Dalam tema apapun, perkara cinta kerap memicu seseorang menjadi kalah hingga menyerah. Padahal, bisa jadi, itu hanya wasilah menuju apa yang benar-benar dicari.
Ibn Hazm Al-Andalusi, sufi penggagas mazhab Azh-Zhahiri di dalam Thauq Al-Hamamah, salah satu kitab yang menjelaskan perihal lika-liku cinta menyatakan:
“Bahwa cinta tak bisa didefinisikan, melainkan hanya bisa dirasakan melalui pengalaman dan penjiwaan yang mendalam”.
Seseorang, tidak akan bisa menjelaskan seperti apa cinta, ia hanya bisa merasakan melalui pengalaman-pengalaman dengan penuh penghayatan. Ia tidak bisa melukiskan cinta semata dengan menggunakan kata-kata atau tulisan.
Cinta mempunyai suatu yang rumit, di satu sisi ia bisa memberi nikmat dan kepuasan, di sisi yang lain justru ia bisa memberi kesengsaraan dan rasa sakit.
Akan tetapi, tidak ada yang salah dengan cinta. Sebab, menurut Ibn Hazm, cinta tak dimusuhi Agama dan tak dilarang. Cinta adalah urusan hati, dan murni anugerah dari Tuhan.
Karena itu, para sufi mencoba memanfaatkan anugerah Tuhan tersebut untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kenikmatan dan kesengsaraan cinta dimainkan dengan keindahan yang begitu memesona.
Sehingga, nyaris tidak ada perbedaan antara sengsara dan bahagia dalam cinta bagi mereka.
Salah seorang pujangga sufi ternama, Abdurrahman Jami mengutip sebuah kisah menarik tentang mahabbah di dalam pengantar karyanya berjudul Yusuf wa Zulaikha.
Dikisahkan, pernah suatu ketika ada seorang salik pergi menuju orang bijak untuk menginginkan bimbingan sufi kepadanya, lantas sang sufi menjawab:
“Jika kau belum merasakan sengsara di jalan cinta jangan datang kesini. Jatuh cintahlah dan rasakan sengsaranya baru kau boleh kembali kepada kami”.
Cinta bisa timbul pada hati seseorang, kemudian ia menjadi bebas dan keluar dari dirinya, lebih perkasa ketimbang dirinya, sehingga membuat seorang takluk, bertekuk lutut padanya.
Karenanya, bagi para sufi, segala jenis cinta tidak dapat diremehkan sekalipun masih berselubung materi atau syahwat. Sebab, segala jenis cinta adalah persiapan menuju Kebenaran Tertinggi.
Kegagalan cinta pun juga demikian. Jangan pernah sesali segala kegagalan jenis cinta, sebab hal itu juga akan menghantarkan pada cinta yang hakiki. Cinta yang sebenarnya sedang dicari.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Selama Ramadhan ini, redaksi Jurnaba.co berupaya menghadirkan kisah-kisah pendek bermuatan hikmah. Semoga bisa jadi kisah yang asyik dibaca sambil menunggu waktu berbuka.