Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Kopi Nyaris Habis dan Tak Sepatah Kata pun Tertulis

Joko Kuncoro by Joko Kuncoro
February 16, 2020
in Cecurhatan
Kopi Nyaris Habis dan Tak Sepatah Kata pun Tertulis
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Ketika kopi nyaris habis, dan tak sepatah kata pun tertulis. 

Usai menyeduh kopi panas, sambil nunggu mendung yang labil buat menurunkan rintiknya — ya seperti bayangan mantan yang kadang datang kadang tidak gitu sih — saya bingung mau nulis apa.

Keadaan saya saat ini sedang terlalu moderat: tidak memilih kanan dan tidak memilih kiri. Maksudnya, tidak sedang bahagia atau tidak sedang bersedih hati karena cinta. Jadinya, bingung mau menulis tentang apa.

Tapi, setelah seminggu kemarin berjanji pada kawan-kawan untuk berhenti menulis patah hati karena ditinggal rabi, kini saya punya dorongan buat nulis sesuatu yang tak berorientasi patah-patah.

Terlebih, Kepala Sekte sekaligus editor Jurnaba.co, Mas Rizky, mewanti-wanti saya agar mengurangi tensi menulis tentang patah-patahan lagi. Katanya, segala sesuatu kalau berlebih pasti buruk. Tak terkecuali tulisan soal patah hati, meski melegakan hati.

Padahal sih, menurut saya, hurufnya saja yang patah. Bukan berarti penulisnya juga ikut-ikutan patah. Penulis hanya menggambarkan dan mengeluarkan, lalu dipresentasikan ke dalam bentuk tulisan.

Kadang saya merasa, nulis perkara sedih emang berpolemik. Apalagi ketika menulis quotes sedih di instastory, pasti dikira kita sedang galau, dikira kita sedang putus cinta. Padahal, alih-alih putus, lha wong cinta saja nga punya ~

Di tengah wabah bingungnya menulis, saya tiba-tiba ingin melawan. Ya, perlawanan adalah cara untuk memaknai langkah dan waktu yang selalu nampak terburu-buru.

Dan satu-satunya cara melawan keterburu-buruan waktu, adalah  memperlambatnya. Sejenis memotret,  kemudian memasung dalam bentuk kata-kata dan biarlah menjadi kalimat dengan sendirinya.

Apakah hari ini kau sudah melakukan perlawanan? Melawan untuk memaksa diri menulis misal, meski keadaan otakmu serasa kosong tanpa ada satu kata pun yang tertinggal.

Atau mungkin sedang tidak ingin kembali berperang dengan rasa malas berpikir, ketika luka-luka masa silam belum sepenuhnya sembuh seperti sedia kala.

Menulis sebagai pesan, sebagai setetes air dari jarum yang dalam luasnya sayatan kehidupan. Menulis sebagai bunyi, menyuarakan segala perkara yang dirasa, dilihat, diyakini dan dialami si penulisnya.

Ya, saya sedang ingin seperti itu. Saya sedang ingin menulis sebagai pesan dan bunyi. Pesan-pesan tersembunyi. Pesan untuk mengeluarkan uneg-uneg, sekaligus menyembunyikan sesuatu.

Ah, saya kok tambah ngglambyar ya.
Sejak tadi masih saja bingung, sudah puluhan huruf terlulis dan terhapus. Tapi bingung mengarahkannya kemana.  Pada akhirnya, saya memutuskan untuk berhenti merangkai kata, meletakan cangkir kopi pada tempatnya.

Joko Kuncoro adalah mahasiswa progresif yang pernah terluka akibat cinta, tapi baik-baik saja. 

Tags: Menulispatah hatiPMII Bojonegoro

BERITA MENARIK LAINNYA

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen
Cecurhatan

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen

March 6, 2021
Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati
Cecurhatan

Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

March 3, 2021
Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan
Cecurhatan

Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

February 26, 2021

REKOMENDASI

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen

March 6, 2021
Irsyadusy Syubban, Sekolah Tahfiz yang Fokus pada Sifat-sifat Huruf dan Kefasihan

Irsyadusy Syubban, Sekolah Tahfiz yang Fokus pada Sifat-sifat Huruf dan Kefasihan

March 5, 2021
Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

March 4, 2021
Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

March 3, 2021
Panggil Saja Aku, Jum

Panggil Saja Aku, Jum

March 2, 2021
Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

March 1, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved