Minggu, (4/8/2019) distrik kulon sana geger. Gegara listrik padam. Masalah listrik padam ini sampai jadi trending topic sosial media. Pasalnya, akibat listrik padam, banyak aktivitas terhambat.
Tidak bisa dipungkiri. Saat ini listrik telah menjadi inti dari kehidupan. Tidak ada listrik hampir semua lini tidak jalan. Terlebih Jakarta yang digadang sebagai pusat pemerintahan. Seluruh komando berangkat dari sana.
Lha kalau distrik pusat lumpuh gegara listrik mati, terus gimana efeknya buat yang lain? Celetukan cemooh keluar dari jari netizen. Mulai dari yang membandingkan keadaan. Hingga yang ikut mendukung gerakan protes.
Tidak ada listrik tidak bisa berbuat apapun. Lha apa gak malu sama yang ngakunya terbiasa dengan sepi. Justru momen listrik mati ini, bisa kamu gunakan untuk lebih mengenal sepi. Agar kamu bisa akrab dengan sepi.
Sehingga, saat sepi datang batin kamu tidak berontak. Memang sepi perlahan akan menggerogoti batinmu. Karena batinmu menolak tidak terima. Kalau batinmu bisa menerima, maka sepi akan bisa memahami batin kamu.
Momen listrik mati bisa kamu jadikan tempat istirahat. Istirahat sejenak dari riuhnya kehidupan. Yang setiap hari bertatap muka dengan layar gorilla, bisa sejenak istirahat mengalihkan pandangan untuk orang dalam dunia nyata.
Berinteraksi dengan kenyataan. Agar kamu sadar tidak bisa sembarang ucap. Seperti layaknya obrolan virtual. Lebih menghargai orang lain. Tanpa ngotot dan bertekad benar. Atas pernyataan yang kamu lontarkan.
Listrik mati bisa kamu jadikan momen untuk merenung. Selain itu, intensitasmu dengan dunia virtual juga berkurang. Kamu bisa deh ngobrol bersama di ruang keluarga. Bisa juga mengasah kreatifitas dengan membuat sumber cahaya untuk penerangan.
Semisal kamu kreatif, kamu bisa bikin lampu minyak dengan bahan seadanya. Memanfaatkan barang yang ada, jadi lebih berguna. Bukan malah sebaliknya, menyalahkan barang yang tidak salah.
Menggunakan panci sebagai pengganti peran setrika atau memilih merenung dan beristirahat saja. Toh listrik mati juga gak sampai seharian penuh. Prinsip konvensional sangat berguna dalam kondisi listrik mati.
Satu pertanyaan: apa perusahaan yang mengelola listrik juga ikut padam? Atau tetap bisa menikmati listrik? Kalau tidak ikut padam, bisa dikatakan ini tidak adil. Aktivitasmu seharian terganggu. Sedang aktivitas si pengelola listrik tidak.
Yang bikin penasaran lagi. Kan itu listrik nyala kembali. Kenapa namanya tetap listrik mati. Bukan listrik mati suri atau listrik pingsan?