Tak hanya untuk pertandingan bola, tapi juga konser musik. Lapangan Pacul merupakan lapangan legendaris di Kota Bojonegoro.
Lapangan Pacul tidak hanya digunakan sebagai pusat olahraga. Lapangan yang kini dikenal dengan nama Reso Truno itu tercatat pernah dijadikan ruang helat sejumlah konser musik dan agenda hiburan.
Lapangan yang terletak di Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro ini menjadi tempat bersejarah bagi sejumlah perhelatan penting. Baik olahraga, dalam hal ini sepakbola, maupun perihal kesenian. Bahkan hingga urusan kekonseran.
Sebelum kawasan Pacul menjadi pusat perbelanjaan yang dipenuhi ruko seperti saat ini, dulunya, kawasan tersebut hanya bantar sawah. Sepi dan hanya disesaki semak belukar.
Era 1990-an, lapangan yang terletak di Jalan Panglima Polim ini identik arena sepakbola. Setidaknya, berbagai kegiatan berbasis kompetisi sepakbola kerap dihelat di Lapangan Pacul. Bahkan, Lapangan Pacul sudah identik sebagai lapangan kompetisi di Bojonegoro.
Desa Pacul punya klub sepakbola sendiri. Namanya Persepa 84. Lapangan Reso Truno Desa Pacul menjadi tempat latihan sekaligus kandang dari klub Persepa 84. Sejarah Persepa 84 yang pernah menjuarai turnamen tingkat Kabupaten tak bisa dilepaskan dari lapangan satu ini.
Klub besar Liga Indonesia, PSM Makassar juga pernah menggunakan lapangan ini untuk tempat latihan. Tepatnya pada 2013, jelang pertandingan Indonesian Premier League.
Ketika itu, PSM Makassar yang diperkuat oleh pemain-pemain tenar macam Syamsul Bachri, Samsidar hingga Rasyid Bakri sedang bersiap untuk menghadapi Persibo Bojonegoro.
Pada tahun 2014, lapangan ini juga digunakan sebagai tempat pertandingan Liga Nusantara, yang merupakan kompetisi resmi PSSI. Kalau sekarang setara dengan Liga 3 Nasional. Lapangan Pacul dipilih PSSI Jatim karena memiliki kualitas rumput lapangan yang baik.
Nabsky tahu nggak, berbagai jenis kegiatan pernah dihelat di lapangan ini lho. Tidak hanya sejumlah pertandingan sepakbola. Lapangan Reso Truno juga pernah dijadikan lokasi konser musisi ibukota. Sejumlah artis dan band pernah berkunjung di lapangan ini.
Karena berada di kecamatan kota dan punya area yang sangat luas, maka tak heran jika lapangan Pacul kerap dipilih sebagai tempat untuk menyelenggarakan berbagai konser musik. Sejumlah konser yang pernah dihelat di Lapangan Pacul antara lain; Inul Daratista (sekitar 2003), Seurius Band (sekitar 2007), hingga Iwan Fals ( sekitar 2009).
Tidak hanya itu. Lapangan Pacul bahkan pernah dijadikan sebagai tempat pameran dan juga pasar malam. Namun untuk saat ini, kegiatan hiburan atau pasar malam tak bisa dilakukan di lapangan tersebut.
Untuk sekarang ini, lapangan Reso Truno Pacul hanya digunakan untuk kegiatan olahraga saja. Khususnya kegiatan yang berkaitan langsung dengan sekolah sepakbola Persepa 84. Tak bisa digunakan untuk keperluan hiburan seperti konser maupun pasar malam lagi.
Jika digunakan untuk kegiatan non olahraga, ditakutkan rumput lapangan bisa rusak. Oleh sebab itu, pemerintah desa dan pihak terkait tidak memperbolehkan lapangan Pacul digunakan untuk kegiatan di luar olahraga.
Pengurus SSB Persepa 84, Imam Maarif mengatakan, lapangan Pacul saat ini hanya boleh digunakan untuk aktivitas olahraga saja. Khususnya untuk pengembangan klub sepakbola Persepa 84. Namun, pihak pemerintah desa masih memperbolehkan jika digelar acara berbasis pendidikan macam pelatihan baris-berbaris ataupun MOS.
“Untuk saat ini, lapangan Reso Truno Desa Pacul memang khusus untuk kegiatan olahraga saja. Ada pengecualian untuk kegiatan pendidikan seperti PBB dan MOS” ujar Imam.
Lapangan Reso Truno Desa Pacul memiliki banyak histori. Baik dari dunia olahraga sendiri maupun dari dunia hiburan. Beruntunglah bagi Nabsky sekalian yang pernah menonton konser Iwan Fals dan Inul Daratista di sana. Konser yang mungkin tak akan terulang untuk kedua kalinya di bumi Angling Dharma.
Pernah dimuat Jurnaba pada 17-01-2019 dengan judul Lapangan Pacul, dari Kompetisi Bola hingga Konser Musik.