Pada 2017, di era Presiden Joko Widodo, konsep empat sehat lima sempurna diganti dengan Isi Piringku sebagai pedoman konsumsi sehari-hari dalam memenuhi gizi seimbang. Konsep Isi Piringku ini sendiri sudah sesuai dengan perkembangan ilmu gizi terkini.
Nabs, kalian pernah denger nggak sih slogan empat sehat lima sempurna? Slogan atau konsep tersebut udah kita kenal jauh sebelum benar-benar belajar formal tentang makanan sehat di bangku sekolah. Hingga konsep empat sehat lima sempurna selalu melekat pada ingatan kita semua.
Pemerintah punya peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Berbagai konsep pun dimunculkan sebagai pedoman hidup sehat. Salah satu contohnya pedoman empat sehat lima sempurna.
Slogan empat sehat lima sempurna ini dipopulerkan oleh guru besar ilmu gizi pertama di Indonesia, Prof. Poerwo Soerdarmo pada tahun 1950-an. Konsep empat sehat lima sempurna pun terus jadi pedoman asupan makanan di Indonesia.
Menurut Prof Poerwo Soedarmo, makan sehat adalah makanan yang mengandung 4 sumber nutrisi yaitu karbohidrat (nasi), lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu.
Seiring berjalannya waktu, pedoman empat sehat lima sempurna tak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Sehingga, pada 2017, di era Presiden Joko Widodo pedoman empat sehat lima sempurna diganti dengan Isi Piringku sebagai pedoman konsumsi sehari-hari dalam memenuhi gizi seimbang. Konsep Isi Piringku ini sendiri sudah sesuai dengan perkembangan ilmu gizi terkini.
Kalau hanya bicara empat sehat lima sempurna saja tanpa keseimbangan itu tidak cukup. Asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh harus seimbang supaya kesehatan tetap terjaga. Lewat Isi Piringku, pemerintah berupaya untuk memberikan pedoman baru dalam pola makan yang sehat di kehidupan sehari-hari.
Isi Piringku lebih menekankan konsep porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Itu adalah konsep gizi seimbang.
Konsep Isi Piringku sebenarnya mendorong masyarakat untuk makan dengan gizi seimbang. Tetapi konsep gizi seimbang sulit dimengerti sepenuhnya oleh masyarakat. Karena itu disederhanakan menjadi Isi Piringku. Dengan digambar secara visual agar mudah dipahami anak-anak maupun orang dewasa.
Slogan Isi piringku juga menekan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Sehingga, kesehatan bisa selalu dijaga dan kita bisa terlindung dari berbagai penyakit berbahaya.
Porsi dan jenis makanan yang ada dalam Isi Piringku juga disesuaikan dengan usia dan aktivitasnya. Sumber protein untuk bayi dan anak balita yang sedang dalam masa pertumbuhan harus lebih banyak. Adapun porsi karbohidrat untuk orang dewasa harus dikurangi.
Selain konsep Isi Piringku yang telah disebutkan tadi Nabs, ada empat hal penting lain yang jadi catatan. Yaitu cuci tangan sebelum makan, aktivitas fisik yang cukup, minum air putih cukup, dan memantau tinggi badan dan berat badan. Cara-cara itu penting untuk menyempurnakan pola hidup sehat.
Nah, mulailah mengubah konsep lama dengan baru. Pastikan asupan makanan bergizi kamu seimbang. Sehingga, badan senantiasa sehat dan terbebas dari berbagai macam penyakit berbahaya.