Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri berhasil lolos ke Olimpiade Jepang 2020. Hasil itu diraih ketika Zohri mampu mencatatkan waktu 10.03 detik dalam lomba lari nomor 100 meter di Osaka Grand Prix. Kesuksesan Zohri ini jadi inspirasi bagi atlet-atlet muda di seluruh Indonesia, termasuk Bojonegoro.
Predikat sebagai manusia tercepat di Asean pun makin melekat pada diri Zohri. Hal itu terjadi saat Zohri berhasil mencatatkan waktu 10.03 detik dalam Osaka Grand Prix 2019. Ia berhasil memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri (10.10 detik) untuk makin mengkukuhkan diri sebagai manusia tercepat di Indonesia dan ASEAN.
Di perlombaan tersebut, Zohri hanya terpaut 0,03 detik dengan juara dunia dan peraih emas Olimpiade asal Amerika Serikat, Justin Gatlin. Sungguh luar biasa.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan juga memberikan apresiasi terhadap capaian Zohri. Bob Hasan juga berharap jika Zohri bisa mencatatkan waktu 10.00 yang juga ditargetkan kepadanya.
“Kami mengucapkan selamat kepada Zohri, mampu memecahkan Rekornas. Namun saya sempat tegur dia karena belum tembus 10.00 sebagaimana yang diharapkan. Padahal tinggal sekedipan mata saja,” ujar Bob Hasan.
Tak hanya memecahkan rekor sebagai pelari tercepat ASEAN, Zohri juga memastikan satu tempat di Olimpiade 2020 Tokyo. Target yang memang sudah dibebankan ke Zohri usai keberhasilannya di Kejuaraan Dunia junior maupun Asian Games.
Untuk bisa mengikuti Olimpiade 2020, seorang pelari atau sprinter harus bisa berada di limit waktu 10.05 detik. Capaian 10.03 detik sudah lebih dari cukup bagi Zohri untuk tampil di ajang empat tahunan tersebut.
Ini tentu jadi prestasi yang luar biasa bagi Zohri dan Indonesia. Di usia yang belum genap 20 tahun, Zohri berhasil mencatatkan prestasi yang gemilang. Ia mampu bersaing dengan sprinter-sprinter papan atas dunia.
Keberhasilan Zohri tentunya sangat menginspirasi atlet-atlet muda Indonesia. Tak terkecuali atlet lari atau sprinter asal Bojonegoro.
Suksesnya Zohri pastinya ingin diikuti oleh atlet-atlet muda Bojonegoro. Contohnya adalah Donny Pratama, siswa kelas 2 SMA ini sangat terinspirasi dengan sosok Zohri. Donny yang merupakan atlet lari lokal ini ingin meniru kegigihan dan etos kerja yang ditunjukkan oleh Zohri.
“Bagi saya Zohri adalah sosok yang layak jadi panutan. Saya jadi lebih terpacu untuk bisa jadi lebih baik lagi karena melihat Zohri,” ujar Donny.
Latar belakang Zohri yang berasal dari keluarga sederhana sangat relevan dengan banyak orang. Bahkan, ada cerita bahwa dulu Zohri harus menabung lama untuk bisa membeli sepatu lari karena ekonomi keluarganya yang tak begitu kuat. Ini pastinya jadi sebuah cerita yang menginspirasi.
Apresiasi tinggi memang layak diberikan kepada Lalu Muhammad Zohri. Kesuksesan menembus Olimpiade sekaligus mempertajam rekornya sendiri membuat Zohri pantas dijadikan contoh oleh atlet-atlet muda di seluruh Indonesia.
Kini, harapan besar tertumpu pada pundak Lalu Muhammad Zohri. Di ajang Olimpiade 2020 Tokyo nanti, Zohri diharapkan membuat kejutan. Mimpi untuk melihat sprinter Indonesia menembus catatan waktu 9 detik nampaknya semakin dekat.