Plogging day merupakan tradisi memungut sampah sambil jogging. Selain sehat, juga jaga lingkungan.
Pernahkah Nabsky melihat sampah yang berserakan di jalanan? Tentunya, pandangan tersebut sangat tidak mengenakan mata apalagi bagi orang yang suka berolahraga di luar rumah.
Tak hanya itu, sampah-sampah tersebut juga merusak lingkungan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Eitss, Nabs, tahu ga kalau ada solusinya yang praktis?
Salah satunya adalah dengan melakukan plogging. Mungkin istilah ini masih terdengar asing di telinga orang Indonesia. Iya kan?
Diciptakan oleh Erik Ahlström, plogging sendiri berasal dari kombinasi dua istilah Swedia, yaitu “plocka upp” yang artinya memungut sampah dan “jogga” yang artinya jogging.
Pada intinya, plogging adalah kegiatan berolahraga atau jogging sambil memungut sampah. Tren ini mulai terkenal di Swedia pada 2016 dan menyebar ke negara lain pada tahun 2018.
Dengan melakukan plogging, ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan loh! Pertama, dengan plogging, tubuh kita tentu akan lebih sehat dan bugar dengan berolahraga.
Bahkan, plogging sendiri bisa membakar kalori lebih banyak daripada jogging biasa karena tubuh harus bergerak untuk mengambil sampah.
Dalam melakukan plogging, kita juga bisa mengajak keluarga atau teman terdekat kita sebagai kegiatan refreshing menyenangkan!
Selain itu, kita akan membantu menjaga lingkungan supaya lebih bersih dari sampah. Sebagai contoh, di tempat orang jogging atau berlari, banyak yang menjual makanan dan minuman.
Biasanya, sampah dari pelanggan mereka akan dibuang langsung ke tanah. Pembuangan tersebut disebut illegal dumping atau dibuang sembarangan.
Ironisnya, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2019, sebanyak 24% dari total sampah nasional dikategorikan sebagai hasil dari illegal dumping.
Nah, melalui plogging, kita bisa membantu mengurangi hal tersebut di daerah kita dan menuju Indonesia Bebas dan Bersih Sampah 2025.
Sebenarnya, di Indonesia sendiri kegiatan plogging ini sempat digandrungi pecinta olahraga sekitar tahun 2018 hingga 2019. Namun, tren ini dilupakan seiring waktu dan hanya segelintir masyarakat yang masih melakukannya.
Oleh karena itu, Collaborate for Change Indonesia (CFCI) membuat sebuah kegiatan Indonesia Plogging Day yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2021 lalu.
CFCI adalah sebuah komunitas pecinta lingkungan yang digagas oleh beberapa mahasiswa Universitas Padjadjaran. Sadar akan kondisi lingkungan sekitar, CFCI memiliki visi Indonesia bebas dampak buruk sampah plastik.
Indonesia Plogging Day adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan secara serentak di beberapa daerah di Indonesia.
Kegiatan ini tentunya berupa plogging yang diikuti oleh sekitar 25 relawan. Untuk lokasi utama, kegiatan ini dilakukan di daerah Bekasi.
Uniknya, relawan pada lokasi utama akan dibekali dengan sebuah plogging kit yang berisi penjepit kecil, plastik biodegradable, sepasang sarung tangan kain, dan sebuah pouch kecil.
Kemudian, didapatkanlah lebih dari 15 kantong plastik yang dipenuhi dengan sampah. Beberapa sampah tsb dipilah oleh anggota CFCI dan akan dikirimkan ke bank sampah untuk didaur ulang.
Meskipun kegiatan utama tsb hanya dilaksanakan pada tanggal 27 November, Nabsky juga bisa menjadi bagian dari tren plogging ini loh, Nabs.
Kamu bisa mulai dengan melakukannya di sekitar rumah dan hanya membutuhkan sarung tangan serta kantong plastik. Kapan lagi kita bisa hidup sehat sekaligus menjaga lingkungan?