Di Bojonegoro, sepatu roda tak hanya jadi permainan berbasis gaya hidup saja. Tapi sudah jadi olahraga prestasi. Lewat induk organisasi Porserosi (Persatuan Olahraga Sepatu Roda Indonesia) Bojonegoro, cabang olahraga ini sudah kerap mengikuti berbagai kejuaraan luar kota.
Porserosi Bojonegoro belum lama berdiri. Induk olaharaga ini baru hadir di Bojonegoro pada akhir 2017. Sebelum Perserosi Bojonegoro berdiri, para pemain sepatu roda asal Kota Ledre sebenarnya sudah pernah memenangi berbagai kejuaraan tingkat provinsi.
Menurut Anik Lestari, sekretaris Porserosi Bojonegoro, di Bojonegoro ada banyak pecinta olahraga sepatu roda. Berangkat dari komunitas atau klub yang sudah terbentuk, akhirnya mulai tercetus keinginan untuk mengikuti kompetisi.
Salah satu komunitas (klub) sepatu roda di Bojonegoro adalah Speed Squad Bojonegoro atau SSB. Klub ini terbentuk sejak 2017 lalu. Setelah terbentuk, SSB kemudian menawari para anggotanya untuk mengikuti kompetisi di luar kota. Anggota klub SSB jadi sering ke luar kota untuk mengikuti kompetisi yang berada di bawah naungan Porserosi Jawa Timur.
Potensi dan antusiasme para pemain sepatu roda Bojonegoro cukup besar. Oleh sebab itu, ketua Porserosi Pemprov Jawa Timur, melirik dan menghubungi SSB untuk membuat porserosi di Bojonegoro. Dari penawaran itulah akhirnya Porserosi hadir di Bojonegoro pada November tahun 2017 dan kemudian menjadi bagian dari KONI Bojonegoro.
Setelah menjadi induk organisasi yang resmi, Porserosi kemudian melakukan berbagai kegiatan. Contohnya mengirim atlet muda untuk tampil di berbagai kejuaraan daerah. Selain menambah jam terbang, kompetisi ke luar kota juga bertujuan menggembleng mental para atlet muda tersebut.
Aniek lestari juga menjelaskan beberapa event kejuaran di luar kota pernah diikuti. Diantaranya adalah Kejurprov di Surabaya, Malang dan Probolinggo.
“Alhamdulilah, atlet asal Bojonegoro yang kita kirim ke kejuaraan tingkat provinsi pernah menyabet gelar juara,” ujarnya.
Latihan rutin juga terus dilakukan untuk mengasah kemampuan. Meskipun harus berlatih dengan segala keterbatasan, atlet-atlet sepatu roda Bojonegoro tetap bersemangat.
Siap Berlaga di Porprov 2019 Jawa timur
Di tahun 2019 ini, Porserosi Bojonegoro akan lebih fokus untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Jawa Timur 2019. Bojonegoro menjadi salah satu tuan rumah dari ajang yang terakhir digelar pada 2015 tersebut.
Untuk persiapan Porprov sendiri, Porserosi sudah menyiapkan atlet yang akan dikirim mengikuti kejuaran. Para atlet akan terus dilatih untuk mengasah skill mereka. Tidak lupa juga dengan persiapan fisik dan mental untuk menghadapi pertandingan.
“Jadi kami mengirimkan beberapa atlet untuk mewakili Bojonegoro untuk bertanding dalam Porprov bulan Juli nanti,” ujar Anik Lestari.
Pada Porprov 2019 Jawa Timur ini, yang dipertandingkan adalah nomor speed atau kecepatan. Dalam permainan sepatu roda ini memang ada beberapa mode. Selain speed, ada juga freestyle.
Frestyle sendiri dibagi menjadi beberapa mode lagi, diantaranya ada skate cross dan slalom. Skate cross ini mirip dengan mode speed dimana para pemain berlomba untuk menjadi yang tercepat dan terdepan. Namun di skate cross ada sejumlah halangan yang harus dilalui.
Sedangkan mode slalom ini pemain harus melewati halang rintang seperti waktu kamu tes untuk mendapatkan SIM. Jadi, ada pembatas yang harus dilalui dan harus kita lewati dengan meliuk meliuk. Mirip penari ice skating ya Nabs.
Dengan prestasi yang sudah ditunjukkan selama ini, Porserosi Bojonegoro berharap mendapatkan dukungan lebih dari semua pihak terkait. Jika mendapatkan dukungan penuh dari semua pemangku kebijakan, bukan tidak mungkin akan lahir lebih banyak atlet berprestasi dari Bojonegoro.
Sepatu roda sudah menjadi olahraga prestasi di Bojonegoro. Bukan sekadar permainan saja. Jika tertarik untuk menggeluti olahraga sepatu roda secara serius, langsung saja bergabung dengan klub yang ada di Bojonegoro ya Nabs.