Selain melakukan interview pada narasumber untuk konten-konten inspiratif, manajemen Jurnaba.co juga membikin program interview sesama kru. Tujuannya, membangun ikatan emosional sehingga meningkatkan produktivitas.
Tidak tanggung-tanggung, interview pertama langsung mengarah pada Pimred Jurnaba.co, Mahfudin Akbar. Sebagai sosok rendah hati yang jarang ngomong, dia akan dikoceki dalam interview kali ini.
Sosok tegas dan cerdas dan ganas dan beringas namun pemalu ini, wajib menjawab tiap pertanyaan yang diberikan manajemen. Sebab, selain tegas dan pendiam, lelaki akrab disapa Anin ini jarang mau tampil di permukaan.
Tidak hanya good looking, dia juga memiliki kecakapan dalam bidang videografi, fotografi, penulisan hingga desain gambar. Anin sosok yang teramat lengkap sebagai seorang pemuda. Meski, kelengkapan itu sia-sia tatkala mengetahui-bahwa-dia masih-jomblo-belaka.
Demi menjaga objektivitas jawaban, proses interview dilakukan melalui aplikasi cechatingan. Buat yang sudah nggak sabar, berikut interview lengkap bersama Pimred Jurnaba.co, Mahfudin Akbar.
Anin gimana kabarnya? Lagi sibuk kah?
Baik. Sangat baik. Hari-hari ini memang agak sibuk. Cuma, ini barusan semua urusan sudah selesai. Semua tugas kekontenan dan editing sudah beres. Jadi tinggal bersantai.
Kalau boleh tahu, apa yang sedang kamu lakukan sekarang?
Sebenarnya, tidak boleh tahu, sih. Tapi karena yang bertanya manajemen, saya bisa apa? Oke, saat ini saya sedang berupaya mencari cara alternatif bersantai sesaat setelah pulang kerja. Maksudnya, saya sedang ngopi untuk cari tempat agar dapat inspirasi. Jangan tanya sendirian atau tidak!!
Tidak. Tidak ditanya itu. Sebagai penulis, editor sekaligus konten kreator, ada tidak sih ritual khusus sebelum membuat konten?
Nggak ada ritual khusus, sih. Ritual khusus biasanya cuma melamun sebentar. Itupun jika melamun dianggap sebagai salah satu jenis ritual. Tapi karena saya nggak menganggapnya sebagai jenis ritual, jadi ya nggak pernah merasa melakukan ritual khusus apa-apa.
Pertanyaannya, memang ada yang dilamunin?
Hmmm… Ada lah. Tapi rahasia lah. Masak harus aku kasih tahu. Melamun itu hak prerogatif setiap orang. Dan dari melamun itu, saya biasanya bisa dapat sesuatu untuk dijadikan konten. Istilahnya, konten berbasis lamunan. Hee
Kamu terkenal pendiam dan tegas dan jarang ngomong. Benarkah?
Nggak juga. Aku biasa saja. Nggak ngomong itu karena aku belum kenal saja. Kalau sudah kenal, pasti juga bakal ngomong. Setidaknya ngomong kalau aku lagi males ngomong. Ehtapi, kalau kenalnya dekat, aku bisa banget jadi lelaki yang cerewet lho.
Tapi sayang tidak ada yang lagi dekat ya? Duh, kasihan, tidak bisa cerewet.
Ada lah. Tapi kan aku nggak harus cerita. Kalau nggak ada yang lagi dekat, mana mungkin aku semangat buat berangkat kerja tiap hari. Nulis tiap hari. Ngedit tiap hari. Mantengin laptop dari pagi sampai malam hari. Semangat itu didapat karena memang ada yang lagi dekat. Hehehe
Kamu identik dengan Persibo. Seberapa penting sih Persibo buat kamu?
Nah, gini dong. Pertanyaan yang berkelas. Persibo bagiku sangat penting dan karena sangat penting itu, aku nggak bisa jauh-jauh dari Persibo. Aku mencintai segala hal tentang Persibo seperti aku mencintai segala hal tentang diriku sendiri, mencintai segala hal tentang nonton bola, dan mencintai berbagai macam hal tentang artikel dan konten berbau sepakbola. Kecintaanku terhadap Persibo itu bulat seperti bola. Tidak berujung.
Sebagai sosok yang sangat dekat dengan Persibo, pandanganmu tentang Persibo gimana?
