MI Al Hidayah Pacul Bojonegoro, yang lebih populer dengan MI Pacul (MIPa), merupakan madrasah melegenda di wilayah Kota. MIPa berdiri sejak 1968 M, dan terus berinovasi hingga hari ini.
Pada tahun 2024 ini, MI Pacul (MIPa) Bojonegoro telah berusia 56 tahun. Usia yang sangat matang dalam menjalani tugas pencerahan. Setengah abad lebih berdedikasi di Kota Bojonegoro, MIPa terus berkembang dalam berbagai macam inovasi di bidang pedagogi karakter dan pendidikan sekolah dasar.
MIPa Bojonegoro merupakan madrasah di bawah naungan Kementerian Agama. Terletak di jalan yang identik kawasan pendidikan di Kota Bojonegoro (Jl. Panglima Polim No. 100), MIPa tumbuh sebagai madrasah kontemporer (masa kini) yang sangat ikonik di Bojonegoro.
Di wilayah Kota Bojonegoro, MIPa dikenal sebagai “Sekolah Ndesa Kwalitas Kota”. Sebuah madrasah dengan biaya terjangkau, tapi bersaing dalam hal pelayanan dan kwalitas pendidikan. Di Bojonegoro, MIPa juga masyhur sebagai madrasah kontemporer (masa kini) yang tetap berpegang Kaidah Aswaja.
Kemasyhuran MIPa sebagai madrasah ikonik di Kota Bojonegoro, tak lepas dari akar sejarah panjang yang melatari pendiriannya. Wajib diketahui, MIPa Bojonegoro merupakan satu di antara MI paling tua sekaligus paling senior yang pernah didirikan di wilayah Kota Bojonegoro.
Setengah Abad Berdedikasi
MI Pacul (MIPa) Bojonegoro berdiri pada Rabu Pahing, 8 Agustus 1968. Madrasah ini berdiri atas barokah donga serta prakarsa Para Masyayikh Desa Pacul. Di antara para pendirinya adalah KH Mashudi Hasan, Mbah Lurah Saeran, dan Mbah Modin Busyro. Ketiganya merupakan sesepuh dan tokoh masyarakat Desa Pacul waktu itu.
MIPa didirikan sebagai bentuk keprihatinan para sesepuh Desa Pacul atas minimnya pendidikan agama di wilayah Pacul saat itu. Di lain sisi, dampak politik pasca 65 juga kian membahayakan. Hal itu dikhawatirkan mengancam aqidah generasi penerus di Desa Pacul dan sekitarnya.
Atas keadaan dan kondisi itu, tepat pada 1968 M, para masyayikh dan sesepuh Desa Pacul berupaya mendirikan sebuah madrasah bernama Al Hidayah. Dengan harapan, para murid yang belajar di sana, senantiasa mendapat Hidayah (petunjuk) dari Allah Swt.
MI Pacul semula Madrasah Diniyah (Madin) di dalam komplek Pondok Pesantren Al Falah Pacul. Keberadaannya diasuh langsung KH Masyhudi Hasan, sebelum akhirnya menjadi Madradah Ibtida’iyah (MI) dengan lokasi di sisi utara Masjid Pacul seperti saat ini.
Sejak berdiri pada 1968, MIPa mengalami 10 kali periodisasi kepemimpinan hingga saat ini. Dimulai dari pendiri awal yaitu KH. Masyhudi Hasan, kepemimpinan dilanjutkan Mahmudi Ali, Marwazi Hasan, Abdullah Masykur, Ali Musa, Muhammad Badri, Maryani Ahmad, Ngaijan, M. Syaifuddin dan Muhaimin Abbas.
Pada 1992, saat lembaga di bawah kepemimpinan Ustad Muhammad Badri, MIPa tak lagi berada di lingkup Ponpes Al Falah Pacul, namun berdiri di bawah naungan Yayasan Al-Hidayah. Meski berdiri sendiri, syiar Islam tetap menjadi prioritas. Terbukti, sampai kini MIPa tetap mempertahankan corak Aswaja.
Pernah Mati Suri, Tapi Bangkit Lagi
MIPa Bojonegoro pernah mati suri pada tahun 2007-2013. Madrasah ini nyaris bubar karena tak ada muridnya. Waktu itu, total murid hanya 27 dari kelas 1-6. Namun, atas berkat rohmat Allah SWT, pada tahun 2014, pengurus MIPa bersatu menghidupkan kembali lembaga tersebut.
Pada 2014, para Pengurus, Komite, Dewan Guru, dan Pemerintah Desa bersatu padu mencari murid secara door to door. Dan di tahun 2015, MIPa kembali mendapat amanah titipan siswa sejumlah 21 anak. Inilah masa kebangkitan MIPa Bojonegoro. Terbukti. Pada 2016, MIPa kembali diminati masyarakat sebagai tempat untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Saat ini, jumlah siswa MIPa Bojonegoro lebih dari 339 anak. Mereka tak hanya berasal dari Desa Pacul saja. Tapi juga dari Sukorejo dan Sumbang. Selain itu juga dari luar kecamatan seperti Bangilan, Sembung, Ngumpak Dalem, Balen, Trucuk, dan Kalitidu. Bahkan, saat ini, siswa dari luar kabupaten pun ada.
Kontemporer Namun Tetap Aswaja
Dengan akar sejarah yang kuat beserta barokah donga para pendiri, MIPa Bojonegoro diharap menjadi lembaga madrasah yang kian teguh dan berkembang melintasi bermacam tantangan. MIPa Bojonegoro juga diharap kian tangguh dalam berinovasi dan beradaptasi dengan tuntutan zaman.
Di usia yang sudah 56 tahun, menjadikan MIPa Bojonegoro sebagai madrasah paling senior di wilayah kota. Selain itu juga jadi bukti bahwa MIPa Bojonegoro selalu bisa beradaptasi di berbagai zaman. Kini, MIPa Bojonegoro dikenal sebagai madrasah kontemporer (masa kini), namun tetap berporos pada kaidah Aswaja.
Ustad Muhaimin Abbas, Kepala Madrasah MIPa Bojonegoro berharap, di usia yang ke-56 ini, semoga MIPa kian lestari dan berkembang. Selain itu juga semakin mantap dalam memberi pelayanan pendidikan untuk generasi hebat yang berilmu, beriman, dan berakhlak karimah.
“Semoga kian lestari dan berkembang dalam memberi pelayanan untuk Generasi Hebat” ucap Muhaimin Abbas (25/8/2024).
Tak mudah mempertahankan lembaga madrasah hingga berusia 56 tahun, melewati bermacam rezim dan zaman. Namun, MI Al Hidayah Pacul mampu membuktikan bahwa ia bisa dan mampu melewati itu semua. Kini MI Al Hidayah Pacul telah bermetamorfosis menjadi MIPa yang modern, kontekstual, kontemporer, inovatif, namun tetap berpegang pada Aswaja An-Nahdliyah.