Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Kultura

Menghidupkan Seni Kaligrafi Bojonegoro lewat Semangat Kebersamaan

Khoiri Ma'ruf by Khoiri Ma'ruf
December 10, 2019
in Kultura
Menghidupkan Seni Kaligrafi Bojonegoro lewat Semangat Kebersamaan
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Di Bojonegoro terdapat sebuah perkumpulan pemuda atau komunitas pecinta kaligrafi. Perkumpulan atau komunitas ini memang belum lama berdiri. Namun eksistensinya dalam dunia seni kaligrafi layak diacungi jempol.

Kaligrafi merupakan seni artistik tulisan tangan. Di Indonesia, kaligrafi cukup identik dengan islam. Tak heran jika seni kaligrafi cukup berkembang di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam.

Bojonegoro juga tak mau ketinggalan dalam mengembangkan seni kaligrafi. Melalui komunitas yang berisikan anak muda, seni kaligrafi mulai menunjukkan eksistensinya.

Perkumpulan atau komunitas kaligrafi di Bojonegoro dirintis oleh Lukman Hakim pada 23 Januari 2019. Beberapa bulan lalu, Nabs. Bisa dikatakan kalau perkumpulan ini usianya belum genap satu tahun.

Lukman Hakim merupakan pegiat dan seniman kaligrafi asli Bojonegoro. Ide mendirikan komunitas ini berawal dari kegelisahannya mengenai minimnya pegiat kaligrafi di Kota Ledre.

“Waktu itu saya frustasi karena tidak bisa memberi wadah bagi para pemula kaligrafi yang ingin belajar lebih di seni kaligrafi, dalam hati saya berkata: Masa sih saya berhenti dari kaligrafi,” ujar Lukman Hakim selaku perintis perkumpulan tersebut.

Terbentuknya komunitas ini berawal dari obrolan-obrolan kecil, saling tukar pikiran dalam dunia kaligrafi, sembari hijrah dari warung kopi satu ke warung kopi yang lain.

Awalnya, komunitas ini hanya beranggotakan 6 orang. Keenam orang tersebut sering mengadakan pertemuan dan forum diskusi. Agar silahturahmi jadi makin terjalin, dibuat grup Whatsapp.

Dari grup WA tersebut, muncul anggota-anggota baru. Dari yang awalnya beranggotakan 6 orang sampai akhirnya sekarang menjadi 67 anggota.

Banyaknya orang yang bergabung dalam komunitas ini memang cukup mengejutkan. Ini membuktikan bahwa pencinta dan pegiat seni kaligrafi di Bojonegoro jumlahnya terus meningkat.

Hebatnya nih Nabs, komunitas kaligrafi Bojonegoro sudah bisa mengadakan sebuah pameran kaligrafi di wilayah Bojonegoro. Yang memang sebelumnya hal tersebut belum pernah terjadi sama sekali di Bojonegoro.

Terkemas dalam rangka memperingati hari jadi Bojonegoro yang ke 342. Perkumpulan Pecinta Kaligrafi Bojonegoro mengadakan sebuah Pameran Kaligrafi yang juga bersamaan dengan adanya Kontes Bonsai di Gedung Serbaguna Bojonegoro.

Ajang tersebut menjadi awal dan untuk pertama kalinya Perkumpulan Pecinta kaligrafi Bojonegoro mengadakan pameran.

“Mulanya hanya menarget 50 karya untuk di pamerkan. Namun terkumpulnya kurang lebih 130 karya kaligrafi untuk dipamerkan,” ujar Lukman Hakim.

Dari pameran tersebut Perkumpulan Pecinta Kaligrafi Bojonegoro semakin meluas. Dari yang awalnya hanya di beberapa wilayah Bojonegoro. Akhirnya meluas sampai wilayah barat Bojonegoro yaitu kecamatan Tambakrejo, kecamatan terujung wilayah Bojonegoro, Nabs.

Besar harapan untuk kedepannya, Perkumpulan Pecinta Kaligrafi Bojonegoro ingin membentuk sebuah sanggar kaligrafi dan mengadakan sebuah event tahunan di wilayah Bojonegoro.

Hakim sangat membuka pintu selebar-lebarnya bagi yang ingin bergabung dengan perkumpulan Pecinta Kaligrafi Bojonegoro dan bertukar pengalaman sekaligus belajar bersama.

Sebab Nabs, setiap perkumpulan, komunitas sudah pasti memiliki tujuan dan fungsi tentunya. Dengan terbentuknya komunitas tersebut, para anggotanya bisa menyebarluaskan ilmu kaligrafi di kancah daerah, khususnya Bojonegoro sendiri.

Dengan adanya perkumpulan ini, para pegia seni kaligrafi berharap bisa menularkan ilmunya kepada mereka yang ingin belajar bersama. Dan itu bersifat terbuka sekali bagi siapa saja yang ingin bergabung. Tidak menutup kemungkinan, kamu, kamu yang baca tulisan ini juga tertarik kiranya untuk bergabung dan belajar menjadi seniman kaligrafi.

Tags: KaligrafiKomunitas Kaligrafi

BERITA MENARIK LAINNYA

Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958
Headline

Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

March 4, 2021
Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma
Kultura

Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

March 1, 2021
Memaknai Anime Attack on Titan sebagai Pegangan Hidup
Kultura

Memaknai Anime Attack on Titan sebagai Pegangan Hidup

February 10, 2021

REKOMENDASI

Warna-Warni Program Pengabdian Masyarakat ala KKN Mahasiswa UGM

Warna-Warni Program Pengabdian Masyarakat ala KKN Mahasiswa UGM

March 8, 2021
Etika Konstitusi dalam KLB Partai Demokrat

Etika Konstitusi dalam KLB Partai Demokrat

March 7, 2021
7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen

7 Tempat Kuliner Terbaik Di Bojonegoro untuk Sobat Misqueen

March 6, 2021
Irsyadusy Syubban, Sekolah Tahfiz yang Fokus pada Sifat-sifat Huruf dan Kefasihan

Irsyadusy Syubban, Sekolah Tahfiz yang Fokus pada Sifat-sifat Huruf dan Kefasihan

March 5, 2021
Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

March 4, 2021
Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

March 3, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved