Beberapa waktu lalu, timeline dipenuhi orang-orang berpakaian monster atau hantu-hantu menyeramkan. Yap, benar sekali, 31 Oktober kemarin diperingati sebagai Hari Hallowen, yang diambil dari All Hallows Eve, yakni malam para kudus.
Di tanggal 31 Oktober malam, orang-orang mengenakan pakaian yang menyeramkan atau kostum hantu untuk mengenang orang-orang yang telah meninggal dunia.
Budaya tersebut awalnya hanya berlangsung di negara-negara barat, namun seiring dengan terbukanya arus informasi, beberapa orang Indonesia pun turut melakukan perayaan tersebut.
Nabsky di Indonesia bisa turut merayakan Hallowen dengan kearifan lokal, yakni mengenakan kostum dan berdandan ala setan-setan menyeramkan di Indonesia.
1. Kuntilanak
Kuntilanak adalah setan yang sangat sering muncul di film-film horor Indonesia. Ia ditampilkan sebagai hantu perempuan yang begitu menyeramkan.
Di tahun-tahun antara 2005-2008, film ini begitu booming dan sukses membuat saya yang masih duduk di bangku sekolah menengah ketakutan hingga tidak berani tidur di kamar sendirian.
Dalam banyak film kuntilanak, di akhir cerita, kita hampir sesalu disuguhi cerita tentang bagaimana kuntilanak itu menemui ajalnya, yakni meninggal ketika melahirkan.
Memang relevan sekali ketika kuntilanak menjadi hantu yang paling menyeramkan dan paling banyak diangkat dalam film-film horor Indonesia.
Ini karena angka kematian ibu melahirkan di Indonesia pada tahun 2019 adalah 305/100.000 jiwa. Waduh, Nabs, masih sangat tinggi bukan?
Ini artinya, harus ada perhatian khusus dari pemerintah untuk menekan angka kematian yang begitu besarnya. Biar tidak ada lagi kuntilanak yang menghantui kita. Hiiii, serem kan, Nabs?
2. Sundel Bolong
Haduh, Nabs. Kalau bicara soal hantu yang satu ini, saya selalu teringat bagaimana almarhumah Suzanna memerankan sundel bolong sembari bilang, “Bang, satenya 100 tusuk.”
Di jaman-jaman saya TK, film ini sukses betul membuat saya ketakutan setiap masuk ke kamar mandi ataupun di ruang-ruang dan jalan yang sepi. Saya sampai berkali-kali mengigau di malam hari setelah melihat film ini, karena saking takutnya.
Sama halnya dengan kuntilanak, hantu sundel bolong di dalam film-film selalu dikisahkan sebagai hantu yang meninggal setelah dibunuh ketika sedang hamil. Ia menuntut balas pada pembunuh dan anak buahnya yang turut menyaksikan pembunuhannya.
Baik itu karena dirampok ataupun diperkosa. Kasus pemerkosaan di Indonesia masih sangat banyak. ada 1.739 kasus pemerkosaan yang ‘tercatat’ per tahun. Entah berapa banyak kasus yang tidak tercatat.
Sebaiknya, kasus ini juga diberikan perhatian khusus oleh pemerintah ya,Nabs. Siapa juga yang mau dihantui Mbak Sun? Hiiiii, ngeri.
Bayangin aja nanti Mbak Sun ini menuntut haknya dengan ikut sidang di kantor DPR biar RUU PKS segera dibahas dan disahkan. Atuuuut.
3. Si Manis Jembatan Ancol
Hantu satu ini cantik sih, Nabs. Tapi namanya hantu kan nyeremin ya? Siapa coba yang mau disamperin cewek cantik dengan kaki melayang ketika lagi sendirian di jalan malam-malam? Aku sih enggak.
Tayangan Si Manis Jembatan Ancol ini begitu booming ketika saya masih kecil. Film yang diperankan oleh Kiki Fatmala ini sebetulnya tidak begitu menyeramkan karena dikemas dengan adegan-adegan lucu. Tapi siapa juga yang nggak takut kalau ada orang tiba-tiba bisa menembus mobil? Kan ngeri sekali.
Si Manis Jembatan Ancol ini menjadi hantu setelah dia diperkosa oleh beberapa laki-laki di malam hari ketika dia dalam perjalanan pulang. Padahal, perempuan juga ingin pulang ke rumah dengan selamat ya, Nabs. Baik di pagi, siang, sore, atau malam hari.
Adanya Si Manis Jembatan Ancol ini memberitahu kita bahwa masih banyak perempuan yang mengalami kekerasan fisik dan seksual. Tercatat selama 2019 ini setiap 3 orang perempuan, 1 di antaranya mengalami kekerasan fisik maupun seksual.
Angka ini bukan angka yang main-main, artinya negara ini belum cukup aman dan ramah pada perempuan. Kalau RUU PKS nggak segera diberi perhatian khusus, bisa-bisa Mbak Manis di Jembatan Ancol ini pindah ke DPR buat menghantui anggota-anggota parlemen kita nih. Ngeriiii…
Siapa bilang sudah telat merayakan Hallowen? Di negara-negara barat, pesta justru baru dimulai sekarang karena perbedaan waktu. Tidak ada salahnya juga melakukannya malam nanti, Nabs.
Sambil melakukan cosplay hantu, kalian bisa sekalian menakut-nakuti pemerintah dan pelaku-pelaku kekerasan terhadap perempuan. Biar mereka terbayang-bayang akan tanggung jawabnya membuat undang-undang yang melindungi hak perempuan.
Dan, supaya pelaku-pelaku kekerasan terhadap perempuan itu ingat dan takut akan dosa-dosa yang telah diperbuat. Hayo, siapa yang mau cosplay jadi Sundel Bolong sambil bilang ke ke anggota dewan itu, “Bang, RUU-PKSnya sahkan, Bang.” Qiqiqi.