Persibo Bojonegoro kerap disebut ketika persepakbolaan Indonesia sedang bermasalah dengan pengaturan skor. Ini tidak lepas dari perjuangan heroik Persibo ketika berhasil menjadi juara Divisi Utama 2010, setelah berkali-kali dijegal dan dikerjai para mafia sepakbola.
Sepakbola nasional kembali dihebohkan dengan skandal pengaturan skor. Manajer Madura FC, Januar Herwanto mengungkapkan jika dirinya sempat diminta untuk mengalah oleh salah seorang EXCO PSSI. Saat itu, Madura FC akan berhadapan dengan tuan rumah PSS Sleman di babak 8 besar Liga 2 2018.
Madura FC akhirnya kalah lewat gol “ajaib” dari PSS Sleman. Januar sebagai manajer tim merasa Madura FC sedang dikerjai oleh mafia pengatur skor. Ia pun membuka semuanya di salah satu acara televisi yang dipandu oleh Najwa Shihab.
Liga Indonesia memang tak bisa dilepaskan dari berbagai skandal pengaturan skor. Masih teringat jelas pada 2014 lalu, ketika PSS Sleman dan PSIS Semarang melakukan sepakbola gajah. Ada 5 gol bunuh diri konyol yang tercipta di pertandingan antara PSS melawan PSIS. Akibatnya, sepakbola Indonesia mendapatkan sorotan luas dunia.
Persibo pernah punya cerita tersendiri berkaitan dengan skandal pengaturan skor dan mafia sepakbola. Pada 2010 lalu, Persibo yang saat itu dilatih Sartono Anwar berlaga di babak 8 besar Divisi Utama (setara Liga 2). Di babak 8 besar, Persibo berada satu grup dengan tuan rumah, Deltras Sidoarjo, Persipasi Bekasi dan Persidafon Dafonsoro.
Pada babak 8 besar tersebut, Persibo banyak dirugikan. Terutama di partai melawan Persidafon Dafonsoro. Wasit yang memimpin pertandingan sangat memihak Persidafon. Gol yang dianulir, pemain yang dikasari hingga hukuman penalti di menit akhir menjadi rintangan yang harus dihadapi Persibo
Namun semua itu tak bisa menghentikan langkah Persibo. Muhammad Irfan cs. mampu kalahkan Persidafon dan Persipasi di dua laga awal babak 8 besar. Di partai terakhir yang sudah tak menentukan, Persibo tunduk atas tuan rumah Deltras Sidoarjo.
Persibo akhirnya melenggang ke babak 4 besar. Di babak 4 besar atau semifinal tersebut, Persibo kembali dikerjai. Banyak yang menyebut jika Persibo menjadi tim yang akan dikorbankan untuk gagal lolos ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Saat itu, hanya juara 1, 2 dan 3 yang berhak lolos langsung ke Indonesian Super League.
Namun, lagi-lagi Persibo membuktikan jati diri. Di babak semifinal, anak asuhan Sartono Anwar berhasil mengalahkan Persiram Raja Ampat. Kemudian di babak final, Persibo yang lagi-lagi bertemu dengan Deltras Sidoarjo sukses memenangi laga lewat adu tendangan penalti. Klub kebanggaan warga Bojonegoro pun resmi menjadi juara Divisi Utama 2010, sekaligus promosi ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Keberhasilan Persibo Bojonegoro menjadi juara Divisi Utama 2010 dituangkan ke sebuah tulisan apik yang berjudul “Kisah Perlawanan terhadap Kemustahilan”. Artikel tersebut ditulis oleh pencinta Persibo, Eri Irawan. Dalam artikelnya tersebut, Eri Irawan menggambarkan Persibo secara heroik menyelamatkan muka sepakbola Indonesia.
“Persibo memberi cermin besar kepada kita tentang bopeng sepakbola yang menghalalkan segala cara. Tapi, Persibo meriwayatkan seperca asa tentang sebuah etos; keringat harus bercucuran sebelum mendekap kemenangan,” bunyi salah satu paragraf di tulisan Eri Irawan.
Tulisan Eri Irawan tersebut dikagumi oleh banyak orang. Salah satunya adalah Zen Rahmat Sugito, pendiri Pandit Football dan Editor at Large Tirto ID. Menurut pria yang akrab disapa Zen RS tersebut, artikel yang dibuat oleh Eri Irawan adalah tulisan terbaik tentang sepakbola Indonesia. Perjuangan Persibo hingga menjadi juara pun layak mendapatkan penghormatan tersendiri.
“Mereka (Persibo) akhirnya juara Divisi Utama dengan cara yang sangat terhormat, mungkin salah satu juara paling terhormat dalam sejarah sepakbola Indonesia.” tulis Zen RS di salah satu esainya.
Warga Bojonegoro tentu harus bangga memiliki klub seperti Persibo Bojonegoro. Di saat tim-tim lain menghalalkan segala cara untuk bisa meraih hasil yang diinginkan, Persibo pernah memilih jalan pedang. Laskar Angling Dharma memilih jalan penuh rintangan yang mustahil untuk ditaklukkan. Namun, Persibo membuktikan bisa melewatinya.
Comments 4