Dalam hal menenangkan diri, tiap orang punya cara masing-masing. Sowan pada Kiai adalah satu dari banyak cara tersebut. Itu pula yang dilakukan Gus Dur jelang beliau dilengserkan dari kursi Presiden.
Terlepas apapun yang dipesankan Kiai, cukup bertemu dan mendengar apapun yang diucapkan saja sudah sangat menenangkan hati.
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di tengah tekanan politik luar biasa jelang dilengserkan, beliau menemui dan sowan pada Kiai Abdullah Faqih Langitan.
Kiai Abdullah Faqih merupakan ulama kharismatik yang dikenal sebagai Kiai Khos. Beliau kerap jadi rujukan, bukan hanya urusan agama. Melainkan juga perkara politik. Gus Dur sering menyebut keputusan Kiai Abdullah Faqih sebagai “Suara Langit”.
Kiai Abdullah Faqih termasuk seorang wali yang, kewaliannya, menurut Gus Dur, bukan lewat lelaku tarekat maupun tasawuf. Melainkan sebab kedalaman ilmu fiqihnya.
Dikisahkan, pada awal Januari 2001, di tengah serangan politik Senayan yang luar biasa keras, Gus Dur sowan ke ndalem Kiai Faqih, di kompleks Pondok Pesantren Langitan, Tuban.
Begitu turun dari kendaraan yang cukup melelahkan, Gus Dur langsung memasuki kamar pribadi Kiai Faqih. Mereka berdua melakukan pembicaraan khusus selama hampir 20 menit. Hanya empat mata.
Di luar ruangan, sejumlah kiai sepuh sudah menunggu. Mereka antara lain KH Idris Marzuki (Lirboyo, Kediri), KH Zainuddin Jazuli (Ploso, Kediri), KH A Muchit Muzadi (Jember), KH Muslim Rifa’i Imampuro alias Mbah Liem (Klaten, Jawa Tengah), KH A Hasyim Muzadi (Malang), dan KH Zarkasi (Banyuwangi).
“Kalau saya sudah tak kuat, saya akan lari ke Kiai Abdullah Faqih,” kata Gus Dur di hadapan para kiai yang menunggunya, begitu keluar dari kamar Kiai Faqih.
Terlepas apapun yang dipesankan Kiai Abdullah Faqih pada Gus Dur kala itu, pertemuan itu menunjukkan betapa beliau sangat berperan terhadap laku berpolitik Gus Dur. Selain itu, Gus Dur juga sangat takzim kepada beliau.
Untuk para kiai dan guru kami yang tersebut dalam tulisan ini, Al Fatihah.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Selama Ramadhan ini, redaksi Jurnaba.co berupaya menghadirkan kisah-kisah pendek bermuatan hikmah. Semoga bisa jadi kisah yang asyik dibaca sambil menunggu waktu berbuka.