Ramadhan kali ini akan dilalui dengan suasana yang berbeda. Tak ada keriuhan yang berlebihan. Yang ada adalah suasana penuh keprihatinan.
Apa yang paling kamu ingat dalam suasana ibadah puasa ramadhan? Jalanan ramai dengan orang yang ngabuburit? Musik pengingat sahur? Tarawih bersama keluarga? Hal-hal itu mungkin tak bisa kita lakukan pada bulan amadhan tahun 2020 ini.
Pada 2020 ini, kita akan memasuki bulan suci ramadhan di tengah masa pandemi corona. Status pandemi ini membuat suasana ramadhan akan terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya
Seperti yang diketahui, pada masa pandemi, kegiatan dan aktivitas di luar rumah sangatlah dibatasi. Masyarakat diminta untuk tetap di rumah. Ini adalah upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Bulan ramadhan pun akan berbeda dengan sebelumnya. Kita tak akan leluasa berburu takjil jelang buka atau sekadar melakukan buka bersama dengan teman atau kerabat. Protokol musti ditaati agar penyebaran virus corona bisa dikontrol.
Majelis Ulama Indonesia atau MUI sempat mengeluarkan anjuran terkait pelaksanaan shalat tarawih di masa pandemi corona. Secara garis besar, MUI mengajurkan untuk melakukan ibadah sholat tarawih di rumah saja, tidak di masjid.
Namun ada beberapa catatan dari MUI. Jika berada di zona merah maka umat muslim bisa melaksanakan aktivitas ibadah dengan dibatasi, yaitu membatasi diri dari kerumunan secara fisik.
Untuk yang berada di zona hijau aktivitas ibadah bisa dilakukan seperti biasa dengan mengurangi konsentrasi massa dan mengoptimalkan untuk menjaga kebersihan dan tentunya mengurangi atau meminimalisir kontak fisik.
Di Bojonegoro, aktivitas shalat taraweh masih diperbolehkan. Namun dengan beberapa catatan. Misalnya, jarak saf yang sangat dibatasi. Sehingga anjuran physichal distancing tetap bisa diterapkan.
Tamir atau pengelola masjid pun biasanya menyediakan sabun cuci tangan bagi para jamaah. Ini salah satu upaya dalam pencegahan covid-19.
Di sisi lain, pemerintah juga melakukan larangan mudik bagi masyarakat. Melalui pernyataan resmi, Presiden Indonesia, Joko Widodo meminta masyarakat untuk tidak mudik tahun ini.
Pelarangan mudik ini tentu akan membuat suasana ramadhan dan idul fitri di daerah jadi lebih lengang dari biasanya. Untuk sementara, kita tak bisa bertemu dengan sanak keluarga. Semuanya jadi lebih sederhana dari biasanya.
2020 akan jadi tahun yang tak terlupakan bagi banyak orang. Pandemi corona yang menyerang seluruh dunia akan dikenang dalam sejarah dan juga ingatan umat manusia.