Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berupaya untuk mempercantik kota. Salah satu cara yang ditempuh adalah menanam pohon Tabebuya. Pohon dengan bunga warna-warni ini diyakini mampu memperindah pemandangan kota Bojonegoro.
Pembangunan terus dikebut oleh Pemkab Bojonegoro. Contohnya adalah pembangunan gorong-gorong di seputaran kota. Pembangunan itu memakan korban. Yakni pohon-pohon yang berada di pinggir jalan.
Menurut Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, kontraktor sudah mengajukan permohonan penebangan pohon 340 pohon di sejumlah titik lokasi. Pohon-pohon tersebut harus ditebang untuk memudahkan proses pembangunan gorong-gorong.
Tak ingin kawasan Kota Bojonegoro gundul tanpa pohon, Dinas Lingkungan Hidup meminta kontraktor untuk mengganti pohon yang ditebang. DLH Bojonegoro merekomendasikan kontraktor untuk mengganti pohon yang ditebang dengan menanam pohon jenis Tabebuya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, Hanafi mengatakan jika pihaknya akan menentukan lokasi penanaman pohon Tabebuya.
“Tabebuya tidak harus ditanam di bekas lokasi pohon yang ditebang, tapi bisa di mana saja. Nanti kami yang tentukan,” tukasnya
Tabebuya adalah jenis pohon yang punya bunga indah. Tanaman yang punya nama latin Handroanthus chrysotrichus ini berasal dari Brazil.
Pohon Tabebuya memiliki bunga yang warnanya berbeda-beda. Ada yang punya warna kuning dan berbentuk terompet, ada juga yang berwarna merah muda, ungu, bahkan merah tua.
Habitat asli Tabebuya di Brasil berada di daerah dengan iklim kering. Oleh sebab itu, tanaman ini memiliki ketahanan hidup yang tinggi dalam cuaca kering. Hal ini sangat sesuai karena tanaman penghijauan umumnya dihadapkan pada kurangnya penyiraman kala musim kemarau.
Karena habitat aslinya pada iklim kering, Tabebuya sangat cocok ditanam di Bojonegoro. Dengan iklim yang cenderung panas dan kering, Tabebuya bisa tumbuh dengan baik di Kota Ledre.
Beberapa tempat di Bojonegoro bahkan sudah ditanami oleh pohon ini. Seperti di sepanjang jalan Ahmad Yani (sekitar SMKN 4 Bojonegoro) dan juga Kecamatan Dander. Karena dianggap berhasil, penanaman Tabebuya di Bojonegoro akan dilakukan secara masif lagi.
Belajar dari Kota Surabaya
Salah satu daerah yang sukses menanam Tabebuya adalah Surabaya. Ada banyak titik di Surabaya yang pinggir jalannya ditanami Tabebuya. Selain sebagai penghijauan, Tabebuya juga jadi elemen penting yang memperindah Kota Surabaya.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sebuah kesempatan mengatakan jika Surabaya ingin menjadikan Tabebuya sebagai ikon kota. Layaknya bunga Sakura yang ada di Jepang.
“Kalau di Jepang itu (bunga sakura) warnanya kan hanya pink, saya pengen di Surabaya ini Tabebuya warnanya beragam. Jadi kita juga nanam ada yang warna ungu dan orange,” ucap Risma.
Pemkab Bojonegoro bisa belajar banyak dari Pemkot Surabaya dalam hal penataan dan penanaman pohon Tabebuya ini. Jika ditata dan diatur dengan seksama, bukan tidak mungkin Bojonegoro bisa menyamai Surabaya dalam hal penanaman Tabebuya.
Banyaknya pilihan warna memang jadi daya tarik tersendiri dari Tabebuya. Ada yang warnanya mirip bunga sakura. Ada pula warna-warna lain yang memanjakan mata. Seperti kuning, ungu dan merah.
Rencana Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menanam pohon Tabebuya ini tentu sangat positif. Bojonegoro bisa jadi lebih berwarna dengan keberadaan Tabebuya di sejumlah titik pinggir jalan Bumi Angling Dharma.