Persibo itu bukan benda. Dia bernyawa. Sehingga, ketika seluruh masyarakat mendambakan kebangkitannya, tentu Persibo akan merespon dengan cara yang sama. Ketika dia dicinta, dia akan mencinta. Ketika dia diharap-harapkan, tentu dia akan menjawab harapan itu. Saat ini, masyarakat sedang mendambakan kebangkitan Persibo. Jadi, kebangkitan Persibo tentu niscaya dan nyata adanya, menurut saya.
Kata teman-teman, kamu sosok yang terlalu fokus, disiplin dan kerap abai pada ihwal receh. Karena itu, kamu disegani. Benar nggak sih?
Nggak lah. Nggak banget itu. Saya nggak se-sangar itu. Saya juga nggak disiplin-disiplin amat sebenarnya. Hanya, mungkin karena teman-teman berhasil lebih nggak disiplin, saya gagal tampil nggak disiplin. Yang ada, saya seperti sangat disiplin. Padahal ya biasa aja sih sebenarnya. Saya juga nggak butuh disegani lah. Saya hanya butuh dicintai. Hiks.
Terlalu fokus kerja sampai lupa nggak pernah dandan? Dan nggak pernah mandi? Benarkah?
Ini jelas ngarang. Ini sangat fiksi. Saya selalu mandi sekaligus dandan sekaligus pakai minyak wangi. Terutama beberapa pekan terakhir. Bahkan, saya sengaja meletakkan parfum di dekat meja kerja. Bahkan, kalau ke mana-mana saya sekarang pasti wangi. Heee
Kalau boleh tahu, kenapa akhir-akhir ini kamu suka pakai parfum? Sampai parfumnya ditaruh di meja segala?
Harusnya tidak boleh tahu, sih. Tapi karena yang tanya manajemen, saya bisa apa? Jadi, akhir-akhir ini saya selalu mandi dan nggak lupa pakai parfum dan selalu dandan rapi karena memang lagi pengen saja. Pengen terlihat rapi saja.
Beneran? Tidak ada alasan lain?
Ada lah. Kita kan juga harus sering ketemu klien. Jadi harus rapi kan. Masak mau ketemu klien pakai celana pendek dan kaus oblong. Kan nggak mungkin kan ya. Itu namanya nggak etis. Jadi ya harus rapi.
Atau mungkin ada yang mengingatkan untuk berdandan rapi?
Iya sih. Dito sering mengingatkan saya untuk berdandan rapi, terutama saat mau liputan ke luar atau mau ketemu klien. Jadi biar nggak malu-maluin. Kita semua saling mengingatkan kok, buat jaga penampilan. Hehe
Yang kalau pas malam sering keluar berdua itu masak nggak pernah mengingatkan agar tidak lupa makan dan tidak lupa dandan?
Hemm. Ini pertanyaannya bias banget. Pertanyaan yang lain lah. Atau sudahan aja wawancaranya. FYI ini sudah malam dan besok masih harus mikir konten lho. Gimana kalau pertanyaannya skip dulu. Hee
Yang habis malam mingguan di Gedung Pemerintahan, gimana ceritanya?
Nah, kan. Ini pertanyaan apa lagi ini. Ini pertanyaan yang nggak energik dan nggak produktif dan nggak disiplin pada tema obrolan. Yang kayak gini ya nggak bisa dijawab lah. Skip dulu yes.
Ngomong-ngomong soal produktivitas nih, dua hari ini postingan telat dan nggak sesuai target kuantitas. Ada distraksi apa nih?
Kayaknya nggak asing dengan kata-kata distraksi. Aku suka berdistraksi. Hehe soalnya distraksi itu fenomena alam sih. Hehe jadi ya nggak bisa dijelaskan secara detail hehe. Terkait produktivitas nggak ada masalah kok. Ohya, BTW, FYI, batrei laptop mau drop nih. Lupa nggak bawa pengisi daya. Gimana kalau aku makan malam dulu biar nggak pingsan. Soalnya dari tadi diinterview terus jadi lupa makan.
Lha, memangnya tidak ada yang mengingatkan untuk makan malam ya?
Ada lah. Makanya aku ingat. Ini baru saja diingatkan. Otomatis aku mau makan malam dulu ya. Otomatis nggak enak nih ditungguin dari tadi. Otomatis interview diakhiri dulu ya. Otomatis laptop mau aku nonaktifkan dulu yaa.