Terbentur, terbentur, dan terdampar.
Keraguan dan kenyamanan adalah dua hal psikis yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan seseorang.
Karena dua hal psikis ini merupakan kondisi yang pasti dijumpai dalam proses mencari jati diri. Mustahil apabila seseorang tidak mengalami kondisi psikis tersebut.
Semua orang pasti pernah merasakan ketakutan dan keraguan. Namun perlu kita ketahui, rasa ragu dan takut terhadap diri sendiri merupakan kondisi psikis setiap manusia dan sudah menjadi hal yang wajar.
Lantas, mengapa ada orang yang sukses dan bahagia sementara ada orang yang gagal dan menderita?
Setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan, kekecewaan, menyesal, sedih, dan merasa menjadi orang yang paling sial di dunia.
Tapi itu semua merupakan bentuk dari terbenturnya psikis seseorang dengan keraguan, sehingga terdampar dalam muara kenyamanan.
Sehingga kita seolah-olah takut untuk memulai suatu hal yang baru.
Namun itu sudah menjadi hal yang normal dalam proses kehidupan seseorang. Jika dirinya mampu keluar dan melawan semua hal tersebut.
Yang tidak biasa ialah seorang itu terbentur keraguan dan terdampar dalam muara kenyamanan. Sehingga hal tersebut menjadi belenggu yang menyiksa bagi seseorang.
Seseorang akan indah hidupnya apabila dirinya mampu membuka diri untuk melakukan sesuatu hal yang baru. Hanya saja kita terkadang tidak tahu kapan untuk memulainya. Mungkin dengan rasa takut dan ragu itu bisa menjadi alarm untuk memulai itu semua.
Nabs, semua orang mungkin akan sukses. Dan mungkin juga gagal. Tetapi, memang beginilah yang dinamakan proses pengembaraan dan pendakian dalam hidup. Dimana kita harus mampu mengontrol semua hal itu. Baik dalam mengatasi ketakutan maupun keraguan.
Tak selamanya ketakutan itu akan berujung pada kegagalan. Namun, dengan kita mampu mengontrol. Ketakutan atau emosi negatif ini mampu menjadi pelecut semangat kita untuk berusaha lebih keras lagi dalam menyelesaikan masalah.
Oh iya, semua orang pasti memliki rasa takut dan ragu bahkan rapuh sekaligus. Namun, jangan sampai semua hal itu membuatmu terbentur dan terdampar dalam muara kenyamanan. Kita tidak perlu menjadi seseorang yang hebat dalam melakukan sesuatu. Tapi, kita hanya perlu menjadi seseorang yang berani membuat keputusan untuk menentukan langkah dalam proses kehidupan.
Last, but not least, fear is the limit if we want to progress and develop then fight that fear.