Sejumlah stigma negatif kerap melekat pada ODHA atau Orang Dengan HIV/AIDS. Ketika ada seseorang mengaku sebagai ODHA, lingkungan sekitarnya langsung mengucilkan. ODHA pun jadi termarjinalkan.
Menurut data dari Kementrian Kesehatan, pada 2018 lalu, jumlah ODHA di Indonesia mencapai 640.443 jiwa. Rentang usia ODHA terbanyak berada di kelompok umur 25 sampai 49 tahun. Diperkirakan, jumlah ini meningkat pada 2019.
Masih menurut data dari Kemenkes, Provinsi dengan ODHA terbanyak adalah DKI Jakarta. Disusul oleh Jawa Timur dan Jawa Barat.
Penyebaran virus HIV/AIDS ini merata ke semua daerah. Tak melulu kota-kota besar saja. Contohnya saja di Kabupaten Bojonegoro. Jumlah ODHA di Bojonegoro berada di angka ratusan orang.
Beberapa waktu lalu terjadi pengusiran warga yang dianggap terkena HIV/AIDS di Bojonegoro. Seorang yang diduga mengidap HIV/AIDS diusir paksa oleh warga sekitar. Warga takut jika orang tersebut menularkan virus HIV/AIDS.
Padahal, penularan virus HIV/AIDS tidak semudah seperti bayangan banyak orang. Kasi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bojonegoro, dr. Weny menjelaskan jika sentuhan tangan atau tubuh tidak akan menularkan virus HIV/AIDS.
“Penularan virus HIV/AIDS itu melalui darah dan hubungan intim. Bersentuhan tidak akan membuat seseorang terkena HIV/AIDS,” jelas Weny.
Weny juga menambahkan jika stigma negatif yang melekat pada ODHA itu jadi masalah lain yang perlu diatasi. Menurutnya, stigma negatif hanya akan membuat ODHA jadi makin depresi dan dijauhi.
ODHA membutuhkan dukungan moril. Baik dari keluarga sendiri maupun lingkungan sekitar. Menjauhi ODHA adalah langkah yang salah.
“Stigma ini adalah cap jelek yg diberikan oleh masyarakat. Ini jadi masalah tersendiri bagi teman-teman ODHA,” tambah Weny.
Masalah tentang ODHA memang belum terselesaikan sampai sekarang ini. Masyarakat Indonesia masih memandang sebelah mata ODHA. Padahal, ODHA tak perlu dijauhi. Yang perlu dijauhi adalah virusnya, bukan orangnya.
Penyebab utama kenapa ODHA dipandang sebelah mata atau termarjinalkan adalah pengetahuan yang minim tentang virus HIV/AIDS. Penularan HIV/AIDS tak semudah seperti bersentuhan tangan atau berada dalam satu ruangan dengan ODHA.
Edukasi mengenai penularan HIV/AIDS sangat dibutuhkan. Jangan sampai ada hoax tentang penularan HIV/AIDS yang terus dipelihara masyarakat.
Mengubah stigma negatif yang melekat pada ODHA memang tak semudah membalik telapak tangan. Perlu sinergi yang kuat antar semua pihak agar stigma buruk dan negatif bisa hilang dari ODHA.