Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Pengalaman Mengenakan Selama Tinggal di Bojonegoro

Yudi Kuswanto by Yudi Kuswanto
December 31, 2020
in Cecurhatan, Destinasi
Pengalaman Mengenakan Selama Tinggal di Bojonegoro
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Yang saya lakukan saat berada di Kota Bojonegoro. Kota yang kata kawan saya, konon lumbung pangan dan energi. 

Pandemi Covid-19 memang sangat jahat sekali. Sungguh. Dengan keadaan pandemi kita dikurung agar tidak melakukan kegiatan bersama banyak orang supaya penularan virus dari kontak langsung antar satu individu dengan individu lainnya bisa diminimalisir.

Apalagi jika merujuk peraturan yang dibuat pemerintah dan beberapa masyarakat yang kadung takut banget sama virus ini. Ada kebijakan PSBB lah, ada lockdown lah. Hash itu sungguh menyakitkan.

Kalau meminjam bahasa Karl Marx, kita itu menjadi teralienasi atau bahasa simplenya terasingkan.

Gimana tidak terasingkan, keinginan untuk nongkrong bersama kawan saja susahnya minta ampun, alhasil ya ngopi virtual dengan bantuan aplikasi video conference. Bahkan yang lebih menyedihkan, kita tak bisa lagi jalan malam mingguan bersama doi, untung saja saya jomblo, jadi tak perih-perih sekali.

Sepanjang pandemi siklus regulasi yang coba dikasih pemerintah kepada masyarakatnya ada tiga fase. Pertama, fase sangat ketat sekali disini setiap individu masyarakat memang sebisa mungkin tidak boleh untuk keluar rumah jika tidak penting-penting amat.

Kedua, fase sedikit longgar, yakni fase dimana kebijakan PSBB di berbagai wilayah sudah dicabut artinya kita boleh keluar rumah asal menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Serta yang ketiga ialah fase bingung, loh maksudnya? Karena angka kasus semakin meninggi tapi gelaran Pilkada tetap dilaksanakan, tapi juga operasi penegakan protokol kesehatan massif dilakukan oleh aparat. Bingung kan, oleh sebab itulah mari kita sepakati fase ketiga sebagai fase bingung, ketat gak ketat, namun angka persebaran virus semakin naik aja. Huft~

Saya sendiri termasuk kategori orang yang patut dengan peraturan. Selama berbulan-bulan saya di rumah saja sebelum adanya imbauan agar kita harus hidup berdamai dengan virus.

Di waktu itu jelas ada berbagai pertanyaaan terkait maksud dari frasa kita harus hidup berdamai dengan virus, tentu pikiran sewaktu itu menganggap pemerintah seakan menyepelekan pandemi, tapi kemudian saya pikir ulang dan matang mungkin saja ini adalah sebuah harapan bahwa kita sudah di restui untuk bisa nongkrong lagi.

Jelas saja ini berita baik, maka tanpa pikir panjang saya segera izin ke orang tua kembali lagi merantau sebagai pelajar.

Jujur saja di rantauan saya tidak menjalankan tugas pelajar yang notabene mengikuti perkuliahan secara daring. Sampai disini boleh kemudian kalian men-cap saya sebagai pelajar yang tidak baik serta berbohong ke orang tua, namun perlu diketahui jika di semester tersebut saya sudah tidak ada kelas perkuliahan. Iya-iya saya ini mahasiswa semester tua, meskipun begitu tetap saja menggemaskan bak maba kok.

Lalu apa yang dilakukan selama di rantauan ?

Syukur, segala puji kepada tuhan yang maha esa, sejak semester pertama saya dipertemukan orang-orang atau masuk ke dalam circle pertemanan dimana mereka suka mempertanyakan dan mengkaji berbagai hal, baik sosial, budaya dan politik.

Disana dengan berbagai kawan, saya mencoba untuk menghidupkan geliat diskusi mahasiswa, meski hanya sedikit sekali yang ikut. Melalui komunitas literasi saban minggu kita diskusi bersama, dari yang mengkaji soal kasus rasis dari polisi Amerika Serikat kepada George Floyd yag berujung pembunuhan sampai kepada kefektivitasan kuliah daring. Santai kita disini tetap taat protokol kesehatan saat melangsungkan diskusi, itu kalau tidak lupa~

Selain diskusi apa yang dilakukan lagi ?

Selain diskusi didasari atas rasa gabut yang amat sangat, saya bersama satu kawan mempunyai inisiatif untuk mengembangkan kemampuan dan mencari pengalaman. Magang menjadi pilihannya. Sewaktu itu kita magang di Bojonegoro di salah satu media lokal disana, usai satu bulan menjadi mahasiswa magang ada banyak hal positif yang kita dapat, seperti manajemen waktu, mengetahui kultur dunia kerja, serta menjadi wartawan yang bijak.

Kebetulan memang tugas saya adalah sebagai orang pencari berita.

Saat melangsungkan tugas sebagai menjadi wartawan mahasiswa magang terdapat banyak hal yang mengenakan dari masyarakat Bojonegoro.

Dalam beberapa pengalaman meliput, saya seringkali dijamu yang bagi mahasiswa itu sungguh jamuan istimewa. Tawaran makan, tawaran menginap bahkan saking mengenakannya saya bisa langsung ngudud bareng masyarakat sana meski baru kenal.

Magang di Bojonegoro bagi saya mampu diartikan sebagai pengkabulan do’a atas keinginan di waktu semester sebelumnya. Sewaktu itu seringkali saya berbicara kepada kawan bahwa ingin sekali untuk bisa ke masyarakat Samin. Walau dulu masyarakat Samin yang dimaksud adalah yang bertempat di Rembang.

Sudah pasti ini mengejutkan sekali, adagium tuhan akan mengabulkan do’a hambanya tak hanya menjadi pepatah manis belaka, itu memang akan terjadi. Seperti pengalaman saya yang menginginkan untuk bisa ke masyarakat Samin dikabulkan oleh tuhan. Mungkin saja keadaan pandemi adalah waktu yang tepat oleh tuhan untuk mengabulkan salah satu keinginan dan bahwa cukup dia saja yang datang di waktu salah :”(

Tags: JurnabaSayembara Nulis BahagiaSayembara Nulis Bahagia 2020

BERITA MENARIK LAINNYA

Problematika Petani di Era Pandemi
Cecurhatan

Problematika Petani di Era Pandemi

January 19, 2021
Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19
Cecurhatan

Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

January 17, 2021
Sisi Lain Obrakan: Pancasila, Indonesia Raya, dan Orang Amerika
Cecurhatan

Sisi Lain Obrakan: Pancasila, Indonesia Raya, dan Orang Amerika

January 15, 2021

REKOMENDASI

Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

January 20, 2021
Problematika Petani di Era Pandemi

Problematika Petani di Era Pandemi

January 19, 2021
Sainsiklopedia: Saat Pustaka Bergerak Menuju Istanbul Bienal Turki dan Fakta Menarik Tentangnya (1)

Sainsiklopedia: Saat Pustaka Bergerak Menuju Istanbul Bienal Turki dan Fakta Menarik Tentangnya (1)

January 18, 2021
Melihat Sistem Pendidikan Bojonegoro di Awal Abad ke-20

Melihat Sistem Pendidikan Bojonegoro di Awal Abad ke-20

January 18, 2021
Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

January 17, 2021
Membangun Bangsa dengan Konsep Pendidikan Karakter ala Bung Karno

Membangun Bangsa dengan Konsep Pendidikan Karakter ala Bung Karno

January 17, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved