Musik hip-hop mungkin tak cukup populer di Bojonegoro. Popularitasnya masih kalah dibandingkan dengan pop atau dangdut. Namun itu semua tak menghentikan langkah pemuda bernama Febrian Trinanda untuk menghidupkan musik hip-hop di Bojonegoro.
Febrian Trinanda atau biasa dikenal dengan Kombun adalah musisi hip-hop muda asal Bojonegoro. Lewat Thekombs, Kombun coba memberi warna baru di belantika musik Bojonegoro melalui genre hip-hop yang dibawanya.
Usianya memang belum genap 20 tahun. Namun semangat pemuda yang masih duduk di bangku SMK ini tak perlu diragukan lagi. Sejumlah karya musik hip-hop berhasil ditelurkan oleh Kombun.
Pemuda kelahiran 2002 ini memang sudah sangat cinta dengan musik hip-hop. Ketika teman sebayanya lebih sering mendengarkan lagu Nella Kharisma atau Superman is Dead, Kombun justru tergila-gila dengan Snoop Dog, Eminem, dan Ngancuk Crew. Musisi dan grup hip-hop tersebut jadi inspirasi Kombun.
“Kalau Eminem saya paling suka lagu yang Lose Yourself sama Rap God. Kalau lagu Snoop Dog paling favorit Snake Episode. Mereka jadi inspirasi saya dalam bermusik,” ujar Kombun kepada Jurnaba.co
Sebelum bersolo karir, Kombun tergabung dalam grup hip-hop bernama Red Dawn Kill. Bersama Red Dawn Kill, Kombun mendapatkan kesempatan untuk tampil di beberapa gigs atau acara musik hip-hop luar kota.
Tampil di beberapa pertunjukkan membuat Kombun ketagihan manggung. Pada 2017, Kombun pun memberanikan diri untuk membentuk grup hip-hop sendiri bernama Dropshit. Personelnya berasal dari beberapa kabupaten sekaligus. Mulai dari Bojonegoro, Lamongan dan Blora.
Namun usia Dropshit tak bertahan lama. Karena kesibukan para personelnya, Dropshit bubar. Akhirnya, Kombun memilih bersolo karir dan menggunakan nama panggung Thekombs.
Awal tahun 2019 lalu, Kombun merilis single berjudul Thekombs vs Everybody. Single yang diunggah di situs berbagi video, Youtube tersebut mendapatkan sambutan hangat. Khususnya dari komunitas musik bawah tanah Bojonegoro.
“Pengerjaan single ini dapat bantuan dari musisi Bojonegoro lainnya. Bantuan berupa rekaman dan mixing. Saya banyak dibantu oleh sesama musisi lokal,” jelas pemuda berkacamata tersebut.
Setelah merilis Thekombs vs Everybody, Kombun kemudian melahirkan lagu lain berjudul Sensitive. Single tersebut kembali diunggah ke platform Youtube.
Masih banyak mimpi yang ingin dikejar oleh Kombun. Salah satunya adalah merilis album EP. Ia sudah memiliki beberapa materi lagu untuk direkam.
Namun karena keterbatasan finansial, rencana untuk merilis album EP Ia tunda dulu. Kombun berencana untuk menabung terlebih dahulu agar bisa mewujudkan mimpi dalam menelurkan album EP.
“Saya punya rencana buat album EP. Tapi masih mengumpulkan uang untuk proses rekaman. Maklum, masih pelajar,” tandasnya.
Selain bermimpi punya album sendiri, Kombun juga berharap agar musik hip-hop di Bojonegoro lebih berkembang lagi. Ia ingin agar musik hip-hop bisa bersanding dengan genre musik bawah tanah lainnya seperti hardcore, metal, atau punk.
Hadirnya Kombun tentu jadi angin segar bagi dunia permusikan di Bojonegoro. Pilihan musik di Kota Ledrea pun jadi makin beragam. Tak bisa dipungkiri, Kombun a.k.a. Thekombs memberi warna baru dalam belantika musik di Bumi Angling Dharma.