Tanggal 17 Mei diperingati sebagai hari buku nasional. Jika berbicara buku, apa yang terlintas pertama kali di pikiranmu? Apakah buku RPUL jadi salah satu top of mind kamu sekalian?
Bagi generasi 90-an, buku Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap (RPUL) tentu punya cerita tersendiri. Ibarat kata, RPUL adalah buku sakti yang mampu memberi beragam pengetahuan umum dasar kepada si empunya.
Jauh sebelum internet dan google secara masif digunakan, orang-orang menggunkan buku sebagai salah satu sumber informasi. Di level anak sekolah zaman 90-an, RPUL jadi buku yang sangat informatif.
RPUL merupakan buku yang berisikan beragam informasi umum. Biasanya, RPUL ini dipasangkan dengan Atlas. Keduanya jadi “senjata” pelengkap siswa-siswi di bangku sekolah.
Seperti Namanya, RPUL berisikan pengetahuan umum mengenai banyak hal yang mungkin jarang disampaikan oleh guru di kelas. Lewat RPUL, siswa-siswi bisa mendapatkan berbagai macam wawasan dan pengetahuan baru yang sifatnya umum.
Misalnya saja nama ibukota dari berbagai negara di dunia. Atau siapa saja sosok yang pernah jadi Presiden Republik Indonesia. Itu hanya beberapa contoh kecil dari beragam informasi lain yang ada di RPUL.
Oh ya Nabs, RPUL ini terdiri dari beberapa tingkatan juga lho. Jangan anggap kalau RPUL hanya untuk anak SD saja. RPUL juga ada versi SMP dan SMA. Bahkan ada juga “edisi khusus” perguruan tinggi.
Ada versi lain dari RUPL ini, yakni RPAL atau Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap. RPAL sendiri berisikan informasi dasar mengenai sains. Seperti biologi, fisika, dan kimia.
Biasanya, RPAL berisikan pengetahuan sains tingkat dasar. Contohnya informasi mengenai wujud zat, jenis-jenis hewan, hingga ciri-ciri mahluk hidup.
Lalu, masih relevankah penggunaan RPUL di zaman sekarang? Di mana sistem pendidikan Indonesia saat ini mulai memanfaatkan teknologi dan internet secara besar-besaran?
Dalam kegiatan belajar mengajar saat ini, RPUL atau RPUL mungkin tak begitu dominan. Itu disebabkan pendekatan teknologi informasi yang lebih sering dipakai dalam proses belajar mengajar saat ini.
Padahal, RPUL bisa jadi sarana yang sangat efektif untuk meningkatkan minat baca sejak dini. Terutama bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Namun di tengah gelombang internet dan google yang sangat masif, RPUL masih saja bertahan. Di toko buku, baik offline maupun online RPUL masih bisa ditemukan. Ini jadi bukti bahwa RPUL dengan sisa-sisa kekuatannya masih mampu eksis.
Keberadaan RPUL mungkin tak sepopuler zaman dulu. Itu disebabkan siswa-siswi sekolah sudah bisa menggunakan gadget untuk akses internet. Lewat teknologi bernama ‘Google’, siswa-siswi bisa lebih mudah dalam mengakses informasi.
RPUL mungkin saja sudah jarang digunakan oleh anak sekolah zaman sekarang. Namun ada satu masa di mana RPUL jadi salah satu gudang informasi yang mumpuni bagi anak-anak sekolah di Indonesia.