Pertemuan pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Nusantara XII menghasilkan hirearki kepengurusan baru. Berikut laporannya.
Temu Nasional BEM Nusantara XII yang dilaksanakan Di Gedung Bangsal Pancasila yang berada di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) pada tanggal 8-12 Maret 2021 ramai diperbincangkan. Khususnya di kalangan mahasiswa dari Sabang hingga Merauke.
M. V. Fauzan Adzima (Ketua Panitia Pelaksana Temu Nasional BEM Nusantara XII) mengatakan “Temu Nasional BEM Nusantara XII yang resmi dan legal dilaksanakan di Gedung Bangsal Pancasila, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya berjalan selama 5 hari yang Dihadiri oleh 293 Orang Peserta dari delegasi PTN/PTS/PTKIN se- Indonesia.”
Dalam acara Temu Nasional XII tersebut, pembagian peserta pun dilakukan oleh panitia guna kemudahan administratif.
“Ada 132 orang peserta yang memiliki hak suara untuk memilih Calon Kordinator Pusat (Cakorpus) dan 161 orang dari delegasi kampus untuk yang menjadi peserta peninjau artinya mereka masih menjadi peserta pertama kali pada agenda Aliansi BEM Nusantara.”, Ungkap Fauzan.
Menjawab dari kabar yang beredar bahwa terpilihnya Dimas Prayoga menjadi kordinator pusat BEM Nusantara merupakan bukan peserta Temu Nasional XII di UWKS.
Karena berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) nomor 504/Rek/200.03.11/X/2020 tanggal 31 Oktober 2020 tentang Masa Jabatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Periode 2019/2020 yang dianggap telah di palsukan dengan diperkuat oleh Surat Klarifikasi dari Rektorat UNUSIA nomor 033/Dir.III/200.01.11/III/2021 yang ditanda tangani oleh Akhmad Nurul Huda, M.Pd (a.n. Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan
Direktur Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaa) di Jakarta, 10 Maret 2021 menjelaskan bahwa TIDAK PERNAH mengeluarkan Surat Keputusan Nomor
504/Rek/200.03.11/X/2020 tanggal 31 Oktober 2020. (12/03/2021).
Nabs, Ahmad Yusuf AlKhakim (Pimpinan Sidang 1 Temu Nasional BEM Nusantara XII/Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya) menyatakan, sebagai Pimpinan Sidang Pleno Pemilihan Kordinator Pusat, menurutnya, sidang berjalan demokratis.
“Serta (saya) menjadi saksi jalanya kontestasi politik yang di ikuti oleh perwakilan 293 kampus.”
Dalam sidang pleno yang dilakukan terdapat 5 orang calon kordinator pusat meliputi; M. Suhendri (Riau), Eko Pratama (Jawa Timur)
Adi Maliano (Sulawesi Utara), M. Julianda Arisa (Sumatra Utara), dan Taufiq Sirajjudin (Jawa Barat).
Dengan konsep pemilihan demokrasi melalui tahapan musyawarah mufakat maka terpilih & terbentuklah hirarki kepengurusan BEM Nusantara 2021-2022 sebagai berikut:
Korpus: Eko Pratama (UWK Surabaya), Sekpus : Juliandi Arisa (UISU), Papua untuk Kornusnya adalah Unaz Tabuni dan Kordanya yakni Salman Wantik.
Sulawesi, Kornus : Mahendra (IAIN Palopo), Korda Sulteng: Fahruddin (IAIN Palu), Korda Sulsel : Alif Firmansyah (STIE Amkop), Korda Sultra : M. Taufiq (UNIV 19), Korda Sulbar, Abdul Wahab (STIKES Marendung Majene), dan Korda Gorontalo: M. Rifaldy (UNG Gorontalo).
Jawa, Kornus: Taufiq Sirajuddin (UNU BA), Korda Jatim: A. Faruuq (Unisma), Korda Jateng: Wisnu (Univ Batik Surakarta), Korda Jabar: Malik (UIN SGD), dan Korda Banten: Mudhapip (Univ Falatehan).
Untuk wilayah Sumatera,
Kornus: Handika Karismon (STIE Indragiri), dan Korda Riau: Alif Fadilah (Univ Pahlawan Tuanku Tambusa), dan Korda Sumut: Malik Lubis (Univa).
Bali Nusra, Kornus: Ainun Samidah (Undikma), Korda NTB: Dwiq (Univ Islam Al Azhar), Korda NTT: Willy
, Korda Bengkulu: Fariz Al Ataz (Univ Bengkulu).” Ungkap Yusuf
Nama nama diatas merupakan perwakilan terpilih melalui rekomendasi masing masing daerah yang diputuskan berdasarkan hasil musyawarah yang dibuat, Nabs.