Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba

Menikmati Tradisi Munggut atau Pladu di Nggawan Bojonegoro

Mahfudin Akbar by Mahfudin Akbar
20/12/2019
in Peristiwa
Menikmati Tradisi Munggut atau Pladu di Nggawan Bojonegoro

Sungai Bengawan (Nggawan) jadi bagian tak terpisahkan dari Bojonegoro. Ia tak melulu eksis untuk menghadirkan bencana. Dalam momen tertentu, Nggawan juga memberikan berkah dan rezeki yang tak terkira untuk warga.

Momen atau tradisi unik kembali terjadi jelang pergantian tahun di bantaran Sungai Bengawan, Bojonegoro. Yakni panen ikan sungai yang mabuk akibat naiknya debit air Bengawan Solo. Tradisi tersebut biasa disebut dengan munggut atau pladu.

Suasana di bantaran Sungai Bengawan Bojonegoro cukup ramai pada Kamis (19/12/2019). Ratusan warga terlihat turun ke sungai dan mencari ikan di pinggir Bengawan Solo.

Contohnya di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro. Area bantaran sungai di dekat Jembatan Kali Kethek nampak dipenuhi oleh warga yang ingin menangkap ikan. Kegiatan ini sudah jadi tradisi jelang pergantian tahun atau ketika debit air Bengawan Solo sedang naik.

Suasana munggut atau pladu di Bengawan Solo, Bojoengoro.

Ada yang menyebut kegiatan ini dengan munggut. Ada pula yang menyebutnya dengan pladu. Meski istilahnya beda, kegiatan yang dilakukan pada dasarnya sama. Mengambil ikan mabuk akibat naiknya debit air Bengawan Solo.

Tua, muda, pria, wanita, hingga balita berkumpul dan berkerumun untuk memperebutkan ikan sungai. Ada yang beruntung mendapatkan ikan yang ukurannya besar. Namun tak sedikit yang harus pulang dengan tangan hampa.

Meski ada yang tak mendapatkan apa-apa, tawa ceria tetap terpancar dari wajah mereka. Bagi mereka, ikut meramaikan kegiatan tahunan seperti ini sudah lebih dari cukup. Bahagia itu kadang sangat sederhana, Nabs.

Salah satu warga pulang dengan tangkapan Ikan Rengkik.

Salah satu warga yang ikut memeriahkan kegiatan munggut atau pladu ini adalah Nugie Bachtiar. Warga Desa Banjarsari tersebut mengatakan jika tahun ini ikannya lebih sedikit.

“Dibandingkan tahun sebelumnya, ikannya lebih sedikit. Mungkin gara-gara makin banyak warga yang ikut meramaikan kegiatan ini,” ujar Nugie.

Warga yang turun ke sungai memang harus jeli. Pasalnya, mereka harus mencari ikan di tengah tumpukan eceng gondok. Jadi, warga harus meningkatkan konsentrasinya agar bisa mendapatkan ikan yang diburu.

Buat kamu yang bingung menghabiskan waktu di sore hari, ikut terjun ke Bengawan Solo dan mencari ikan bisa jadi pilihan. Biar soremu nggak senja dan kopi melulu, Nabs.

Tak hanya kaum pria, Ibu-ibu pun tak ingin ketinggalan momen ini.

Ada beberapa jenis ikan yang kerap didapatkan pada kegiatan munggut atau pladu ini. Mulai dari wader, bader, tawas dan rengkik. Mereka adalah ikan endemik dari Sungai Bengawan.

Konon, ada pula udang yang bisa didapatkan. Biasanya udang bersembunyi di pinggir sungai. Namun tetap saja, yang lebih dominan adalah ikan-ikan sungainya.

Warga yang mendapatkan ikan yang cukup banyak biasanya menjualnya lagi. Namun kebanyakan ikan yang didapatkan dibawa pulang untuk dimasak dan disantap di rumah sendiri bersama sanak famili.

Kegiatan munggut atau pladu ini akan terus berlangsung hingga pergantian tahun. Jadi jangan heran jika melihat kerumunan orang di pinggir Bengawan.

Munggut atau pladu adalah tradisi berbasis fenomena alam yang hanya bisa ditemui di Sungai Bengawan (Nggawan). Jika ingin menikmati fenomena unik ini, jangan ragu ya Nabs untuk datang ke Bojonegoro. Terutama di akhir tahun.

Tags: Bengawan SoloMunggutPladu
Previous Post

Hotspot dan Bersedekah di Era Digital

Next Post

Superioritas Indonesia dalam Kreasi Menu Gorengan

BERITA MENARIK LAINNYA

Pastikan Kebermanfaatan, Bupati Wahono Sidak Program Gayatri
Peristiwa

Pastikan Kebermanfaatan, Bupati Wahono Sidak Program Gayatri

30/10/2025
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Abdulloh Umar: Momentum Bergerak dan Bersatu
Peristiwa

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Abdulloh Umar: Momentum Bergerak dan Bersatu

28/10/2025
Abdulloh Umar: Tradisi Santri sebagai Pilar Peradaban Dunia
Peristiwa

Abdulloh Umar: Tradisi Santri sebagai Pilar Peradaban Dunia

22/10/2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anyar Nabs

Mereka yang Tak Menunggu Komando

Mereka yang Tak Menunggu Komando

31/10/2025
Pastikan Kebermanfaatan, Bupati Wahono Sidak Program Gayatri

Pastikan Kebermanfaatan, Bupati Wahono Sidak Program Gayatri

30/10/2025
Dua Resep Mencintai Diri Sendiri

Dua Resep Mencintai Diri Sendiri

29/10/2025
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Abdulloh Umar: Momentum Bergerak dan Bersatu

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Abdulloh Umar: Momentum Bergerak dan Bersatu

28/10/2025
  • Home
  • Tentang
  • Aturan Privasi
  • Kirim Konten
  • Kontak
No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • JURNAKULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • MANUSKRIP
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • JURNAKOLOGI
  • SUSTAINERGI
  • JURNABA PENERBIT

© Jurnaba.co All Rights Reserved

error: