Buat kamu yang hanya akrab dengan kata “pacaran”, ingat, waktu kecil dulu, pasti sering bermain “pasaran”, iya kan?
Pasaran menjadi Permainan tradisional yang identik anak perempuan. Permainan berbasis masak-masakan dan dagang-dagangan ini dulu sangat populer bagi anak Bojonegoro.
Pasaran berasal dari kata pasar. Pasaran, merupakan permainan masak- masakan yang seolah-olah seperti berada di pasar beneran.
Belakangan ini, pasaran sudah jarang dimainkan anak-anak. Sepertinya, gadget lebih mengakrabi dunia mereka. Bisa dibayangkan, bagaimana rengekan anak kecil itu tanpa gadget.
Gadget memang lebih populer dibanding permainan tradisional. Melalui gadget, mereka bisa menonton berbagai video. Apa saja tontonan yang mereka sukai, bisa dicari dan dilihat.
Permainan dalam gadget dirasa mampu meningkatkan kecerdasan anak. Namun, bagaimana dengan kemampuan motorik dan kecerdasan emosional?
Ternyata, permainan anak seperti pasaran masih diakrabi di Bojonegoro. Salah satunya di Desa Ngumpak Dalem, Dander, Bojonegoro. Anak-anak di sini tidak tergantung dengan gadget.
Bermain di halaman rumah sudah menjadi kebiasaan. Salah satunya adalah Atikah Salma Ramadhani, anak kecil warga Desa Ngumpak Dalem.
“Mainnya sama teman-teman setelah pulang sekolah,” kata Atikah Salma Ramadhani.
Anak perempuan yang akrab dipanggil Salma tersebut masih duduk di bangku sekolah dasar. Setiap sore kegiatannya bermain. Dia bermain bersama teman sebayanya. Bermain gadget memang bukan kebiasaan mereka.
Selain itu, Ngumpak Dalem juga termasuk desa yang kental dengan pertanian. Wilayahnya masih dipenuhi tetumbuhan yang hujau nan rindang. Jauh berbeda dengan penggambaran kota yang modern.
Seorang remaja setempat, Muhammad Abdillah Faqih mengatakan anak-anak desa masih sering bermain. Sepak bola saat sore hari yang paling mudah dijumpai. Namun tidak semua. Untuk yang usia remaja biasanya main ke luar.
“Ada beberapa anak yang main gadget di warung-warung. Warung sekarang kan ada wifi-nya,” kata Faqih.
Permainan tradisional seperti pasaran memang perlu. Selain melatih motorik anak, itu juga melatih cara bersosial anak. Setiap anak bisa berlatih cara berkomunikasi dengan teman sebaya atau orang yang lebih tua.
Ketergantungan bermain gadget dirasa kurang baik. Hal itu berdampak negatif bagi perkembangan si anak. Orang tua merasa kawatir seandainya nanti si anak menjadi kurang pergaulan (kuper).
Betapa menyenangkan melihat sekumpulan anak bermain bersama. Keceriaan bisa tampak dari wajah mereka. Dan itu masih bisa kita lihat di Bojonegoro. Salah satunya Desa Ngumpak Dalem.
Di tengah derasnya game-game virtual berbasis online, permainan tradisional seperti pasaran tetap bertahan. Bukti bahwa permainan tradisional masih terus dibutuhkan anak-anak.