Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Kamu, Aku, dan Sikap Istiqomah

Moh. Bahrul Hikam by Moh. Bahrul Hikam
25/07/2021
in Cecurhatan
Kamu, Aku, dan Sikap Istiqomah
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Sikap istiqomah bukan perkara mudah. Tapi, bukankah hal-hal besar selalu lahir dari sesuatu yang tak pernah mudah? 

Istiqomah, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan kata itu. Ya, istiqomah sendiri berasal dari kata “qamawa” yang berarti berdiri tegak lurus. Selain itu Istiqomah juga banyak dikaitkan atau diartikan dengan konsisten.

Sebagaimana menurut salah satu ulama indonesia yaitu Abi Quraish Shihab. Beliau menjelaskan dalam buku “Membumikan Alqur’an. Bahwasanya istiqomah selalu dipahami sebagai sikap teguh pendirian, konsekuen, tidak condong atau menyeleweng dan tetap berjalan pada garis lurus yang telah diyakini kebenarannya.

Dari sini sudah jelas bahwasanya sesuatu yang dilakukan dengan sikap istiqomah adalah hal-hal yang condong dengan kebaikan. Lantas sudahkah kamu melakukan sesuatu kebaikan dengan istiqomah?

Oh, iya kebaikan yang dimaksud tidak hanya untuk orang lain. Melainkan kebaikan atau kegiatan yang berdampak positif untuk dirimu itu juga perlu kamu prioritaskan dengan sikap istiqomah. Seperti membaca, menulis dan lain-lain.

Jangankan istiqomah, aku saja masih kesusahan untuk melakukan kegiatan yang berdampak positif pada diriku sendiri. Aku lebih sering mengikuti ego untuk melakukan kegiatan yang berdampak kepuasan sementara. Terkadang hati kecilku mengeluh kenapa aku masih seperti ini.

Tenang, kamu tidak perlu risau. Langkah awal yang harus kamu ambil ialah menata niat. Jika sampai saat ini kamu belum bisa melakukan. Maka kamu harus menancapkan niat dan tekad didalam hatimu. Setelah kamu menancapkan niat dan tekad perkuat dengan sikap istiqomah.

Mengucapkan itu semua, adalah hal yang paling mudah bagiku. Namun aku selalu kesulitan dalam hal melakukannya. Lantas apa yang membuatmu kesulitan? Entah aku sendiri tidak tahu.

Hmm jika niat dan tekad yang kuat masih belum cukup. Maka kamu hanya perlu partner atau teman untuk melakukan itu semua. Lantas siapa yang mau menemaniku dalam melakukan itu semua?

Tenang, saya akan bersedia menjadi teman untuk melakukan itu semua. Tidak hanya menuntunmu dalam hal kebaikan, saya juga akan menegurmu dalam hal sebaliknya.

Kau itu siapa? Kok sampai peduli dengan diriku yang seperti ini.

Saya adalah suara kecil yang muncul dari dalam hatimu. Saya sebelumnya selalu tenggelam dan kamu abaikan. Namun, mulai saat ini, saya tak akan lagi tenggelam. Karena saya yakin setelah kamu menancapkan niat dan tekad dengan kuat, ego tidak akan pernah menenggelamkanku lagi.

Tags: IstiqomahMotivasiPermenungan

BERITA MENARIK LAINNYA

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan
Cecurhatan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah
Cecurhatan

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022
Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless
Cecurhatan

Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

14/05/2022

REKOMENDASI

Politik Hukum Kebangkitan Nasional

Politik Hukum Kebangkitan Nasional

21/05/2022
Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

20/05/2022
Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

19/05/2022
Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

18/05/2022
Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved