir punya satu TBM minimal.
“Setiap satu Desa harus minimal punya satu TBM. Ini nanti akan mendorong peningkatan IPM di Kabupaten Bojonegoro,” tandasnya.
Hal senada juga dipaparkan oleh Umi Kulsum selaku Kepala Balai Bahasa Jawa Timur. Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Festival Merdeka Literasi yang diselenggarakan FTBM Bojonegoro.
Menurutnya, agenda literasi ini begitu luar biasa yang mana digelar sampai 4 hari dengan banyak aktivitas yang mengedukasi dan mengisnpirasi. Baik dari kalangan anak-anak maupun pemuda.
“Kegiatan Festival Merdeka Literasi ini harus terus didukung oleh seluruh lapisan. Juga amanat yang disampaikan Bu Sekda, bahwa harus ada 1 desa minimal 1 TBM karena itu akan menjadi tempat bagi anak-anak kita yang tadinya sibuk dengan gawai atau gadget masing-masing, tapi dengan hadirnya TBM mereka bisa sosialisasi menimba ilmu yang akan bermanfaat bagi masa depan meraka,” papar Umi Kulsum mengurai.
Lebih dari itu, pihaknya meminta supaya masyarakat selalu mendukung Balai Besar Bahasa Provinsi Jawa Timur karena banyak agenda yang bisa dikolaborasikan dengan Bojonegoro. Terutama terkait literasi.