Orang sukses bukan yang memiliki jatah melebihi 24 jam. Melainkan mereka yang dapat mengatur waktu dengan baik. Tidak menyia-nyiakan waktunya bahkan hanya 5 menit saja.
Dalam hitungan hari, setiap manusia memiliki waktu yang sama. Sama-sama 24 jam. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Semua sama. Namun, sebenarnya ada yang berbeda. Apa itu? Cara membagi dan menggunakannya.
Dalam satu hari, ada yang fokus sekolah/kuliah, sibuk mengerjakan tugas dan belajar. Adapula yang seharian sibuk nge-game sampai lupa makan, pun ada yang sibuk berkarya. Semua memiliki hak masing-masing dalam menjalani 24 jamnya.
Jika dipikir-pikir, seharian ini sudah menghasilkan apa saja? Apakah sudah bermanfaat bagi diri sendiri, bahkan untuk orang lain? Atau mungkin hanya sekadar mengalir saja.
Tiduran, malas-malasan, tanpa bergerak melakukan sesuatu apapun. Nah, ini yang bahaya. Bisa-bisa rugi di hari tua. Waktu yang kita jalani hanya berjalan begitu saja tanpa guna.
Bahkan terkadang hanya menunggu dan menunggu. Lantas kapan datangnya? Ayo bergeraklah dan berkarya. Produktif lebih baik.
Apalagi masih muda. Membagi waktu adalah kunci utama. Masih muda harusnya sama-sama belajar untuk produktif. Dalam hal apa? Apapun.
Sebenarnya, apa sih produktif itu? Menurut KBBI, Produktif ialah mampu menghasilkan sesuatu. Seorang yang produktif akan melahirkan berbagai macam karya. Misalnya, suka membuat kue, ya silakan membuat kue. Bisa dimakan bahkan dijual lebih baik. Itu namanya produktif. Bisa menghasilkan.
Bisa pencak silat, ya silakan latihan yang giat, ikuti lomba-lomba kejuaraan. Siapa tahu menjadi pemenang. Kalau saya pribadi, saya lebih suka menulis. Menulis apapun itu. Mulai dari catatan-catatan refleksi harian, artikel, esai dan sebagainya.
Ketika weekend, saya lebih suka memanfaatkan waktu luang mengikuti event-event menulis yang saya temukan di instagram maupun sosial media lainnya. Bahkan sempat teman saya bertanya, “Yu, apa tidak bosan di depan laptop terus? Saya dengan santai menjawab, “Tidak” karena ini kesukaan saya.
Ibaratnya seperti ini, jika kamu suka makan durian, ketika ada durian kamu beli dan makan. Orang yang ada di sebelah kamu bertanya, kok durian terus, apa tidak bosan? Kamu pasti menjawab “Tidak” karena apa? Ya karena suka. Nah, kira-kira seperti itu gambarannya. Setiap orang memiliki kesukaan khas masing-masing.
Nah, sekarang yang jadi permasalahan, apakah kamu sudah memaksimalkan kesukaanmu itu? Apakah hobimu sudah bisa membuat kamu lebih produktif dalam menjalani hari-hari? Itu perlu kita pahami bersama.
Sekali lagi, apapun kesukaanmu, maka asahlah, ibarat pisau jika sering diasah maka akan tajam dan lancip. Sama seperti otak, jika suka seni menggambar ya asahlah kemampuan itu. Lakukan terus menerus. Ulangi lagi dan lagi.
Aktifitas itu jika diulangi dan dirutini secara terus menerus akan menjadikan kamu lebih produktif dalam hal berkarya. Apapun karyamu. Produktif lebih baik. Jadilah beda dengan orang-orang lainnya. Kamu bisa berkarya. Ciptakan karya-karya itu. Maka lahirlah sesuatu yang luar biasa.
Apakah kita lupa? Bahwa Allah telah menganugerahi kita semua dengan potensi. Ya, potensi itu tentunya berbeda-beda. Terkadang ada kesamaan satu dengan yang lain. Terkadang berbeda. Dan itu adalah anugerah.
Coba kita bayangkan, jika di seluruh dunia ini semua manusia memiliki potensi yang sama, potensi menulis misalnya. Terus, nanti yang jualan bakso siapa? Yang jualan baju siapa jika semua orang mengasah dan memprioritaskan untuk menjadi penulis.
Memang menjadi penulis tidak menghalangi kita untuk berprofesi lainnya. Namun, kita pastinya lebih memprioritaskan hobi kita masing-masing. Dan yang nantinya akan membuat kita lebih produktif dalam berkarya.
Semangat untuk kamu yang ingin berkarya. Kita sama-sama punya waktu 24 jam dalam sehari. Orang sukses bukan yang memiliki jatah melebihi 24 jam. Melainkan mereka yang dapat mengatur waktu dengan baik. Tidak menyia-nyiakan waktunya bahkan hanya 5 menit saja.
Mulai sekarang, buatlah catatan-catatan kecil sebelum tidur. Tulislah apa yang akan kamu lakukan besok. Mulai dari pagi hingga menjelang tidur. Jika sudah, lakukan refleksi di malam harinya.
Apakah kamu sudah melakukan apa yang kamu tulis? Ini merupakan bagian dari evaluasi keseharian. Begitu seterusnya. Dengan cara seperti itu, hidup akan lebih terarah dan dapat produktif di setiap aktifitas.
Dengan membuat catatan-catatan kecil, kita tidak akan bingung harus berbuat apa jika ada waktu luang. Bismillah, mari kita sama-sama menjadi pemuda yang produktif setiap waktu.