Dunia musik Indonesia begitu dinamis. Dalam beberapa rentang waktu tertentu, sejumlah genre musik mencuat ke permukaan. Satu di antaranya adalah genre pop punk.
Pop punk merupakan sub-genre dari musik punk. Ia gabungan unsur musik punk rock yang menghentak, dengan aliran pop yang mudah diterima telinga. Tema yang diangkat genre pop punk pun lekat dengan kehidupan remaja. Seperti percintaan, keliaran anak muda, dan persahabatan.
Dengan irama menghentak namun mudah diterima, pop punk jadi genre yang sangat digandrungi anak muda Indonesia pada medio 2006 hingga 2011. Beberapa band pop punk Indonesia namanya kemudian mencuat ke permukaan dan dikenal publik. Satu di antaranya adalah Rocket Rockers.
Dosa besar jika berbicara tentang pop punk Indonesia tanpa menyebut nama Rocket Rockers. Band asal Bandung ini bisa dibilang sebagai Bapak-nya band pop punk di Indonesia. Mereka dianggap sebagai band yang mempopulerkan genre pop punk ke industri musik tanah air.
Rocket Rockers yang mengusung college punk sebagai identitas tersebut, memang identik anak muda. Atau musik remaja 20 tahun-an, serupa band tempat mereka berkiblat: Blink 182.
Berdiri sejak 1999, Rocket Rockets sukses melahirkan beberapa anthem pop punk Indonesia. Sebut saja lagu Tergila di album pertama Rocket Rockers (Soundtrack for your Life), Bangkit di album kedua (Ras Bebas), dan Terobsesi di album ketiga (Better Season). Jangan ngaku penggila pop punk Indonesia kalau belum pernah mendengarkan 3 lagu itu.
Rocket Rockers membangun reputasi sebagai band beraliran pop punk dari nol. Dalam beberapa cerita, mereka sempat dimusuhi skena musik punk. Genre baru yang dibawa Rocket Rockers dirasa jauh dari semangat dan kultur punk. Punk kok nge-pop?
Tapi Rocket Rockers seakan cuek dengan cibiran-cibiran tersebut. Perlahan tapi pasti mereka mampu membungkam suara-suara sumbang yang datang. Dengan karya-karya fenomenalnya, Rocket Rockers jadi salah satu band penting di skena musik indie tanah air.
Kesuksesan Rocket Rockers kemudian diteruskan oleh band yang lebih muda. Siapa lagi kalau bukan Pee Wee Gaskins. Munculnya Pee Wee Gaskins atau PWG ini membuat Rocket Rockers tak lagi sendirian dalam mengembangkan musik pop punk.
PWG yang identik dengan bunyi synthesizer nyaring ini juga dengan mudah disukai anak muda. Lagu Di Balik Hari Esok, Sebuah Rahasia dan Welcoming the Sophomore jadi senjata utama PWG bertarung dalam industri musik Indonesia.
Dengan warna musik yang fresh, band asal Jakarta itu jadi trendsetter anak muda dalam bermusik, bahkan berpakaian. Gaya busana PWG sempat jadi tren di kalangan anak muda. Mereka mengenalkan konsep baju cerah warna-warni saat band-band lain lebih senang menggunakan warna hitam.
Perkembangan musik pop punk Indonesia memang sulit dilepaskan dari pengaruh Rocket Rockers dan Pee Wee Gaskins. Keduanya jadi band yang bakal terus disebut ketika membicarakan sejarah musik pop punk Indonesia.
Sekarang ini, pop punk mungkin bukan genre yang disukai anak muda. Namun perlu diingat, bahwa pada masanya, genre pop punk pernah mencapai titik kejayaan di belantika musik Indonesia.