Karnaval Desa Kemiri, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro sukses digelar pada hari Minggu tanggal 28 Agustus 2022. Berikut laporannya.
Nabs, karnaval dihelat dalam rangka memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI).
Peserta pawai budaya, ada anak-anak hingga orang dewasa dari 12 Rukun Tetangga (RT), lembaga pendidikan dan pondok pesantren, serta organisasi kemasyarakatan Desa Kemiri yang unjuk kreativitas melalui kostum, atribut, maupun berbagai jenis kreativitas persembahan.
Terpantau di lokasi, acara dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Seluruh perwakilan dari masing-masing RT, lembaga pendidikan, pondok pesantren, dan organisasi kemasyarakatan desa telah berbaris rapi untuk berkeliling desa, Nabs.
Kegiatan dimulai dari garis start yang bertempat di depan rumah Kepala Desa (Kades), dan pawai keliling desa berakhir di garis finish yang berada di depan rumah Kepala Dusun (Kasun) Kemiri.
Nabs, ada juga rekayasa lalu lintas yang diterapkan untuk menghindari kemacetan.
Sehingga acara bisa berlangsung tanpa ada gangguan kendaraan yang melintas.
Barisan pawai dalam karnaval ini sesuai dengan nomor urutan yang sudah diatur oleh panitia yaitu dimulai dari nomor urut 01, dan diakhiri oleh nomor urut 16.
Ada berbagai kostum yang dikenakan oleh para peserta karnaval. Di antaranya yang terlihat ada yang mengenakan kostum pahlawan, pengantin adat Jawa, petani, guru, anak sekolah, polisi, tentara, dokter, pocong, hingga korban penjajahan.
Sementara itu, properti pelengkap yang dibawa di antaranya ada bendera merah putih raksasa, garuda pancasila lengkap foto Bung Karno dan Hatta, tongkat, banner, dan speaker, Nabs.
Ada juga yang membawa tumpeng sayuran yang biasanya digunakan untuk sedekah bumi.
Di Kabupaten Bojonegoro, sedekah bumi sudah menjadi daya tarik wisata yang cukup populer, meski tidak seluruh desa melaksanakannya.
Nabs, beberapa RT juga menampilkan berbagai macam tarian, baik tarian tradisional maupun modern.
Desa Kemiri sendiri populer dengan industri pertanian, sehingga banyak dari peserta membawa hiasan yang sangat sesuai dengan identitas desa ini, seperti perlengkapan petani dan lain sebagainya.
Sesaat setelah peserta karnaval sampai di pos-pos yang sudah ditentukan oleh panitia, peserta tampil untuk memberikan persembahan di hadapan juri yang menilai kegiatan karnaval dan juga ratusan penonton, baik dari warga Desa Kemiri sendiri, maupun warga luar desa yang sangat antusias dalam agenda tahunan ini yang sempat vakum selama 2 tahun dikarenakan masih dalam keadaan maraknya pandemi.
Banyak dari mereka yang tampil dengan menari bersama. Lagu yang digunakan untuk menjadi iringan umumnya adalah lagu bertema kemerdekaan, lagu-lagu yang memiliki lirik dalam bahasa Jawa, sampai lagu-lagu bercorak modern.
Dengan adanya acara karnaval atau pawai budaya tingkat desa di Desa Kemiri, desa yang berada di Kecamatan Malo tersebut menjadi ramai oleh pengunjung. Tidak sedikit para pedagang yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan.
Ahmad Fahruddin atau yang akrab disapa Udin adalah pemuda Bojonegoro dari Malo yang berkesempatan ngangsu kaweruh (belajar) di UIN Sunan Ampel Surabaya.