Aksi turun ke jalan menuntut kejelasan Persibo bukan pertama kalinya terjadi. Pada 2018 dan 2019, supoerter Persibo juga melakukan aksi turun ke jalan meminta para stakeholder memberi kejelasan mengenai nasib Persibo. Pada 2020, aksi serupa kembali dijalankan oleh para pencinta Laskar Angling Dharma.
Suporter Persibo Bojonegoro kembali bersiap mengadakan aksi turun ke jalan. Aksi ini menuntut kejelasan nasib Persibo Bojonegoro kepada pihak-pihak terkait, mulai Pemerintah Kabupaten, perusahaan minyak yang ada di Bojonegoro, hingga manajemen lama Persibo.
Menurut rencana, aksi gabungan dari seluruh suporter Persibo ini akan diadakan pada Rabu (12/8/2020). Aksi nantinya akan dibagi ke dalam beberapa lokasi. Pusat aksi nanti berada di halaman kantor Pemkab Bojonegoro.
Sebelumnya, gabungan suporter Persibo yang terdiri dari Boromania, Drago Tifoso Curva Nord, LFF dan Tribun Kidul telah melakukan rapat khusus. Rapat tersebut menyepakati beberapa hal. Di antaranya adalah long march di beberapa jalan utama Bojonegoro, hingga audiensi dengan Pemkab Bojonegoro.
Baca juga: Apakah Suporter Harus Kembali Berdemo untuk Hidupkan Persibo?
Koordinator dari pihak Drago Tifoso Curva Nord, Arif Setyawan mengatakan jika aksi adalah bentuk kepedulian para suporter terhadap nasib Persibo Bojonegoro.
“Kami para suporter ingin meminta kejelasan mengenai masa depan Persibo Bojonegoro. Kami berharap pihak-pihak terkait mau diajak audiensi,” ujar dedengkot Drago Tifoso tersebut.
Sejak manajemen lama yang diketuai Abdulloh Umar mengembalikan mandat pengelolaan ke Pemkab Bojonegoro, nasib Persibo jadi tak jelas. Apakah Persibo berstatus amatir di bawah Pemkab, ataukah tetap professional dengan manajemen baru.
Para suporter berharap jika Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menunjukkan keseriusan mengenai nasib Persibo. Karena bagaimanapun juga, Persibo adalah salah satu ikon Kota Bojonegoro. Berkat Persibo, nama Bojonegoro dikenal lebih luas.
Baca juga: Aksi Turun ke Jalan Suporter Persibo Hasilkan 5 Poin Penting Ini
Di sisi lain, gabungan suporter Persibo Bojonegoro akan beraksi dengan tetap memenuhi protokol kesehatan Covid-19. Perwakilan suporter sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait masalah ini. Seluruh peserta aksi turun ke jalan siap memakai masker dan mematuhi segala macam protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
Aksi turun ke jalan menuntut kejelasan Persibo bukan pertama kalinya terjadi. Pada 2018 dan 2019, supoerter Persibo juga melakukan aksi turun ke jalan meminta para stakeholder memberi kejelasan mengenai nasib Persibo. Pada 2020, aksi serupa kembali dijalankan oleh para pencinta Laskar Angling Dharma.
Sementara itu, kejelasan lanjut tidaknya Liga 3 Jatim 2020 juga masih jadi tanda tanya. Pihak PSSI Jatim sudah memberi sinyal bahwa liga akan dilanjutkan kembali. Namun untuk waktu belum ada pengumuman resmi.
PSSI Jatim juga tidak akan memaksa tim untuk ikut serta dalam kompetisi Liga 3 Jatim. Itu karena mayoritas daerah di Jawa Timur masih berstatus merah Covid-19. Semua hal akan dipertimbangkan demi kebaikan bersama.
Beberapa waktu lalu, PSSI Pusat mengumumkan bahwa semua kompetisi sepakbola di Indonesia bakal digelar kembali pada bulan Oktober. Liga 1 dan Liga 2 kemungkinan besar akan dilaksanakan serentak. Sedangkan Liga 3 jadwalnya bakal berbeda-beda karena kompetisi diselenggarakan oleh Asosiasi Provinsi atau Asprov daerah.