Pernikahan jadi tema yang selalu enak dibahas. Baik bagi yang belum nikah, yang sudah nikah, atau bahkan yang belum punya niat menikah. Mungkin karena ada Hohohihe di sana.
Tulisan ini terilahmi dari keresahan seorang kawan. Di usianya yang menurut sebagian orang sudah “seharusnya menikah”, namun ia merasa agak risih ketika ditanya mengenai kapan menikah.
Perlu di garis bawahi, nikah bukan hanya sekedar usia yang dianggap layak dan urusan hohohihe saja apalagi menggugurkan pertanyaan biasa-biasa saja seperti kapan menikah. Lebih dari itu ada yang namanya ilmu.
Halo, Nabs? Hingga tanggal ini, sudah buwoh ke mana saja? Apakah mantanmu sudah jatuh ke pelukan orang lain? Sudah berapa kali pertanyaan yang menghujam pada dirimu tentang kapan nikah?
Tenang, kawan-kawan. Bagi yang telah menikah, selamat. Dan bagi yang belum atau mungkin tidak mempercayai adanya pernikahan, tenang saja. Mari ngangsu kaweruh bersama tentang pernikahan.
Namun, alangkah baiknya bagi jomblo dimanapun berada, sila baca terlebih dahulu tulisan tentang Jomblo Dadakan yang pernah saya tulis sebelumnya dan memperoleh kritik keras nan brutal dari Muhammad Sidkin Ali. Semoga tulisan tentang jomblo dadakan memberikan sedikit hiburan dan kejembaran dan padange ati, wqwq.
Bagi Nabsky yang berada di Bojonegoro dan sekitarnya, mungkin tidak asing dengan istilah “hohohihe.” Saya mendengar istilah itu pertama kali ketika berseragam putih biru. Dimana selain buku, radio menjadi kawan setia saya. Di sebuah radio yang berada di Kota Bojonegoro, Kang Prabu mengudarakan istilah itu.
Saya bertanya-tanya dalam diri, hohohihe iku opo to? Saya cari di kamus dan beberapa buku, saya tidak menemukannya. Dan setelah beberapa kali mendengarkan berita tentang hohohihe, saya tahu. Kurang lebih, hal itu merupakan kegiatan intim (bersetubuh).
Memang ketika membahas mengenai pernikahan, ada hubungannya dengan itu. Namun, ada beberapa hal yang seyogianya dipelajari dengan berbagai cara yang tidak berpotensi menimbulkan penggrebekan.
Baik, sebelumnya saya tidak bermaksud untuk menggurui. Saya hanya ingin membagi ilmu dan pengetahuan tentang pernikahan dari ahlinya yang pernah saya peroleh. Mereka berasal dari bergam kalangan, ada gawagis, nawaning, akademisi, financial planner, dan lain-lain.
Dalam hal pernikahan atau dalam bahasa hukum jamak disebut perkawinan merupakan hak saban individu. Seorang individu mau menikah kapan, dimana, dan dengan siapa, hal itu merupakan hak individu masing-masing.
Ketika orang-orang memiliki jiwa merdeka plus rebel, ketika ditanya kapan menikah, akan terlontar kalimat yang juga merdeka plus rebel juga. Di lain sisi, ada orang yang risih dan selalu memikirkan omongan orang lain tentang pertanyaan, “kapan menikah?”. Tenang kawan, pernikahan bukan sebuah laku yang dilakukan dalam tempo sesingkat-singkatnya dan urusan hohohihe saja, melainkan sebuah ibadah yang saban orang berharap selama-lamanya, bagi akhi wa ukhti until jannah .
Bagi yang sudah menikah, ilmu tentang pernikahan juga penting. Jika biasanya orang-orang yang memberikan ilmu tentang pernikahan adalah orang yang sudah atau pernah menikah. Mungkin hanya di kanal yang selalu mengabarkan degup kebahagiaan, nabsky akan memperoleh ilmu tentang pernikahan yang bersanad dari hamba Tuhan yang belum menikah yang memiliki keberanian ala Monkey D. Luffy dan kesembronoan ala penunggang kuda dari Mancha yakni Don Quixote, wqwqwq.
Perlu diketahui, kelas pranikah bertebaran dimana-mana. Seyogianya bagi Jurnabiyin dimanapun berada, harus jeli dalam memilih kelas pranikah. Siapa mentornya? Hal itu amat sangat penting. Dan kalau bisa, ikutilah kelas pranikah yang jelas mentornya (ilmunya bersanad), dan bukan hanya bercerita tentang menikah itu enak bak raja dan ratu yang hatinya berbunga-bunga, hanya berorientasi pada komersil belaka, dan sebagainya.
Namun, realistis saja, bagaimana bapak dan ibumu membelikan susu untuk adikmu, membiayai sekolah, membangun rumah, dan sebagainya. Itulah sepercik gambaran tentang dinamika kehidupan rumah tangga.
Saya mengikuti kelas pranikah dan merangkum materi di buku catatan harian berwarna merah yang biasanya saya gunakan untuk hijrah dari satu tempat ke tempat lain. Diadakan oleh Nikah Institute (@fiqihpernikahan), saya membuka kembali, catatan yang saya tulis pada Juli, 2019. Semoga bermanfaat bagi kawan-kawan semua.
Dalam ilmu pernikahan terdapat beberapa bagian yang harus diketahui, wabilkhusus bagi Jurnabiyin dimanapun engkau berada. Dari Sabang hingga Merauke.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang mengenal lebih dekat pria dan wanita, ta’aruf (disampaikan oleh Ning Nurul Hidyati), fiqih ibadah (disampaikan oleh Ning Fierda, Lirboyo), dasar fiqih pernikahan (disampaikan oleh Kang Khasbi Fakih Ploso dan Zia Ul Haq), smart preunership (disampaikan oleh Ummu Khunza), risalatul mahidh (disampaikan oleh Ning Fierda), komunikasi suami dan istri (Ning Nurul Hidayati), arabic/islamic kamasutra (Kang Zia Ul Haq), parenting (Ummu dan Abu Khunza), dan family financial planning (Ligwina Hananto).
Untuk mengetahui kelanjutan dari tulisan ini (bagian isi/materi), sila nabsky pantengin terus kanal yang selalu mengabarkan degup kebahagiaan. Dimana lagi kalau bukan di Jurnaba.